Mohon tunggu...
Aliya Nur Mahrina
Aliya Nur Mahrina Mohon Tunggu... Editor - UIN Syarif Hidayatullah JAkarta

Mahasiswi jurusan Jurnalistik angkatan 2023 yang sedang berkuliah dan sering aktif berorganisasi baik didalam maupun diluar kampus terutama dengan organisasi sosial dan kemasyarakatan. punya ketertarikan dibidang kepenulisan dan penyiaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial jadi Alasan Tingginya Gangguan Mental pada Gen Z

12 Juli 2024   13:10 Diperbarui: 23 Juli 2024   05:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan internet di Indonesia terus meningkat pesat. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa pada tahun 2023. Aktivitas penggunaan internet masyarakat Indonesia kebanyakan meliputi kegiatan di media sosial. Menurut laporan Digital Around the World 2019, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 3 jam 16 menit per hari di media sosial.

Pengguna media sosial di Indonesia paling banyak berada di kategori umur 18-23 tahun, yang termasuk dalam kategori Generasi Z (Gen Z). Generasi ini dikenal memiliki tingkat gangguan mental tertinggi dibandingkan generasi lainnya. Salah satu penyebab tingginya gangguan mental pada Gen Z adalah derasnya arus informasi di media sosial yang memengaruhi kehidupan mereka.

"Menurut saya, media sosial sangat berpengaruh terhadap mental remaja masa kini karena Gen Z dominan mengonsumsi media sosial dalam sehari-hari sehingga informasi yang didapatkan mudah terinput dalam pikirannya dan memengaruhi pola pikirnya," ujar Nur Fitriani, seorang mahasiswi aktif pengguna media sosial dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, dalam wawancara di Kampus 1 UIN Jakarta, Jumat (12/07/24) siang.

“sebenarnya media sosial itu gak sepenuhnya buruk buat Gen Z, semuanya balik lagi ke pribadi masing- masing dan cara penggunaan media sosial dimasing- masing orang. asalkan bijak dan dapat memanfaatkannya dengan baik media sosial bisa memberi dampak postif yang cukup banyak” tambah Nur Fitriani dalam wawancara yang sama.

Media sosial tentunya memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi di era digital saat ini. dampak negatif maupun positif yang diterima oleh pengguna media sosial tergantung kepadan kebijakan masing- masing orang dalam memanfaatkan keberadaan media sosial tersebut. Penggunaan media sosial yang sesuai dengan kebutuhan, bijak dalam menerima informasi dan kurun waktu penggunaan yang sesuai anjuran merupakan cara mendapatkan sisi positif dari penggunaan media sosial.

Rizqiyatul Fadilah, mahasiswi S2 Jurusan Psikologi di The University of Queensland, dalam wawancara online pada Jumat (12/07/24) malam, menambahkan bahwa banyak dari Gen Z yang secara tidak sadar sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial. "Unconsciously atau consciously sering banding-bandingin diri sama orang yang ada di socmed. Bisa jadi masalah buat self-worth, self-respect, self-esteem. Pokoknya bikin jadi insecure. Apalagi orang yang sering overthinking, bisa jadi kebawa pikirannya sampai malam terus jadi sleep disturbance, kualitas tidurnya jelek. Keseringan main socmed jadi bikin prokrastinasi, ninggalin kewajiban/belajar, terus nilainya jelek terus sedih jadi mental healthnya terganggu," jelas Rizqiyatul.

Kecepatan informasi yang didapat melalui media sosial memang memberi banyak keuntungan, terutama untuk Gen Z sebagai pengguna media sosial. Namun, rendahnya kemampuan literasi digital pada pengguna media sosial, terutama Gen Z, menjadi penyebab munculnya dampak negatif yang butuh perhatian lebih. Ketidakmampuan mengolah segala kecepatan informasi dari media sosial dapat memengaruhi pola pikir dan perasaan penggunanya. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan, berkurangnya kepercayaan diri, membandingkan diri dengan orang lain, hingga depresi berkepanjangan pada Gen Z.

Selain gangguan mental, dampak negatif dari penggunaan media sosial yang salah adalah munculnya kebiasaan lupa waktu dan menunda pekerjaan. Hal ini menyebabkan pengguna media sosial cenderung meninggalkan kewajibannya dan terlena dengan menyaksikan media sosial selama berjam-jam. Dampak ini terutama terjadi pada Gen Z yang menjadi mayoritas pengguna media sosial sehingga memengaruhi kinerja belajar dan bekerja para Gen Z dalam kegiatan sehari-hari.

Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan menggunakan media sosial secara berlebihan dapat mengganggu ritme tidur dan pola makan. Banyak remaja yang memilih untuk tetap terjaga hingga larut malam demi tetap terhubung dengan teman-teman mereka di media sosial. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka. Selain itu, ketergantungan pada media sosial juga dapat mengurangi interaksi tatap muka, yang sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional.

"Sosialisasi ke Gen Z tentang mental health, gimana cara pakai socmed yang bijak, jelasin tentang self-worth, self-respect, self-esteem. Kasih info tentang sleep hygiene," tambah Rizqiyatul Fadilah dalam wawancara yang sama. Untuk mengatasi masalah ini, para ahli kesehatan mental menyarankan adanya batasan waktu penggunaan media sosial dan peningkatan kesadaran akan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari kurangnya literasi digital. Selain itu, orang tua dan pendidik juga diimbau untuk lebih aktif dalam memantau aktivitas online anak-anak mereka serta memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah meluncurkan kampanye nasional untuk meningkatkan literasi digital dan kesehatan mental di kalangan remaja.

Penting juga bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk mengadakan program edukasi yang berfokus pada penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab. Program ini bisa berupa workshop, seminar, atau kampanye di sekolah dan universitas. Dengan demikian, diharapkan Gen Z dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mampu mengelola waktu mereka dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun