[caption id="attachment_100300" align="alignleft" width="180" caption="liamolly.blogspot.com"][/caption] Mentari datang masih menunggu Menunggu kepastian yang harus dipastikan Pastikan tak akan ada air mata mengalir Mengalir bagai air garam menyiram luka *** Luka hati timbul oleh penyakit hati Hati rahasia besar seorang jiwa Jiwa yang hilang mencari kebenaran Kebenaran dan sebaliknya menjadi rancu Rancu oleh pengertian masing – masing pihak Pihak yang mengatasnamakan dirinya benar sendiri *** Sendiri menanti sebuah jawaban Jawaban sebuah pertanayaan besar Besar sebuah pengharapan, dan pengampunan Penganpunan datang dari pemilik jiwa benoda Noda kehidupan jejak yang ditinggalkan Ditinggal oleh pemilik menuju keabadian Keabadian bertemu sang segala Maha *** Maha cipta karya besar, sang seniman sejati Sejati pencarian kebenaran hakiki Hakiki sebuah perjalanan nurani Nurani dihianati keegoisan diri Diri seorang makhluk yang hampa Hampa kekosongan jiwa yang gersang *** Gersang tak ditanami hakikat hidup Hidup ialah perjuangan kemenangan Kemenangan sebagai pecundang atau patriot Patriot yang berjuang mempertahankan kebenaran sang mentari Mentari datang kembali dan masih tetap menunggu…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H