Mohon tunggu...
Aliyatush SholihahA
Aliyatush SholihahA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hai, Saya 'Aliyatush Sholihah A.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Baby Blues pada Ibu Pasca Persalinan

11 September 2023   21:11 Diperbarui: 11 September 2023   21:36 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dukungan sosial juga tampaknya mengurangi risiko penyakit dan mempercepat pemulihan, dan dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk  dukungan sosial.

Memang dalam proses adaptasi peran barunya sebagai seorang ibu baru kurang mendapatkan dukungan suami dan kurang mendapat perhatian, sang ibu masih harus melakukan pekerjaan rumah tangga selain mengasuh anak dan tidak mendapat bantuan apapun dari suaminya. 

Sedangkan ibu nifas yang tinggal bersama orang tuanya mendapat dukungan moderat dari keluarga karena mereka mendapat bantuan untuk beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu dan mengasuh anak, serta bantuan  dari orang tua suami. 

Sang ibu juga menarik perhatian orang tua dan mendapat banyak tips dan nasehat dalam merawat anaknya, sehingga ia tidak menderita baby blues  karena mendapat pertolongan yang nyata dan adanya hubungan timbal balik dari sebagian keluarga.

Sedangkan ibu yang tinggal bersama keluarga suaminya kurang mendapat dukungan dari keluarga, hal ini disebabkan kurangnya dukungan, informasi, bantuan dan interaksi antara ibu nifas dengan keluarga suaminya. 

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2009) yang menyimpulkan bahwa dukungan keluarga sangatlah penting dan tidak dapat dianggap remeh, serta menciptakan suasana positif bagi ibu untuk menjalani hari-hari pertama yang melelahkan juga tidak kalah pentingnya. Sebab dukungan atau sikap positif  pasangan dan keluarga akan memberikan kekuatan pada ibu. 

Beradaptasi dengan peran baru seorang ibu bukanlah hal yang mudah, jika seorang ibu tidak  beradaptasi dengan baik maka ia akan mengalami gangguan psikologis seperti stres, sehingga ia tidak dapat menjalankan peran sebagai ibu dengan lebih baik, hal ini akan mengganggu kehidupan masyarakat. . hubungan antara ibu dan anak. (Gutira & Nuryanti, 2010)

Oleh karena itu, perlu diketahui bahwasannya peran dan dukungan dari suami ataupun keluarga sangatlah berarti bagi seorang ibu baru ataupun anaknya. Tidak ada salahnya mengalah dan menurunkan gengsi atau ego untuk memberikan semangat ataupun dukungan kepada seorang ibu baru. Dan juga janganlah terlalu banyak menuntut, entah itu menuntut perihal jenis kelamin bayi yang akan lahir dan menuntut seorang wanita untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah  sendirian pada saat masa nifasnya. Jagalah kestabilan psikologis seorang ibu yang baru melahirkan, karena ia sudah mempertaruhkan nyawanya.

 DAFTAR PUSTAKA 

Gutira, T., & Nuryanti, L. (2010). Relationship Between Family Support and the Occurrence of Baby Blues Syndrome in Post Secio Caesaria Mothers. Jurnal Llmiah Berkala Psikologi, 12(2), 194--200.

Kamali, M., & Nawawi, N. (2023). Pendidikan keluarga dalam perspektif Islam. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 7(1), 1--9. https://doi.org/10.58258/jisip.v7i1.4303

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun