Cibabat, Cimahi -- Hingga saat ini ditahun 2022 angka penyebaran stunting di Indonesia masih terbilang tinggi yaitu sebesar 24,4% dimana angka ini masih diatas standar yang ditoleransi oleh WHO. Di Cimahi sendiri, dikutip dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi bahwa jumlah anak balita yang mengalami stunting tahun 2021 sebanyak 3.551 atau 11,05 persen dari total 32.265 balita seKota Cimahi. Sementara hingga Juli 2021, angka kelahiran di Kota Cimahi telah mencapai 5.909 anak.
Stunting adalah kondisi malnutrisi atau gagal tumbuh yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Stunting termasuk ke dalam masalah gizi yang bersifat kronis. Dan lebih parahnya stunting dapat menjadi penyebab rendahnya kualitas sumber daya manusia untuk bersaing di tingkat global. Kepedulian kita pada masalah stunting tidak boleh setengah-setengah karena anak-anak adalah penerus kita untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu Mahasiswa KKN Undip turut andil dalam membantu pencegahan Stunting di Cibabat dengan membawakan program berbentuk edukasi langsung mengenai Stunting dan juga edukasi makanan bergizi berupa ikan yang dapat mencegah stunting, edukasi tersebut ditunjukan kepada masyarakat cibabat khususnya ibu-ibu hamil dan yang memiliki balita.
Keberlanjutan program ini yaitu berupa penempelan poster stunting dibeberapa posyandu yang ada di Kelurahan Cibabat. Diharapkan dengan adanya program ini masyarakat bisa lebih teredukasi mengenai stunting dan pada akhirnya angka stunting di Cimahi bisa menurun.
Penulis: Tim II KKN Kelurahan Cibabat
Dosen Pembimbing: Drs. Dul Muid, M.Si., Akt.
Lokasi KKN: Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H