Mohon tunggu...
Aliya FarrasPrastina
Aliya FarrasPrastina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial pada Masyarakat Petani Pedesaan Sebagai Dampak Modernisasi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

16 Oktober 2024   12:43 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:51 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pinterest

Modernisasi merupakan suatu proses perubahan dari keadaan yang terbilang kuno atau tradisional menuju masyarakat yang lebih modern atau kekinian. Modernisasi ini sangat mungkin terjadi di masyarakat khususunya masyarakat pedesaan yang hingga sekarang masih belum terjamah teknologi. Masyarakat pedesaan memiliki ciri khusus yang membuat mereka berbeda dengan masyarakat kota, beberapa diantaranya yaitu di dalam masyarakat pedesaan hubungan antar warganya lebih erat dan tidak bersifat individualis. 

Sistem kehidupan mereka umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Kemudian, sebagian besar dari masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Bagi masyarakat desa, pertanian adalah sebuah cara hidup (way of life atau livehood). Umumnya mereka lebih mengedepankan orientasi sosial-kemasyarakatan, yang diwujudkan dengan tradisi gotong royong dalam kegiatan mereka. Jadi bertani bukan saja aktivitas ekonomi, melainkan sudah menjadi budaya hidup yang sarat dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat lokal. Berbeda dengan tradisionalisme, adapun  ciri-ciri  kemoderenan yaitu  tingkat perkembangan  ekonomi  lebih berkelanjutan, bertumbuh, dan mengalami peningkatan  dalam  bidang  teknologi yang  semakin  unggul  dan  cepat. 

Sumber Gambar: Pinterest
Sumber Gambar: Pinterest

Selain itu, dalam moderenisasi terdapat persaingan  kebutuhan  manusia serta peningkatan  dalam  bidang  teknologi yang  semakin cepat. Ciri-ciri  modernisasi meliputi  masyarakat  yang  heterogen, mobilitas masyarakat tinggi,  tindakan  manusia rasional, tidak terikat pada adat, lebIh tinggi kepentingan sendiri,  masyarakat mengejar  prestasi dan popularitas,  pemikiran  lebih objektif, dan spesifitas. Salah satu hal yang identik dengan modernisasi adalah teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi dalam realitasnya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. 

Kemajuan teknologi juga menyebabkan perubahan yang begitu besar mulai dari perubahan peradaban, perubahan sosial, dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Masyarakat petani di pedesaan sebelum tersentuh teknologi modernisasi masih bergantung pada pola-pola tradisional tetapi seiring berkembangnya teknologi, masyarakat mulai beralih pada pola-pola yang modern dan maju. Hadirnya modernisasi di desa tidak terlepas dari keterbukaan dan pola pikir masyarakat. 

Teknologi Informasi Komunikasi dapat menjadi solusi untuk masalah mengakses berbagai sumber informasi yang terjangkau, relevan, dan dapat diandalkan oleh petani. Penggunaan TIK yang tepat guna bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam berusaha tani, sehingga efektif dalam meningkatkan produktivitas, produksi, dan keuntungan. Selain itu, dunia pertanian semakin padat pengetahuan (knowledge intensive). Akses terhadap inovasi pertanian yang memadai dan tepat waktu didukung informasi pertanian terkait lainnya dapat digunakan sebagai input dalam proses pengambilan keputusan untuk pengembangan usaha tani.

Hasil dari sebuah survei pada tahun 2014, TIK oleh rumah tangga dan individu di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar TIK, seperti pemanfaatan radio dan televisi masih lebih banyak dimanfaatkan untuk keperluan hiburan sedangkan internet lebih banyak digunakan untuk mengakses media sosial. Dari hasil tersebut, TIK belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani. 

Adanya TIK ini membawa perubahan sosial di masyarakat. Adapun perubahan besar yang terjadi salah satunya adalah adanya suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya. Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan struktur kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, hubungan kerja, stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak saat ini, pada perubahan masyarakat yang agraris menjadi masyarakat industrialis. 

Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi masyarakat memang memberikan perubahan-perubahan mendasar, terutama pada kualitas kehidupan. Kedatangan TIK dapat dianggap sebagai "individual empowering". Keinginan mewujudkan masyarakat modern yang tidak tertinggal akhirnya mendorong pemerintah untuk terus berupaya dalam memajukan kualitas kehidupan warga negaranya melalui program-program pembangunan TIK hingga ke pelosok desa. Akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi di era saat ini menjadi kebutuhan masyarakat baik di kota maupun di desa. Selain sebagai indikator meningkatnya kesadaran masyarakat, adanya akses terhadap informasi dan komunikasi juga menjadi salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat.

Perubahan sosial lainnya ditunjukkan dengan pola interaksi masyarakat semakin berkurang dari biasanya, sampai berada pada titik tidak memperdulikan satu sama lain atau individualisme. Hal ini sudah cukup bertentangan dengan ciri masyarakat tradisional. Pola komunikasi juga menjadi dampak dari perubahan sosial ini. Berkurangnya pola komunikasi disebabkan beberapa hal, misalnya orang tua dan anak yang memiliki kesibukan masing-masing, anak yang lebih sering bersama dengan pengasuh daripada orang tuanya, sepasang suami istri yang jarang berkomunikasi intensif karena sibuk dengan gadget, dll. Dampak pola hubungan sosial yang sangat nampak di kalangan petani adalah dengan penerapan teknologi pertanian menjadi hilangnya interaksi antar masyarakat dalam artian pola hubungan dalam bekerja karena banyak yang sudah dimudahkan dengan tekonologi canggih ini. Di samping adanya perubahan itu, hubungan dalam kehidupan masyarakat tetap baik dan harmonis dan juga terdapat hilangnya alat-alat pembajak sawah yang masih tradisional seperti garu dan ani-ani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun