Mohon tunggu...
Aliyya Hanafie
Aliyya Hanafie Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Simpel, Sederhana, Ceria dan kata orang sedikit Kaku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jalan-jalan Nyok...

10 Februari 2012   07:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:50 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia yang dianugrahi tuhan dengan keindahan alam yang  menakjubkan membuat saya tertarik dan bersemangat untuk menjelajahi dan menapaki setiap jengkal tanahnya, baik lautan maupun pegunungan, dan bisa saya pastikan bukan hanya saya  yang ingin melakukannya melainakan semua orang juga. Sebagai seorang karyawan biasa, saya harus pandai-pandai mengatur segalanya baik waktu maupun biaya sehingga bisa mewujudkannya. (harus rajin menabung!).

keindahan yang begitu melimpah di bumi pertiwi, terlihat dari wilayah indonesia yang dikenal denagn Negara kepulauan yang pasti  tentu memiliki banyak kekayan, baik bahari maupun pegunungan. Ini terbentang luas dari sabang sampai merauke, dan salah satu keindahan kekayaan alam indonesia ialah diantaranya pengunungan Krakatau yang berada di selat sunda atau tepatnya propinsi Lampung.

Krakatau meletus  pada tahun 1883 yang menelan korabn 36.417 jiwa, ini merupakan sebuah letusan maha dahsyat kala itu dan sejarah mencatannya, sehingga tidak sulit untuk mencari tahu perihal letusan tersebut , sebab letusan Krakatau merupakan letusan paling lengkap dalam pencatatannya, ini desebabkan karena pada saat itu dunia sudah bisa dibilang, maju sebut saja dalam bidang telekomuniksi,   telegraf sudah ditemukan dan kabel bawah laut sudah dipasang.

Ini terlihat dengan begitu banyak catatan yang menceritakan serta menjelaskan secara detil kronologis kejadian itu, bahkan  BBC pun merilis film doku-drama tentangnya yang diberi judul “Krakatoa: The Last Day” disutradarai oleh San Miller.

Awal April mendatang saya diberi kesempatan untuk menginjakan dan merasakan hangat pasir  Krakatau untuk kedua kalinya, sebuah kesempatan yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan kali ini juga saya harus berani sering “nyemplung” untuk menengok bawah lautnya, tak akan saya sia-siakan kesempatan ini.

Sebelumnya oktober tahun lalu saya mengunjungi Krakatau bersama dengan rombongan yang berbeda serta kawan-kawan yang baru  saya kenal melalui media social dan Kunjungan October lalupun saya kurang dapat maksimal dalam menikmati dan merasakan keindahannya, mungkin karena banyak  hal yang baru, baik teman maupun komunitas. Tapi October kemain juga saya memiliki banyak teman Karen bisa menambah daftar teman saya, sehingga kali ini saya harus bisa dapat memaksimalkannya karena saya berangkat bersama kawan-kawan yang sudah saya kenal lama. (Jadi ajaklah kawan atau sodara biar lebih asik dan maksimal menikmatinya, setidaknya nanti tidak sungkan untuk di mintai tolong untuk mengambilkan gambar kita alias foto).

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

*untuk yang mau gabung info lengkapnya bisa diliat disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun