DESA TEGALAMPEL, BONDOWOSO - Program Kerja "Bank Sampah" yang bertajuk tema Sanitasi Lingkungan dan Kewirausahaan yang dibentuk oleh kelompok 380 KKN UNEJ dapat membantu perekonomian masyarakat dan membersihkan lingkungan di Desa Tegalampel.Â
Bank sampah merupakan suatu bentuk program untuk mengatasi sampah di Desa Tegalampel. Kelompok 380 KKN UNEJ berinovasi untuk mengolah sampah tersebut untuk dijadikan produk yang memiliki nilai jual tinggi.Â
Menurut Sriwani yang merupakan salah satu warga Desa Tegalampel juga sebagai Ibu RW 3 mengatakan bahwa "Daripada sampah dibuang, warga saya himbau untuk mengumpulkan sampahnya agar dapat ditabung pada Bank Sampah" Ujar Wanah panggilan akrabnya.
Mahasiswa KKN mengadakan pertemuan pada Minggu 07/08/2022 dengan beberapa warga yang sangat antusias dan mendukung program Bank Sampah.Â
Mahasiswa KKN bersama Kepala Desa Tegalampel sepakat untuk membentuk dan mengesahkan struktur kepengurusan dari Bank Sampah. Proses pembentukan struktur kelembagaan Bank Sampah berjalan dengan lancar serta diperoleh nama kelembagaan yakni "Bank Sampah BIMATERA (Bakti Mandiri Pertiwi Sejahtera) Tegalampel".
Bank Sampah BIMATERA menjadi salah satu organisasi kelembagaan masyarakat yang mewadahi proses 3R yang dilakukan oleh masyarakat Tegalampel. Konsep Bank Sampah BIMATERA yaitu dengan memilah antara sampah organik dan anorganik kemudian mengolah sampah  tersebut menjadi produk yang bernilai.Â
Pemilahan sampah organik, anorganik dan residu dilakukan dengan tujuan agar sampah tersebur dapat dimanfaatkan kembali serta tidak ikut terbuang ke TPA. Sampah tersebut dapat dilakukan pemilahan terlebih dahulu kemudian dapat langsung disetorkan ke Bank Sampah BIMATERA.
Sampah yang masuk ke Bank Sampah akan dilakukan penimbangan dan pencatatan terhadap jumlah, jenis, dan harga sampah pada buku tabungan yang sudah disediakan oleh pengurus. Warga yang menyetorkan sampahnya kemudian akan dijadikan nasabah dari Bank Sampah. Setelah itu jumlah uang tersebut dapat ditabung terlebih dahulu atau dapat langsung dilakukan penarikan. Harapan dari adanya program ini dapat mengurangi pembuangan sampah ke TPA serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Hal ini selaras dengan program Dinas Lingkungan Hidup Bondowoso sedang gencar untuk melaksanakan program Bank Sampah dengan proses 3R (reuse, reduce, recicle) pada lingkup rumah tangga agar sampah yang masuk ke TPA dapat berkurang. Proses 3R ini akan merubah dari kebiasaan yang sudah melekat di masyarakat yaitu Kumpul -- Angkut -- Buang yang mengakibatkan penumpukan di TPA sebagai tempat akhir dalam pengumpulan sampah.
Bank Sampah BIMATERA memproduksi 2 jenis yakni pupuk organik yang berasal dari limbah kotoran ternak dan kerajinan bucket bunga yang terbuat dari plastik. Perubahan yang dialami setelah terbentuknya Bank Sampah yaitu masyarakat mampu mengetahui perbedaan antara sampah organik dan anorganik, masyarakat juga mulai sadar akan kebersihan lingkungan, serta menjadi lebih kreatif dalam mengolah sampah.