Mohon tunggu...
Ali Zainal
Ali Zainal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

topik favorit saya adalah sejarah dan agama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Kekristenan Orthodox dan Masuknya Kekristenan Orthodox di Indonesia

1 Juni 2024   11:52 Diperbarui: 2 Juni 2024   20:22 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Romo Kirill sebagai Kepala Paroki Gereja Orthodox Rusia St. Iona dari Manchuria 

Foto Gereja Orthodox Rusia St. Iona dari Manchuria
Foto Gereja Orthodox Rusia St. Iona dari Manchuria
1. Mengenal Gereja Orthodox dan Sejarah Gereja Mula-mula

Apa itu kekristenan Orthodox dan Gereja Orthodox? Mungkin banyak orang yang baru mendengar nama kekristenan ini, kekristenan yang sudah diketahui oleh banyak masyarakat Indonesia adalah katolik dan protestan. Hal ini disebabkan Kekristenan Orthodox berdiri pertama kali di Indonesia pada tahun 1988 di Solo, Jawa Tengah. Karena hal ini seringkali kekristenan Orthodox dikatakan sebagai aliran baru dalam kekristenan dan juga ada yang mengatakan bahwa kekristenan Orthodox adalah aliran sesat, padahal gereja Orthodox merupakan salah satu dari gereja mula-mula yang terdiri dari 5 kepatriarkat yaitu Patriarkat Yerusalem, Antiokhia, Konstantinopel, Alexandria dan Roma. Gereja mula-mula merupakan gereja yang didirikan sesudah 40 hari kebangkitan Yesus Kristus. Yesus sudah berjanji akan mendirikan gerejanya dan dengan datangnya roh Kudus pada hari Pentakosta, gereja secara resmi dimulai.

2. Skisma Besar terpecahnya 2 kubu Kekristenan

Dalam sejarahnya Persatuan gereja antara dua kubu Kristen yang kini bernama Gereja Katolik Roma dan Gereja Orthodox Timur mulai retak dan kejadian ini disebut sebagai Skisma Besar atau Skisma Timur-Barat. Skisma besar sendiri terjadi pada tahun 1054 Masehi di mana penyebab utama dalam skisma atau perpecahan ini adalah karena keterasingan antara dunia Kristen latin (Barat) dan Yunani (Timur) yang berlangsung lama . Lalu juga ada beberapa sebab yang menambah konflik ini semakin panas salah satunya adalah permasalahan otoritas Paus di mana saat itu Paus Leo IX telah mengklaim bahwa dirinya atau Kepausan memegang otoritas atas 4 Patriarkat di Timur, dan juga permasalahan yang tidak kalah pentingnya adalah di saat gereja Barat (Roma) menyisipkan klausa Filioque (Roh Kudus Keluar dari Bapa dan Anak) ke dalam Kredo Nicea (pengakuan iman Nicea). Sampai sekarang gereja ortodoks Timur mengklaim bahwa primasi Patriark Roma (Paus) hanya bersifat untuk kehormatan dan dia (Paus) memiliki otoritas hanya atas keuskupannya tetapi tidak memiliki otoritas yang dapat mengubah keputusan dari konsili-konsili Ekumenis. Pada akhirnya gereja terpecah dalam hal doktrin, teologi, linguistik, geografi dan juga politik.

3. Masuknya Kekristenan Orthodox di Indonesia

Pengikut Kristen Orthodox banyak tersebar di Eropa Timur dan daerah pesisir Timur Laut Tengah. Sekarang gereja Orthodox sudah tersebar di Asia terutama di Indonesia. Salah satunya ada di kota Surabaya yang dinamakan Gereja Orthodox St. Iona dari Manchuria. Saat dilakukan penelusuran dari penyebaran Kristen Orthodox di Indonesia, rupanya penyebaran Kristen Orthodox di Indonesia dimulai pada abad ke-7 dan 8 Masehi, di mana para misionaris pertama dari Antiokia ( Gereja Orthodox Siria) mulai mengajar di daerah Sumatera. Ajaran ini masih bertahan selama 3 abad berikutnya, yakni pada abad ke-11. Informasi ini juga telah dihubungkan dengan paroki-paroki imigran Rusia yang telah ada sejak awal tahun 1920-an sampai akhir tahun 1950-an di pulau Jawa (kota Bandung dan Batavia). Paroki-paroki saat itu masih bersifat tertutup dan tidak dilakukan pengajaran ortodoksi untuk orang-orang Indonesia. Pada akhirnya Kristen Orthodox masuk lagi pada tahun 1988 di mana Romo Daniel yang merupakan orang Indonesia yang menganut Kristen Orthodox mulai mengajarkan ortodoksi di kota Mojokerto,  Jawa Timur. Pada tahun 1990 iya pindah ke Solo, Jawa Tengah dan mendirikan paroki Orthodox pertama di Indonesia.

4. Kesimpulan

Dengan membaca sejarah dari Kekristenan Orthodox ini membuktikan bahwa Kekristenan Orthodox bukanlah sebuah aliran baru ataupun aliran sesat melainkan Kekristenan Orthodox juga merupakan gereja Apostolik seperti Gereja Katolik Roma. Sekian penjelasan tentang sejarah Kekristenan Orthodox dan juga sejarah masuknya Kekristenan Orthodox di Indonesia. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca dan membantu dalam memahami sejarah Kekristenan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun