Mohon tunggu...
Aliya Masrurah
Aliya Masrurah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 5 Prodi S-1 Tadris IPS UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Aliya adalah salah satu mahasiswa yang sedang kuliah S-1 menuju perjalanannya ke tingkat akhir, mempersiapkan diri bertemu dengan kawan barunya nanti (siapa lagi kalau bukan skripsweet-skripsi). Selain jadi mahasiswa, Aliya adalah salah satu penulis di Buku Kumpulan Cerita Rakyat Seri 1 (2023) yang diterbitkan SIP Publishing. Ia tertarik di bidang menulis, suka baca, tapi lebih suka mewujudkan mimpi-mimpi -karena mimpi yang jadi nyata lebih asik daripada sekadar angan-angan. Bismillah..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pop-Up Book: Cara Asyik Belajar Sejarah dalam Mengembangkan Keterampilan Abad 21 pada Pokok Bahasan Organisasi Pergerakan Nasional Kelas VIII SMP

5 Desember 2024   14:41 Diperbarui: 5 Desember 2024   14:52 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa gembira belajar Sejarah/IPS Terpadu (Freepik.com)

Tapi sobat sudah tau belum apa itu media pop-up book?

Menurut Harmanto et al. (2024), media pop-up book adalah "media berupa buku atau kartu yang di dalamnya terbentuk gambar terlipat yang muncul ke atas ketika halaman dibuka membentuk layar tiga dimensi". Dewantari (2014) sebagaimana yang dikutip Harmanto et al. (2024), mengatakan bahwa "media pop-up book digunakan untuk pembelajaran IPS khususnya Sejarah karena media pop-up book mengandung komponen gambar, warna, lipatan, dan gerak, hal ini membuat media tersebut menarik bagi siswa yang melihatnya". Jadi, dapat dipahami bahwa pop-up book adalah belajar sambil merasakan sekaligus menjadikannya sebagai media pembelajaran yang sangat fleksibel. Tanpa perlu alat bantu tambahan (baca: infokus), guru dapat menggunakannya kapan saja dan di mana saja, bahkan saat fasilitas sekolah terbatas.

Siswa pun bisa belajar secara mandiri dengan buku ini, serta pop-up book dapat merangsang berbagai indera siswa (pengalaman belajar yang multisensorial). Selain visual (melihat), siswa juga bisa merasakan (menyentuh) tekstur kertas dan merasakan sensasi ketika membuka bagian-bagian yang timbul. Hal ini membuat pengalaman belajar IPS menjadi lebih berkesan, bukan?. Penelitian Surya et al. (2023) menunjukkan bahwa buku pop-up (pop-up book) tidak hanya membuat pembelajaran lebih efektif, tetapi juga mampu meningkatkan semangat dan hasil belajar siswa, sehingga keterampilan berpikir kritis mereka semakin terasah dalam menyajikan data dengan menarik, menganalisis informasi, dan menjelaskan data dengan jelas. Dalam pembelajaran IPS, khususnya materi sejarah tentang Organisasi Pergerakan Nasional, media pop-up book juga dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk merangsang kreativitas siswa. Dengan memberikan tugas membuat pop-up book versi mereka sendiri, baik secara individu maupun kelompok, siswa diajak untuk secara aktif memproses informasi, menganalisis peristiwa sejarah, dan menuangkan pemahaman mereka dalam bentuk visual yang menarik.

Pop-up book bisa mengasah keterampilan abad 21 siswa loh, sob!

Selain itu, keberhasilan siswa dalam menciptakan pop-up book yang kreatif juga dapat menjadi motivasi bagi guru untuk terus mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran interaktif seperti ini. Tak hanya mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif, aktivitas membuat dan menggunakan pop-up book juga sejalan dengan berbagai keterampilan abad 21 lainnya yang sangat dibutuhkan di dunia kerja masa kini. Siswa yang membuat pop-up book akan melatih keterampilan komunikasi mereka dalam menyajikan informasi secara visual dan menarik, baik secara lisan maupun tulisan. Mereka juga akan mengembangkan kemampuan kolaborasi jika mengerjakan proyek ini secara berkelompok, siswa akan belajar untuk bekerja sama, berbagi tugas, dan menghargai pendapat orang lain.

Sob, ini ada bonus lainnya juga loh dari pemanfaatan media pop-up book!

Pop-up book mengubah proses belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan. Siswa tidak merasa bosan karena mereka aktif terlibat dalam proses pembelajaran, merasa seolah sedang bermain sambil belajar, sehingga mereka lebih termotivasi untuk memahami materi pelajaran. Bonus lainnya yang didapatkan siswa dari pop-up book ini adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air.

Jika media pop-up book dapat menghidupkan kembali peristiwa sejarah, mengapa kita masih terpaku pada metode maupun media pembelajaran yang monoton?

Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media pop-up book dalam pembelajaran sejarah memberikan banyak manfaat, baik bagi siswa maupun guru. Pendekatan menggunakan media pop-up book menghadirkan cara baru yang segar dan kreatif dalam pembelajaran IPS. Media ini menumbuhkan rasa kepemilikan siswa terhadap materi pelajaran, sehingga meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman mereka. Visualisasi yang unik dan menarik pada pop-up book dapat membantu siswa mengingat materi pelajaran lebih lama (memorable). 

Melalui proses belajar ini, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang sejarah organisasi pergerakan nasional, tetapi juga melatih berbagai keterampilan abad 21 yang sangat relevan dengan tuntutan dunia kerja saat ini, seperti berpikir kritis, kreatif, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Sedangkan bagi guru, penggunaan media pop-up book dalam pembelajaran IPS memberikan banyak manfaat, di antaranya meningkatkan kualitas pembelajaran, mengembangkan kreativitas guru dalam menyajikan materi pelajaran, maupun dalam mengembangkan profesionalisme guru itu sendiri.

Waktu tidak akan menunggu. Siap untuk membawa pembelajaran sejarah ke level berikutnya? Jangan lewatkan kesempatan untuk memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi siswa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun