Mohon tunggu...
aliyyahshafiyah
aliyyahshafiyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

menyukai hal-hal yang berkaitan dengan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

ANTARA KEBEBASAN DAN KONTROL: Peran Ganda Media Sosial Dalam Demokrasi

2 Januari 2025   07:09 Diperbarui: 2 Januari 2025   07:35 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

   Sosial media menjadi bagian dari hidup yang sulit untuk dihindari pada era digital ini. Platfrom-platform seperti Instagram, X hingga facebook tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi tetapi juga menjadi ruang diskusi baru untuk berbagi ide, berbagi informasi, mengemukakan pendapat bahkan mengatur gerakan sosial.

   Salah satu kontribusi terbesar media sosial terhadap demokrasi ialah memberikan kesempatan kepada mereka yang sebelumnya terpojok. Kini, semua orang dapat menjadi produsen sekaligus konsumen mengenai isu-isu yang terkait dalam waktu bersamaan. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk menerima informasi yang lebih beragam dari berbagai sudut opini public yang kritis. Selain itu, media sosial juga memfasilitasi terbitnya berbagai organisasi yang memperjuangkan hak asasi manusia hingga keadilan sosial dan lingkungan.

   Namun, kebebasan ini bukan tanpa resiko. Media sosial juga dapat menjadi alat kontrol bagi pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan rancu dan propaganda. Dalam beberapa kasus, algoritma disinformasi lebih cepat tersebar dan mengalihkan perhatian public terhadap isu yang sedang terjadi. Misalnya, muncul berita yang harusnya tidak dilirik seperti perselingkuhan ditengah daruratnya negara. Belum lagi para influencer yang dibayar untuk mengumandangkan pengacuhan terhadap perdebatan politik.

   Untuk mengatasi tantangan ini, harus ada kolaborasi antara pemerintah yang bijak dan rakyat. Pemerintah yang bijak bertanggung jawab atas regulasi penggunaan sosial media, seperti moderasi konten, mencegah ruaknya infomasi yang salah tanpa menghambat kebebasan masyrakat untuk berskpresi.  Dalam kasus ini pula, masyarakat juga diharapkan dapat memilah informasi secara mendalam dengan literatur digital yang matang.

   Media sosial menjadi sarana yang netral. Meskipun begitu, platform-platform tidak sekali dua kali menjadi alat kontrol bagi pihak-pihak tertentu untuk mengalihkan perhatian public. Dengan adanya kolaborasi pemerintahan yang bijak dan masyarakat yang cermat dalam beropini dan menerima, dapat membentuk kekuatan positif dalam mempertahankan demokrasi melalui media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun