Mohon tunggu...
Aliyya Zahra Mezzaluna
Aliyya Zahra Mezzaluna Mohon Tunggu... Freelancer - Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Halo teman-teman semuanya! Luna disini, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional yang selalu tertarik dengan seni kepenulisan duniawi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Poros Maritim Dunia: Pilar Strategis Indonesia di Panggung Geopolitik Global

13 Desember 2024   23:34 Diperbarui: 13 Desember 2024   23:34 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks dunia internasional saat ini, setiap negara dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk menjalin hubungan yang lebih erat dan dinamis dengan negara-negara lain. 

Di era globalisasi yang semakin mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan, menjalin hubungan dengan negara tentu menjadi hal yang penting dalam rangka memenuhi kebutuhan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, maupun keamanan. 

Melalui interaksi yang efektif, negara di dunia dapat menciptakan stabilitas global dan dialog konstruktif dalam forum internasional. Hal ini menjadi sangat relevan terutama dalam menghadapi tantangan kolektif seperti perubahan iklim, pandemi global, terorisme, hingga konflik lintas negara yang kerap memicu ketidakstabilan. 

Lebih jauh lagi, hubungan internasional yang harmonis memiliki potensi besar untuk mencegah eskalasi konflik bersenjata. Dengan adanya mekanisme penyelesaian sengketa secara damai, negara-negara dapat mendorong terciptanya hubungan yang saling menguntungkan. 

Berbicara tentang interaksi aktif antar negara, politik luar negeri memainkan peran sentral sebagai instrumen strategis dalam membangun hubungan yang sejalan dengan kepentingan nasional.

Politik luar negeri Indonesia telah mengalami berbagai dinamika, baik sebelum maupun setelah kemerdekaan. Melalui dasar tetap Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia mengadopsi prinsip "bebas-aktif" sebagai landasan utama politik luar negeri. 

Prinsip ini menegaskan bahwa Indonesia tidak terikat pada blok kekuatan dunia manapun dan berhak menentukan kebijakan luar negeri secara mandiri berdasarkan kepentingan nasional.

Meski begitu, bebas-aktif tidak berarti bersikap netral atau pasif terhadap isu-isu internasional. Sebaliknya, prinsip ini mengharuskan Indonesia untuk terlibat aktif dalam menciptakan perdamaian dunia, memperjuangkan keadilan global, dan mendukung kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah.

Untuk mendukung prinsip politik luar negeri yang bebas aktif, tentu Indonesia dapat menjabarkan hal tersebut dalam kebijakan domestik dengan pertimbangan perspektif dunia luar, dalam hal ini posisi negara lain.

Perlu adanya untuk mempelajari tentang geopolitik supaya kebijakan yang diterapkan bisa tepat guna dan sesuai dengan faktor geografis dalam politik internasional.

Meskipun geopolitik cenderung berbicara tentang cara memahami bagaimana negara-negara bersaing untuk menguasai wilayah, sumber daya, jalur perdagangan, atau posisi strategis tertentu demi kepentingan nasionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun