Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Nuansa Khas Jawa pada Peringatan HUT JNE ke-24 di Yogyakarta

4 Desember 2014   13:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:05 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan hari ulang tahun (HUT) JNE ke-24 yang jatuh pada tanggal 26 Nopember 2014 mengangkat budaya asli Indonesia sebagai konsep utamanya. Budaya asli Indonesia yang diangkat kali ini adalah nuansa Jawa.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi JNE yang ingin selalu berperan aktif untuk memajukan Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan.

Catatan di bawah ini ingin menunjukkan betapa kentalnya nuansa Jawa dalam acara tersebut.

Yogyakarta sebagai tuan rumah

Pemilihan kota Yogyakarta sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara ini tentu telah diperhitungkan dengan matang oleh tim panitia, baik tim pusat maupun tim daerah yang sekaligus bertindak sebagai tuan rumah.

Para Kompasianer narsis bareng dengan latar belakang Candi Prambanan Yogyakarta

Yogya adalah pusat budaya dan tradisi Jawa. Meski begitu, Yogya juga merupakan melting point, tempat bertemunya orang dengan berbagai latar belakang suku dan agama dari seluruh Indonesia. Ribuan orang dari seluruh Indonesia menuntut ilmu di kota pendidikan ini. Ribuan alumni telah menyebar ke seluruh negeri dan aktif berperan dalam pembangunan negeri.

Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9. Komplek candi ini terletak di dua wilayah kabupaten Sleman dan kabupaten Klaten. Letak Candi Prambanan berada di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Sedangkan pintu masuk ke komplek candi terletak di wilayah administrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.

1417622462679384078
1417622462679384078
Pangguh yang megah dengan latar belakang Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan warisan luhur nenek moyang kita yang nilainya sangat tinggi dan diakui dunia. Candi ini tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan diakui sebagai candi termegah di Asia Tenggara.

Wisata kuliner

Selama menginap di Hotel Eastparc, Jalan Laksda Adi Sucipto km 6,5 Yogya, kuliner khas Yogya selalu tersaji, di samping kuliner internasional lainnya, gudeg dan pecel yang tersaji lengkap dengan sambal dan kerupuknya. Begitu juga saat dinner bersamaManaging Director JNE, Bapak Johari Zein, di Bogey’s Teras Hyatt Hotel Yogyakarta.

1417622528631596716
1417622528631596716
Wisata kuliner di Rumah Makan Bu Tiwi

Saat kami melakukan outbond ke Gunung Kidul, kami juga diajak menikmati wisata kuliner khas Gunung Kidul di Rumah Makan Bu Tiwi Tan’Tlogo. Menu yang disajikan sederhana tetapi cukup membangkitkan selera makan. Antara lain nasi putih dan merah, tempe dan tahu goreng, ayam goreng, gudeg daun pepaya, sayur brongkos dan sayur tempe lombok ijo.

Begitu juga saat pelaksanaan Workshop Membatik di Sekar Kedhaton. Kuliner yang disajikan adalah Gudeg dengan segala ubo rampe-nya. Minumannya adalah adalah gula asem yang sangat segar.

Juga pada saat acara puncak di Candi Prambanan, selain menu nasi gudeg, sop iga, juga tersedia bakmi Yogya, wedang ronde, tempe & tahu goreng dan lain-lainnya.

Workshop Membatik

Workshop membatik ini dilaksanakan di Sekar Kedhaton, Kotagede Yogyakarta. Batik Indonesia, dengan segala teknik, teknologi, motif dan budayanya telah ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan Nonbendawi.

Yogya adalah termasuk sentra batik Indonesia. Disain batik Parang dan Kawung yang terkenal itu juga berasal dari Yogya.

141762258825767846
141762258825767846
Pak Johari Zein, Managing Director JNE, tengah asyik membatik

Dalam acara workshop tersebut batik dibahas tuntas mulai dari pengertian batik, macam-macamnya, perlengkapan, proses dan filosofi batik. Pada saat itu juga langsung dipraktekkan cara-cara membatik dan dilombakan. Bapak Johari Zein, terpilih sebagai pemenang lomba membatik tersebut. Hasil karya beliau memang halus dan rapi.

