Sidorejo, 5 Agustus 2024 - Program PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berlangsung selama 30 hari telah mewadahi berbagai kegiatan positif dan edukatif kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya adalah Kelompok 97 Gelombang 6 yang memberikan materi mengenai pemanfaatan gawai secara bijak pada anak-anak gubuk baca Desa Sidorejo, Kecamatan Jabung.
Kelompok 97 yang beranggotakan lima orang, diantaranya: Muhammad Ali Zaidan Ash Shiddiqin (Koordinator), Iqbal Avriellyan Azzura, Annisa Widhi Astuti, Nayla Helma Aziziya, dan Zahra Ayu Amalia merupakan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi. Melalui kegiatan edukatif ini, para mahasiswa berupaya memberikan pemahaman yang mendalam tentang penggunaan teknologi digital.
Secara antusias, anak-anak gubuk baca dengan rentang usia Sekolah Dasar (SD) tersebut mendengarkan penyampaian materi yang dilakukan oleh tim PMM. Isi dari materi tersebut meliputi pengenalan gawai, dampak positif dan negatif, serta pemahaman mengenai pentingnya penggunaan gawai yang tepat.
Di usia kanak-kanak, pendampingan dan pemahaman mengenai gawai menjadi penting, sebab era digital menyebabkan gawai menjadi bagian tak terpisahkan. Sutiari, selaku pendamping anak-anak gubuk baca RT 7 Dusun Glongsor, menyampaikan keresahan yang sama. "Kami selaku orang tua perlu mewaspadai dan mengontrol anak-anak dalam penggunaan gadget, karena selalu ada dampak positif dan negatifnya, salah satunya pada segi moral dan etika. Di sinilah orang tua turut berperan," jelasnya.
Melalui materi yang disajikan secara interaktif dan menyenangkan, tim PMM berusaha membangun kesadaran di kalangan anak-anak tentang batas penggunaan, sehingga tidak memengaruhi interaksi sosial dan kegiatan belajar.
Selain itu, tim PMM mengajak anak-anak untuk mencari aktivitas lain sebagai upaya preventif dari dampak negatif yang dapat disebabkan oleh gawai, salah satunya kecanduan. Sesi materi ini menyelipkan diskusi ringan yang melibatkan anak-anak gubuk baca. Mereka menceritakan pengalaman dalam menggunakan gawai, serta komitmen untuk tetap membatasi penggunaannya.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari Sutiari. Ia menuturkan, "sangat bermanfaat sekali, anak-anak jadi tahu dan mengerti tentang teknologi, terutama di jaman digital seperti sekarang ini."
Sebagai tujuan utama untuk mengembangkan pendidikan dan literasi digital, mahasiswa UMM berharap kegiatan ini dapat mendorong anak-anak agar lebih bijak dalam penggunaan teknologi, sehingga nantinya dapat menjadi generasi yang cerdas dan unggul di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H