Arti Islam
Islam secara estimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Kata salima menjadi aslama yang mengandung arti berserah diri ke dalam kedamaian. Dari asal kata tersebut, orang yang menyerahkan diri, tunduk dan patuh serta berserah kepada Allah disebut Muslim. Dari asal katanya Islam terdiri dari:
- Assalmu: Damai, perdamian. Islam adalah agama yang damai dan setiap Muslim menjaga perdamian
- Aslama: Taat, berserah diri. Seorang Muslim hendaknya berserah diri kepada Allah dan mengikuti setiap ajarannya dengan taat.
- Saliim: Bersih dan suci. Kata ini gambaran dari hati seorang Muslim yang bersih, suci, dan jauh dari sifat syirik atau menyekutukan Allah.
- Salaam: Selamat, keselamatan. Islam merupakan ajaran agama yang penuh keselamatan dan jika seorang muslim menjalankan Islam dengan baik, maka Allah akan menyelamatkannya baik dari dunia maupun akhirat.
Secara terminologi arti Islam dapat dikatakan sebagai agama wahyu yang berintikan tauhid dan ke-Esaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk seluruh manusia di mana pun dan kapan pun yang ajarannya meliput seluruh aspek kehidupan manusia.
Proses Islamisasi ke Nusantara
      Kepercayaan dan agama yang berkembang di Nusantara sebelum Islam masuk adalah anismisme, dinamisme, Hindu dan Buddha. Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah budaya di Nusantara pada semua aspek kehidupan. Masuknya Islam ke Nusantara dari beberapa ahli Sejarah berpendapat sejak abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M, dan sebagian berpendapat Islam masuk pada abad ke-13 M di Samudra Pasai.
Ada tiga teori masuknya Islam ke Nusantara antara lain:
- Teori Gujarat
Dinamakan teori Gujarat karena pandangan yang menyatakan bahwa asal negara yang membawa Islam ke Nusantara dari Gujarat. Peletak dasar teori ini adalah Snouck Hurgronje dalam bukunya yang berjudul L’Arabie et lesIndes Neerlandaises atau Revue de I’histoire des Religious, jilid lvil.Â
W.F. Stutterheim dalam bukunya yang berjudul De islam en Zijn Komst In Archipel, menyatakan bahwan masuknya agama Islam ke Nusantara abad ke-13 berdasarkan bukti batu nisan Sultan pertama Kerajaam Samudra Pasai, Sultan Malik Al-Saleh wafat tahun 1297. Asal negara yang mempengaruhi masuknya Islam ke Nusantara adalah Gujarat.
- Teori Makkah
Hamka yang mengemukakan teori yang telah dikoreksi kemudian disampaikan dalam pidato Dies Natalis Perguruan Tinggi agama Islam Negeri (PTAIN) ke-8 di Yogyakarta tahun 1958. Dalam teori ini Hamka menolak pandangan yang menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Nusantara abad ke-13 yang berasal dari Gujarat. Hamka lebih mendasarkan peran bangsa Arab, Persia dan Gujarat sebagai pembawa agama Islam ke Nusantara. Gujarat hanya sebagi tempat singgah dan Makkah sebagai pusat atau Mesir sebagai pengambilan ajaran Islam.
- Teori Persia
Pembangun teori ini adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat yang memfokuskan pandanganyya tentang teori masuknya Islam ke Nusantara berbeda dengan teori Gujarat dan Makkah. Teori Persia lebih menitikberatkan pada tinjauan kepada kebudayaan yang hidup dikalangan Masyarakat Islam Indonesia yang dirasa seperti mempunyai kemiripan dengan Persia.