Acara puncak peringatan JNE

Pada saat acara puncaknuansa Jawanya juga sangat terasa. Para petinggi JNE , termasuk Managing Director JNE, Bapak Johari Zein, menggunakan pakaian Yogya, Surjan, lengkap bermotif bunga dengan warna hijau muda.

1417623773676213980
1417623773676213980
Pak Johari Zain bersama para petinggi JNE berpakaian Surjan lengkap

Pada kesempatan tersebut, Pak Johari Zein membacakan Sumpah Amukti Palapa dalam bahasa Jawa. Sumpah ini pernah diucapkan seorang patih terbesar dari Kerajaan Majapahit, yaitu Patih Gajahmada. Isi dari sumpah tersebut adalah tekad untuk menyatukan berbagai wilayah dalam menjadi satu kesatuan Nusantara, dalam hal ini termasuk wilayah Pahang (sekarang masuk dalam wilayah Negara Malaysia) dan Tumasik, sekarang menjadi Singapura.

Dalam acara puncak tersebut juga ditampilkan prajurit keraton Yogyakarta lengkap dengan kereta kudanya.

Pada malam tersebut seharusnya juga ditampilakn Sendratari Gatot Kaca secara utuh dengan mengambil tema Rebutan Kikis Tunggorono. Namun karena hujan deras dan panggung yang licin, tari tersebut hanya tampil sekitar 5 meni.

Tuan rumah di negeri sendiri & masalah spiritualitas

Dengan mengangkat tema budaya Indonesia sebagai konsep utama dalam acara puncak peringatan HUT JNE yang ke-24, JNE ingin menunjukkan visi dan misinya secara nyata. Bahwa JNE ingin menjadi perusahaan kurir dan logistik yang menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan mutu dan kualitas kelas dunia.

Jika tidak ada perusahaan domestik dikurir dan logistik yang kuat dan handal, maka di masa datang Indonesia hanya akan menjadi penonton dari serbuan perusahaan asing yang mempunyai kekuatan modal dan jaringan global.

JNE, dengan kerja keras dan modal kepercayaan diri yang kuat, berusaha mewujudkan visi dan misi tersebut.

Kota Yogyakarta, Candi Prambanan, kekayaan kuliner dan produk kerajinan batik Indonesia adalah inspirasi untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut.

14176228651212261620
14176228651212261620
Tak pernah berhenti berdoa

1417622777363952481
1417622777363952481
Selalu berbagi pada sesama

Selain bernuansa Jawa, peringatan HUT JNE ke-24 ini juga penuh dengan nuansa spiritual. Pada malam itu dilaksanakan pemberian santunan kepada 24 yayasan yatim piatu yang ada di sekutar Yogyakarta. Doa syukuran yang dibacakan pada malam itu juga cukup panang dan cukup menggetarkan hati.

Sebelumnya, dalam rangka peringatan HUT JNE ke-24, di Kantor Pusat JNE juga telah dilaksanakan khataman Alquran.

Saya mendapat cerita dari seorang teman yang bekerja di JNE, bahwa seluruh jajaran manajemen JNE menaruh perhatian yang kuat pada masalah spiritualitas karyawan JNE. Dan itu tidak hanya bersifat seremonial saja.  Titik tekannya adalah pada budaya dan perilaku karyawan yang akhirnya menjadi budaya dan perilaku perusahaan.

Salah satu contoh konkrit betapa masalah spirutualitas dijunjung tinggi di JNE adalah ketika JNE menjadi salah satu pelopor asosiasi perusahaan jasa pengiriman yang menandatangani nota kesepakatan anti suap.

Konsep anti suap menjadi konsep yang diterapkan dengan strict di perusahaan. Meskipun konsekuensinya JNE harus kehilangan banyak pasar potensialnya, JNE tetap teguh pada pendiriannya.

Manajemen JNE meyakini bahwa kesuksesan untuk bisa mewujudkan visi dan misi perusahaan tidak bisa lepas dari campur tangan Tuhan.

Dalam sebuah kesempatan, Managing Director JNE, Bapak Johari Zein, pernah mengatakan, “Saya baru sadar ternyata kesuksesan yang saya dapat itu dari Allah dan kita kecil dihadapan-Nya.”

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun