Mohon tunggu...
Aliyya Hanafie
Aliyya Hanafie Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Simpel, Sederhana, Ceria dan kata orang sedikit Kaku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muhasabah Diri (Malam Ke 2)

6 April 2011   02:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:05 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1302058219388336111

[caption id="attachment_100300" align="alignleft" width="180" caption="liamolly.blogspot.com"][/caption] Mentari  datang  masih menunggu Menunggu kepastian yang harus dipastikan Pastikan tak akan ada air mata mengalir Mengalir bagai air garam menyiram luka *** Luka hati  timbul oleh penyakit hati Hati rahasia besar seorang jiwa Jiwa yang hilang mencari kebenaran Kebenaran dan sebaliknya menjadi rancu Rancu oleh pengertian masing – masing pihak Pihak yang mengatasnamakan dirinya benar sendiri *** Sendiri menanti sebuah jawaban Jawaban sebuah pertanayaan besar Besar sebuah pengharapan, dan pengampunan Penganpunan  datang dari pemilik jiwa benoda Noda kehidupan jejak yang ditinggalkan Ditinggal oleh pemilik menuju keabadian Keabadian bertemu sang segala Maha *** Maha cipta karya besar, sang seniman sejati Sejati pencarian kebenaran hakiki Hakiki sebuah perjalanan nurani Nurani dihianati keegoisan diri Diri seorang makhluk yang hampa Hampa kekosongan jiwa yang gersang *** Gersang tak ditanami hakikat hidup Hidup ialah perjuangan kemenangan Kemenangan sebagai pecundang atau patriot Patriot yang berjuang mempertahankan kebenaran sang mentari Mentari datang kembali dan masih tetap  menunggu…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun