Mohon tunggu...
ALI YANTO
ALI YANTO Mohon Tunggu... Seniman - Seni, Petualangan dan Pendidikan

kolektif yang berfokus pada telaah sosial-lingkungan, Pendidikan & Camp dan kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mengambar Sebagai Media Literasi Pendidikan Anak

10 Mei 2024   22:50 Diperbarui: 10 Mei 2024   22:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Riksan Anugrah Hati

1. Mengambar sebagi Media Literasi Pendidikan Anak

Dalam ranah pendidikan anak, menggambar sering kali dianggap sebagai kegiatan tambahan yang terpisah dari inti kurikulum. Namun, penelitian dan teori pendidikan menunjukkan bahwa menggambar memiliki peran yang signifikan dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan kognitif anak.
Salah satu alasan utama mengapa menggambar penting adalah karena aktivitas ini membentuk landasan psikomotorik yang kuat. Gerakan tangan saat menangkap pensil atau kuas dan mengendalikannya di atas kertas membantu memperkuat koordinasi mata dan tangan serta mengembangkan keterampilan motorik halus. Keterampilan ini esensial dalam kegiatan sehari-hari seperti menulis dan manipulasi objek di dunia nyata.
Selain itu, menggambar juga merupakan media ekspresi visual yang memungkinkan anak untuk mengungkapkan ide, emosi, dan persepsi mereka tentang dunia sekitar. Proses ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kreatif, di mana mereka belajar untuk memecahkan masalah secara visual, menciptakan alternatif, dan mengeksplorasi kemungkinan baru.
Lebih jauh lagi, kegiatan menggambar memperkuat keterampilan berpikir visual-spatial anak. Ini membantu mereka memahami hubungan spasial antara objek dan bentuk dalam lingkungan mereka, keterampilan yang penting dalam berbagai disiplin ilmu.
Menariknya, menggambar juga dapat meningkatkan keterampilan bahasa anak. Ketika diminta untuk menggambarkan pengalaman mereka atau menceritakan cerita melalui gambar, anak-anak secara alami menggunakan kosa kata dan kemampuan naratif mereka. Ini memperkuat koneksi antara representasi visual dan verbal dalam pikiran anak.
Secara keseluruhan, menggambar adalah aktivitas yang memainkan peran penting dalam perkembangan anak, baik dari segi psikomotorik maupun kognitif. Sebagai pendidik, penting bagi kita untuk mengintegrasikan kegiatan menggambar ke dalam kurikulum secara kreatif dan relevan. Dengan demikian, anak-anak dapat mengembangkan potensi mereka secara holistik dan menjadi pembelajar yang lebih kreatif, berpikir kritis, dan berpengetahuan luas.

Kesimpulannya, menggambar bukan hanya sekadar kegiatan seni yang menyenangkan, tetapi juga merupakan media literasi pendidikan yang penting bagi perkembangan anak-anak. Dalam konteks pendidikan, menggambar memberikan manfaat yang luas, mulai dari merangsang kreativitas hingga memperkuat kemampuan berpikir kritis. Ini juga membantu dalam pengembangan keterampilan sosial, penguatan daya ingat, dan memberikan cara alternatif untuk mengatasi hambatan bahasa.

Dengan memahami peran penting menggambar dalam pendidikan anak, kita sebagai pendidik dapat mengintegrasikan kegiatan ini ke dalam kurikulum dengan cara yang relevan dan bermakna. Dengan demikian, kita dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak-anak untuk mengembangkan potensi mereka secara holistik, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih percaya diri dan berdaya.

Foto : Riksan Anugrah Hati
Foto : Riksan Anugrah Hati

2. Pendidikan dan Literasi: Fondasi Kebijaksanaan dan Kemajuan

Pendidikan dan literasi, dua pilar utama dalam pembentukan individu dan masyarakat, memiliki peran yang tak tergantikan dalam menyemai kebijaksanaan dan kemajuan.

Pendidikan, seperti yang ditekankan oleh Ki Hajar Dewantara, bukanlah sekadar proses pengajaran, tetapi merupakan perjalanan panjang menuju pemahaman yang mendalam akan dunia di sekitar kita. Prinsip-prinsip utama dalam pendidikan, seperti kebebasan terbatas dan kemandirian, menjadi landasan yang kokoh bagi pertumbuhan individu dalam masyarakat.

Namun, pendidikan tak akan berarti tanpa literasi. Literasi, dalam segala bentuknya, memberikan kemampuan untuk memahami, menafsirkan, dan mengkomunikasikan informasi dengan efektif. Dengan literasi, individu dapat mengembangkan pemikiran kritis, mengeksplorasi ide-ide baru, dan menemukan solusi untuk masalah kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

Keduanya, pendidikan dan literasi, saling melengkapi satu sama lain. Pendidikan memberikan fondasi teoritis dan praktis, sementara literasi memungkinkan aplikasi pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata. Dengan memiliki kedua keterampilan ini, seseorang dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun