Ah kau seperti segelas kopi panas yang menggoda ku dikala kantuk menguasaiku  Sehingg Ingn segera ku nikmati kau, agar bisa mengusir kantuk yang menghambat kerjaku
Segelas Kopi panas = dirimu yang ku inginkan tuk mengisi hari-hari ku
Apalalah daya  kopi panas tetaplah kopi yang panas
Yang harus ku  tuangkan sedikit demi sedikit ke tempat lain agar ku bisa menikmatinya Jika tidak maka bibir dan lidahku terbakarlah
Begitu juga dengan mu aku harus sabar mengenalmu pelan – pelan,  karena aku seorang permpuan yang tak mau terlihat agresif, dan ahirnya kau merasa ilfeel  kemudian menjauh.
Tak apa!!
Toh aku sangat menikmati proses pendekatan itu, sama halnya dengan kenikmatan ketika perlahan – lahan bibirku menikmati segelas kopi panas itu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terimakasi kau telah menghilangkan kantuk ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H