Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE & Bisnis Keagenan

15 November 2014   17:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:45 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal bulan Nopember 2014 ini saya mendapat kesempatan jalan-jalan ke Palembang selama 5 hari. Perjalanan ini adalah perjalanan nostalgia. Dulu, selama tiga tahun, dari tahun  2001 sampai tahun 2004, saya sekeluarga pernah tinggal di kota yang mendapat julukan Venesia dari Timur ini.

Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut. Selama di Palembang, saya juga datang ke tempat-tempat yang dulu sering saya jejaki. Antara lain ke Jembatan Ampera, Monumen Perjuangan Rakyat, Museum, Benteng Kuto Besak, Masjid Agung, Pasar 16 Ilir dan Pasar Cinde.

Pasar Cinde Palembang

Pasar Cinde termasuk dalam daftar tempat wajib dikunjungi, pasar ini dulu sangat akrab dengan keluarga saya. Hampir setiap minggu keluarga saya pergi ke pasar tersebut, sekedar jalan-jalan atau belanja.

Pasar Cinde termasuk pasar lama. Dibangun pada tahun 1958 dan diarsiteki oleh Herman Thomas Karsten. Struktur utama bangunan Pasar Cinde memakai konstruksi cendawan, hampir sama dengan struktur bangunan Pasar Johar Semarang. Arsitek kedua pasar tersebut memang orang yang sama.

Pasar Cinde telah menjadi land mark kota Palembang dan selalu ramai dikunjungi orang, baik oleh  masyarakat Palembang sendiri maupun wisatawan yang datang ke Palembang.

[caption id="attachment_354295" align="aligncenter" width="520" caption="Belanja oleh-oleh khas Palembang di Pasar Cinde (foto :Pribadi)"][/caption]

Selain menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, berbagai alat perlengkapan sehari-hari dan barang-barang bekas, para pedagang di Pasar Cinde juga menyediakan berbagai makanan oleh-oleh khas Palembang.

Bisnis Keagenan

Berbelanja oleh-oleh khas Palembang di Pasar Cinde sangat asyik. Semuanya bisa kita cari disini, kerupuk, pempek, lempok, kopi, kue dan lain-lainnya semuanya ada. Oleh-oleh khas Palembang di Pasar Cinde ini kualitasnya terkenal bagus, timbangannya tak pernah kurang dan yang jelas harganya lebih miring dibanding tempat lainnya.

[caption id="attachment_354297" align="aligncenter" width="520" caption="Pasar Cinde dan papan nama Agen JNE (Foto : Pribadi)"]

1416020113459618925
1416020113459618925
[/caption]

Selesai belanja, jika kita ingin membawa pulang sendiri oleh-oleh tersebut, kita bisa langsung minta bantuan para pedagang di Pasar Cinde untuk mengepak hasil belanjaan tersebut.

Jika ingin praktis dan tidak mau repot karena belanja terlalu banyak atau kita ingin mengirim ke teman atau saudara di tempat lain, kita bisa mengirim oleh-oleh kita tersebut melalui agen JNE di pasar tersebut. JNE merupakan satu-satunya perusahaan  kurir yang membuka outlet di Pasar Cinde.

Outlet tersebut bukan milik JNE sendiri, tetapi merupakan agen dari JNE. Salah satu toko yang menjual berbagai oleh-oleh khas Palembang di Pasar Cinde, menyediakan salah satu sudut ruangan di tokonya dijadikan sebagai agen JNE.

Salah satu strategi pengembangan pasar yang dilakukan oleh manajemen JNE  adalah melalui pola agensi ini. JNE membuka kesempatan kepada masyarakat luas yang ingin berbisnis kurir dengan menjadi agen JNE.

Tentu saja harus memenuhi berbagai syarat yang ditentukan, baik syarat administrasi, lokasi maupun sumber daya. Untuk lokasi misalnya, syarat yang harus dipenuhi antara lain tempatnya harus strategis, dapat diakses oleh kendaraan roda 4 dari dua arah.

Minimal ukuran gerai adalah 3 x 3 meter dan memiliki lahan parkir yang memadai. Tampilan depan dan dalam gerai juga harus sesuai dengan standar gerai JNE. Untuk koneksi harus memiliki fasilitas komunikasi minimal  1 sambungan telepon yang fixed serta 1 buah timbangan digital.

Syarat-syarat tersebut tidak sulit dan merupakan syarat standar jika kita ingin menjadi agen sebuah perusahaan kurir.

Cukup prospektif

Di samping bisa menikmati kehandalan layanan JNE yang sudah diakui reputasinya. Kita juga bisa menjadikan JNE sebagai mitra untuk mendapatkan penghasilan, yaitu dengan menjadi agen JNE.

Prospek keuntungan yang didapat dengan menjadi agen JNE ini cukup bagus. Menurut informasi yang saya baca, JNE memberikan komisi penjualan dengan rentang 22 - 27 persen dari omset penjualan kepada para agennya. Tergantung dengan pencapaian target penjualan yang bisa dicapai.

Bisnis kurir di masa-masa yang akan datang juga mempunyai prospek yang cerah dan masih terbuka lebar. Saat ini bisnis online sedang tumbuh  dengan pesat dan tentu saja sangat membutuhkan jasa kurir yang handal dan dapat dipercaya. Kecepatan dan ketepatan waktu sangat dibutuhkan untuk bisnis ini. JNE selama ini telah diakui keunggulannya dalam bidang yang satu ini.

Cara untuk menjadi agen bukan sesuatu yang sulit, modalnya juga tidak terlalu besar. Di halaman web Kontan pernah ditulis, hanya dengan modal 7 juta rupiah kita sudah bisa menjadi agen JNE.

[caption id="attachment_354298" align="aligncenter" width="520" caption="Toko oleh-oleh khas palembang & Agen JNE (Foto : Pribadi)"]

14160202711678822650
14160202711678822650
[/caption]

Dan ini telah dibuktikan oleh penjual toko oleh-oleh di Pasar Cinde di atas. Bisnis oleh-olehnya semakin hari semakin maju, bisnis kurirnya sebagai agen JNE juga terus berkembang. Disamping untuk melayani pengiriman oleh-oleh yang dibeli di tokonya, dia juga bisa melayani pengiriman oleh-oleh dari toko dan lapak lain di sekitarnya.

Pola agensi ini termasuk salah satu kontribusi  yang telah diberikan JNE dalam perannya ikut meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selamat ulang tahun yang ke-24 untuk JNE, sumbangsihmu terus ditunggu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun