Mohon tunggu...
Aliya Masrurah
Aliya Masrurah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 5 Prodi S-1 Tadris IPS UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Aliya adalah salah satu mahasiswa yang sedang kuliah S-1 menuju perjalanannya ke tingkat akhir, mempersiapkan diri bertemu dengan kawan barunya nanti (siapa lagi kalau bukan skripsweet-skripsi). Selain jadi mahasiswa, Aliya adalah salah satu penulis di Buku Kumpulan Cerita Rakyat Seri 1 (2023) yang diterbitkan SIP Publishing. Ia tertarik di bidang menulis, suka baca, tapi lebih suka mewujudkan mimpi-mimpi -karena mimpi yang jadi nyata lebih asik daripada sekadar angan-angan. Bismillah..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pop-Up Book: Cara Asyik Belajar Sejarah dalam Mengembangkan Keterampilan Abad 21 pada Pokok Bahasan Organisasi Pergerakan Nasional Kelas VIII SMP

5 Desember 2024   14:41 Diperbarui: 5 Desember 2024   14:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa gembira belajar Sejarah/IPS Terpadu (Freepik.com)

Apa sih yang terjadi dengan Pembelajaran Sejarah (IPS Terpadu)?

Asmara (2019) dalam penelitiannya menerangkan permasalahan yang umum terjadi pada pembelajaran sejarah di sekolah adalah cara penyampaian materi oleh guru masih bersifat monoton, siswa belum mengerti tentang apa pentingnya mempelajari sejarah, siswa belum mampu memahami bahwasanya dalam setiap peristiwa sejarah terdapat nilai-nilai karakter yang sesungguhnya dapat dipelajari dan diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan dalam pembelajaran sejarah tersebut memang tak bisa disembunyikan karena, di antaranya, minat siswa yang cenderung rendah terhadap mata pelajaran ini. Hal ini terlihat jelas dari tingkah laku siswa di kelas yang lebih memilih untuk melakukan kegiatan lain daripada mengikuti pembelajaran materi sejarah. Sebagian siswa yang terlihat asyik mengobrol, kurang fokus, bahkan tertidur di kelas. Kondisi ini tentu saja sangat menghambat proses belajar mengajar ditambah tetap bertahannya persepsi siswa tentang sejarah sebagai mata pelajaran yang membosankan, menjadi tak boleh dibiarkan. Jika tidak segera diatasi, motivasi belajar serta prestasi belajar siswa akan terus menurun dan berdampak pada kualitas pendidikan sejarah di Indonesia.

Kenapa masalah ini bisa terjadi, ya?

Fakta lapangan menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan siswa kurang tertarik pada pembelajaran sejarah, baik sebagai mata pelajaran mandiri maupun sebagai bagian dari IPS terpadu, tidak hanya terbatas pada metode pengajaran yang terkadang mengandalkan hafalan dan juga persepsi siswa tentang sejarah. Boleh jadi masih ada siswa merasa kesulitan melihat relevansi antara peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu dengan kondisi saat ini, media pembelajaran belum interaktif, masih kurangnya ketersediaan sumber bacaan untuk materi sejarah di kelas, iklim belajar yang kurang mendukung, rendahnya frekuensi membaca materi sejarah juga dipengaruhi oleh kurangnya kemampuan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa.

 Gimana pendapat kalian nih sob?

Saya mengamati materi sejarah yang dimaksud juga termasuk dalam materi Organisasi Pergerakan Nasional di kelas 8 SMP sering kali menjadi kendala bagi siswa mempelajari sejarah, di antaranya kesulitan: memahami konsep abstrak, membedakan berbagai organisasi dan tokoh, memahami kronologi peristiwa sejarah, menghubungkan materi dengan konteks yang lebih luas. Tak heran jika banyak siswa yang lebih memilih untuk menghitung detik demi detik agar waktu belajar cepat berlalu. Selain itu, keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi tidak akan tumbuh subur jika siswa terus bergelut dengan pembelajaran sejarah (IPS terpadu) yang monoton dan tidak relevan.

Terus gimana cara kita mengatasi masalah ini, ya?

Untuk mengatasi kejenuhan siswa terhadap pengajaran sejarah yang monoton, guru perlu menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Hemat saya, suasana belajar yang menyenangkan sangat penting dan diperlukan untuk membangkitkan motivasi serta minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Guru dapat menciptakan kelas yang lebih kondusif dan interaktif dengan menggunakan berbagai media visual, audio, dan kinestetik. Sebagaimana diungkapkan dalam penelitian Sagala et al. (2022), salah satu cara untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran sejarah adalah dengan menerapkan inovasi, misalnya dengan memanfaatkan berbagai jenis media pembelajaran. Pop-up book merupakan salah satu media yang sangat potensial untuk membuat pembelajaran sejarah menjadi lebih menarik dan bermakna. Melalui media ini yang disajikan dengan visualisasi menarik, siswa kelas 8 akan mendapatkan pengalaman belajar sejarah yang lebih mendalam dan juga menyenangkan, sekaligus mengembangkan keterampilan abad 21 mereka seperti kreatif dan berpikir kritis.

Wah menarik ya sob! Ternyata ini keunggulannya jika materi sejarah menggunakan bantuan media pop-up book

Setelah membaca penjelasan di atas, pembaca pasti penasaran, bukan? Apa saja keunggulan yang membuat pop-up book begitu menarik bagi siswa kelas 8 saat mempelajari sejarah Organisasi Pergerakan Nasional? Diawali dari visualisasi yang menarik, pengalaman interaktif, berlanjut ke konsep abstrak menjadi nyata, hingga belajar sambil bermain. Siswa seolah merasakan sensasi kembali ke masa lalu melalui Pop-up book yang dapat membawa sejarah hidup di depan mata. Gambar-gambar tiga dimensi yang muncul dari halaman buku bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga alat bantu belajar yang sangat efektif. Pop-up book mengajak siswa untuk tidak hanya membaca, tetapi juga berinteraksi dengan materi pembelajaran. Mereka bisa mengangkat bendera merah putih yang muncul dari halaman, memutar roda yang menampilkan tokoh-tokoh sejarah, atau bahkan membuka kotak harta karun yang berisi dokumen-dokumen penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun