Mohon tunggu...
Aliya Nabila
Aliya Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI: Tantangan Guru di Masa Pandemi Covid-19

23 Februari 2021   12:13 Diperbarui: 23 Februari 2021   12:41 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu Coronavirus jenis baru dan penyakitnya disebut Coronavirus Disease 19 (COVID-19). Diketahui asal mula virus ini adalah dari Wuhan, Tiongkok dan ditemukan pada akhir Desember 2019. cara penyebaran Coronavirus dari satu orang ke orang yang lain. Menurut WHO, ketika seorang penderita Covid-19 batuk atau bernapas, mereka melepaskan seperti tetesan cairan yang juga terdapat pada Virus Corona. Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh ke permukaan dan benda di dekatnya, seperti kursi, meja, dan lain sebagainya. Seseorang dapat terpapar atau terinfeksi Covid19 jika menyentuh permukaan atau benda yang telah tekontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Pandemi Covid-19 memberikan banyak perubahan terhadap hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat dunia. Dalam bidang pendidikan misalnya, beberapa negara mengharuskan para siswa belajar di rumah masing-masing untuk mengurangi kontak dengan orang-orang yang dapat meningkatkan risiko penyebaran Covid-19. Di Indonesia sendiri, terdapat dua dampak Pandemi Covid-19 bagi keberlangsungan pendidikanya. Pertama, dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia, baik yang tinggal di kota maupun desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familier melakukan sekolah di rumah. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Demikian juga dengan problem psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial "terpapar" sakit karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online.

Jika melihat dari kondisi pendidikan Indonesia yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19, maka siswa selama belajar di rumah harus mendapatkan pendampingan belajar yang efektif, baik itu dari segi semangat belajar maupun dari pengetahuan yang ia dapatkan. Meskipun kemungkinan besar hasil belajar siswa tidak akan sama seperti jika belajar di sekolah, namun pendampingan belajar harus tetap dilakukan dengan maksimal agar pengetahuan dan keterampilan anak tetap berkembang walaupun sedang belajar di rumah.

Guru dihadapkan dengan berbagai persoalan, mulai dari sulitnya beradaptasi dengan teknis pembelajaran daring, turunnya motivasi belajar siswa, kurangnya kerjasama orang tua siswa sampai dengan membengkaknya biaya kuota. Meski dalam himpitan persoalan yang dihadapi, guru dituntut harus tetap profesional, kompetensi guru harus terus ditingkatkan demi keberlangsungan proses pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri. Tetunya ini menjadi tantangan besar bagi guru.

Sama seperti guru mitra yang bekerjasama selama penulis melaksanakan KKN, beliau memiliki banyak tantangan dalam pembelajaran jarak jauh seperti ini, mulai dari keterbatasan dalam penyampaian materi, kesulitan dalam menghubungi siswa yang belum mengumpulkan tugas, keterbatasan dalam kuota yang dimiliki oleh siswa dan guru. Lalu masih banyak keterbatasan-keterbatasan yang dialami oleh guru saat mengajar selama masa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini.

Memasuki tahun ajaran 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) memastikan pemberian kuota gratis internet bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen. Bantuan berupa kuota gratis internet ini dinilai penting mengingat selama pandemi Covid-19 semua pelajar dan mahasiswa masih belajar di rumah. Baru-baru ini Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menyampaikan bahwa tahun 2021, bantuan berupa kuota internet tetap akan dilaksanakan. Adanya bantuan kuota internet ini sebenarnya sangat membantu baik siswa maupun guru. Seperti yang diungkapkan Guru Prakarya MAN 1 Kota Bandung. Dengan adanya bantuan kuota seperti ini sangat membantu siswa dan guru selama mengikuti pembelajaran yang biasanya dilakukan melalui video meeting seperti zoom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun