Mohon tunggu...
Aliya Rahmah
Aliya Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling UNESA

Bercita cita menjadi arsitek penyembuhan batin dan bisa menjadi navigasi handal yang menemukan mercusuar harapan dan titik terang bagi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berbagai Tantangan Krusial menjadi Guru Bimbingan dan Konseling di Masa Depan

31 Juli 2024   14:21 Diperbarui: 31 Juli 2024   14:28 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  Saat ini banyak terjadi perubahan perilaku kehidupan manusia dan setiap individu harus siap bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang berubah dengan cepat. Karena hidup selalu berubah menuju kehidupan yang lebih baik. Khalayak dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dalam roda kehidupan. Diantaranya ialah guru BK yang juga diminta untuk terus mengikuti perkembangan zaman. Tantangan yang akan dihadapi konselor di masa depan dapat dibagi menjadi empat kategori: variabilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas.

       Guru BK harus siap memahami dan beradaptasi dengan berbagai generasi di lingkungan sekolah, mulai dari Generasi X dan Y (Milenial) hingga Generasi Z dan Generasi Alpha yang memiliki karakteristik, nilai, sikap, dan cara pandang yang berbeda-beda. Ini adalah salah satu tantangan utama bagi praktik profesi ini di masa depan. Guru BK memerlukan metode yang tepat dan pendekatan yang berbeda untuk mendukung siswa dari generasi yang berbeda dalam perubahan zaman.

       Selain itu, guru BK harus mengantisipasi semakin pesatnya perkembangan pengetahuan teknis dan informasi. Teknologi telah mengubah cara siswa berinteraksi, belajar, dan mencari iinformasi Guru BK harus mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan serta mampu menggunakan teknologi digital secara efektif.

       Kenakalan remaja juga merupakan salah satu tantangan terbesar di masa depan. Guru BK harus mampu mengidentifikasi dan menangani berbagai jenis kejahatan, termasuk perilaku agresif, kecanduan, dan masalah kesehatan mental. Dengan pengetahuan mendalam tentang psikologi dan konseling dapat memberikan dukungan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mengurangi kecemasan siswa terhadap masa depannya.

       Siswa saat ini berasal dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya. Semua siswa memiliki kebutuhan dan tantangan yang unik, mulai dari masalah akademis hingga masalah emosional dan sosial. Guru BK harus mengidentifikasi kebutuhan individu siswanya dan mengembangkan pendekatan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

       Perubahan sosial dan budaya yang cepat juga merupakan sebuah tantangan. Globalisasi telah membawa budaya yang berbeda-beda ke dalam lingkungan sekolah. Siswa masa kini berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki nilai, norma, dan harapan yang berbeda. Hal ini dapat mempersulit penciptaan lingkungan yang inklusif dan mendukung semua siswa.

        Kebijakan pendidikan berubah dari waktu ke waktu, membuat guru BK menjadi ambigu. Kebijakan mengenai kurikulum, anggaran, dan standar pendidikan dapat berubah secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan guru BK berada dalam posisi ketidakpastian mengenai apa yang diharapkan dari mereka. Kurikulum yang terus berubah menimbulkan kecemasan siswa terhadap masa depannya, terutama dalam memilih karir. Guru BK harus mampu membantu siswa mengatasi perubahan ini dan memahami pilihan yang tersedia bagi mereka.

     Masalah kesehatan mental di kalangan siswa sedang meningkat, dan guru BK sering kali berada di garis depan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan. Namun, hal ini mungkin sulit dilakukan karena tidak jelas bagaimana definisi masalah kesehatan mental atau cara terbaik untuk menanganinya. Tidak semua siswa menunjukkan gejala yang sama, dan stigma seputar kesehatan mental dapat membuat siswa ragu untuk mencari bantuan.

       Mengatasi tantangan kritis di masa depan memerlukan strategi adaptif dan inovatif yang dilakukan oleh guru BK. Dengan meningkatkan keterampilan profesionalnya, memanfaatkan teknologi, dan membangun kolaborasi yang kuat, guru bimbingan dan konseling dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada siswanya. Selain itu, berfokus pada keterampilan dan menciptakan lingkungan yang mendukung akan membantu siswa berkembang. Dengan pendekatan yang tepat, guru BK dapat menjadi pilar utama dalam membantu siswa mengatasi berbagai tantangan kompleks di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun