Mohon tunggu...
NURCHOLIS
NURCHOLIS Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger

Pendatang baru di kompasiana.com yang sedang mencari pengalaman dan bersemangat dalam membuat konten yang informatif, menarik, dan SEO-friendly. Sedang belajar menulis artikel beragam topik untuk blog dan website.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

6 Panduan Praktis Ciptakan Bonding Kuat dengan Anak Sejak Dini

7 Juni 2024   11:13 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:20 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cara orang tua membangun bonding atau ikatan batin dengan anak (sumber gambar: unsplash.com/Surface)

Ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan anak, atau yang sering disebut bonding, merupakan fondasi penting untuk perkembangan anak secara optimal. Bonding yang kuat membuat anak merasa aman, dicintai, dan dipercaya. Akibatnya, anak akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan memiliki keterampilan sosial yang baik.

Namun, membangun bonding dengan anak tidak selalu mudah, terutama untuk orangtua baru. Banyak orangtua yang bingung bagaimana cara berinteraksi dan menjalin hubungan yang dekat dengan anak mereka sejak dini. Tenang, para orangtua! Artikel ini akan memberikan panduan praktis untuk membangun bonding kuat dengan anak sejak usia dini.


1. Quality Time: Hadiah Terindah untuk Anak

Dalam dunia yang penuh dengan kesibukan, luangkan waktu khusus untuk bersama anak adalah hal yang penting. Quality time tidak harus berarti kegiatan yang mahal atau memakan waktu lama. Hal sederhana seperti membaca cerita sebelum tidur, bermain bersama di taman, atau sekadar mengobrol dapat membangun bonding yang kuat dengan anak.

  • Sesuaikan Durasi dengan Usia Anak: Bayi hanya membutuhkan interaksi singkat tetapi sering. Ajak bayi berbicara dengan suara lembut, menyanyikan lagu anak-anak, atau melakukan skin-to-skin contact untuk membangun bonding. Untuk anak yang lebih besar, sesuaikan durasi quality time dengan kemampuan konsentrasi mereka.
  • Matikan Gawai dan Fokus pada Anak: Saat melakukan quality time, matikan gawai dan fokuslah sepenuhnya pada anak. Tunjukkan bahwa anak adalah prioritas Anda dan Anda tertarik dengan dunia mereka.
  • Ikuti Minat Anak: Amati minat dan kesukaan anak. Ajak anak bermain sesuai dengan minatnya, misalnya membaca buku cerita, menggambar, atau bermain peran. Dengan demikian, anak akan merasa senang dan semakin bersemangat untuk berinteraksi dengan Anda.


2. Sentuhan Penuh Kasih Sayang: Bahasa Cinta Universal

Sentuhan penuh kasih sayang merupakan kebutuhan dasar anak sejak lahir. Sentuhan dapat menenangkan anak, membuat mereka merasa aman, dan meningkatkan bonding dengan orangtua. Ada berbagai cara untuk memberikan sentuhan penuh kasih sayang kepada anak, misalnya:

  • Pelukan dan Ciuman: Pelukan dan ciuman adalah cara sederhana untuk menunjukkan kasih sayang kepada anak. Peluk dan cium anak secara rutin, misalnya saat bangun tidur, sebelum tidur, atau saat anak sedih.
  • Memijat Bayi: Memijat bayi secara perlahan dapat membantu relaksasi dan meningkatkan berat badan. Selain itu, pijatan juga dapat membangun bonding antara orangtua dan bayi.
  • Menyentuh Pundak atau Membelai Rambut: Untuk anak yang lebih besar, sentuhan seperti menyentuh pundak secara perlahan atau membelai rambut dapat memberikan rasa nyaman dan mendukung anak. Lakukan sentuhan ini dengan penuh kasih sayang dan perhatian.


3. Komunikasi Terbuka dan Mendengarkan dengan Penuh Perhatian

Komunikasi terbuka dan mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan kunci untuk membangun bonding yang kuat dengan anak. Berbicaralah dengan anak secara terbuka dan jujur tentang apa pun. Dengarkan pendapat dan perasaan anak dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi.

  • Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti: Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak dan mudah dipahami. Hindari menggunakan kata-kata yang rumit atau abstrak.
  • Berikan Perhatian Penuh Saat Berbicara: Saat berbicara dengan anak, berikan perhatian penuh dan hindari gangguan seperti ponsel atau televisi. Tatap matanya dan dengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang dia katakan.
  • Ajukan Pertanyaan Terbuka: Ajukan pertanyaan terbuka seperti "Apa yang kamu pikirkan tentang hal ini?" atau "Bagaimana perasaanmu tentang itu?" Pertanyaan terbuka akan mendorong anak untuk berbicara lebih banyak dan berbagi pikirannya secara lebih dalam.
  • Hindari Memotong Pembicaraan: Biarkan anak menyelesaikan pendapatnya terlebih dahulu sebelum memberikan tanggapan. Hindari memotong pembicaraan atau membantah pendapatnya secara langsung.
  • Berikan Apresiasi dan Pujian: Apresiasi dan puji anak saat dia berbicara dengan terbuka dan jujur. Pujian akan membuatnya merasa dihargai dan semakin termotivasi untuk berkomunikasi dengan orangtua.


4. Bermain Bersama: Menjelajahi Dunia Kreativitas dan Kegembiraan

Bermain bersama merupakan cara yang menyenangkan dan efektif untuk membangun bonding dengan anak. Bermain membantu anak mengembangkan keterampilan bermotorik halus dan kasar, keterampilan sosial, dan kreativitas. Selain itu, bermain juga membuat anak merasa bahagia dan dicintai.

  • Sesuaikan Permainan dengan Usia Anak: Pilih permainan yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Untuk bayi, berikan mainan yang dapat dipegang dan dilihat dengan mudah. Untuk anak yang lebih besar, pilih permainan yang lebih kompleks dan menantang.
  • Bermain dengan Semangat dan Antusiasme: Tunjukkan bahwa Anda menikmati bermain dengan anak. Bermainlah dengan semangat dan antusiasme agar anak semakin semangat dan senang.
  • Berikan Ruang Kreativitas kepada Anak: Berikan anak kebebasan untuk bermain secara kreatif dan menjelajahi dunianya sendiri. Hindari mengatur atau mengarahkan permainan secara berlebihan.
  • Bermain Permainan Role-Playing: Permainan role-playing membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan imajinasi. Bermainlah berbagai peran dengan anak dan lihatlah bagaimana dia bereaksi dan berinteraksi.
  • Bermain di Luar Ruangan: Ajak anak bermain di luar ruangan setiap hari jika memungkinkan. Bermain di luar ruangan baik untuk kesehatan fisik dan mental anak. Selain itu, bermain di luar ruangan juga memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi alam dan belajar hal-hal baru.


5. Membacakan Buku Cerita: Mengantar Anak ke Negeri Imajinasi

Membacakan buku cerita merupakan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat untuk anak. Membaca buku cerita membantu anak mengembangkan keterampilan bahasa, menambah pengetahuan, dan meningkatkan imajinasi. Selain itu, membaca buku cerita juga merupakan saat yang tepat untuk membangun bonding dengan anak.

  • Pilih Buku Cerita yang Sesuai dengan Usia Anak: Pilih buku cerita yang sesuai dengan usia dan minat anak. Untuk bayi, pilih buku cerita dengan gambar yang menarik dan warna-warna cerah. Untuk anak yang lebih besar, pilih buku cerita dengan cerita yang lebih kompleks dan menarik.
  • Bacalah dengan Suara yang Menyenangkan dan Ekspresif: Bacalah buku cerita dengan suara yang menyenangkan dan ekspresif agar anak semakin tertarik untuk mendengarkan. Gunakan intonasi dan ekspresi wajah yang berbeda untuk menceritakan setiap tokoh dalam cerita.
  • Ajak Anak Berinteraksi dengan Cerita: Ajak anak berinteraksi dengan cerita dengan mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar. Hal ini akan membantu anak memahami cerita dengan lebih baik dan meningkatkan keterampilan berbicara mereka.
  • Ciptakan Suasana Membaca yang Nyaman: Ciptakan suasana membaca yang nyaman dan tenang. Matikan lampu dan nyalakan lampu tidur agar anak semakin rileks dan fokus pada cerita.
  • Jadikan Membaca Buku Cerita sebagai Kebiasaan: Jadikan membaca buku cerita sebagai kebiasaan yang rutin dilakukan bersama anak. Hal ini akan membantu membangun bonding yang kuat dan membuat anak gemar membaca.


6. Menciptakan Tradisi Keluarga: Membangun Kenangan Indah Bersama

Menciptakan tradisi keluarga merupakan cara yang indah untuk membangun bonding yang kuat dengan anak. Tradisi keluarga memberikan anak rasa aman dan stabil dan membantu mereka merasa menjadi bagian dari keluarga. Beberapa contoh tradisi keluarga yang bisa dibuat antara lain:

  • Makan Bersama Setiap Hari: Luangkan waktu untuk makan bersama keluarga setiap hari. Saat makan bersama, ceritakan tentang kegiatan masing-masing dan berbagi cerita lucu.
  • Mengadakan Malam Film Keluarga: Setiap minggu atau bulan, adakan malam film keluarga di mana semua anggota keluarga dapat menonton film bersama. Pilih film yang disukai semua anggota keluarga dan siapkan camilan yang lezat.
  • Berlibur Bersama Keluarga: Luangkan waktu untuk berlibur bersama keluarga setiap tahun. Berlibur bersama keluarga memberikan kesempatan untuk menjelajahi tempat baru dan menciptakan kenangan indah bersama.
  • Membuat Kerajinan Tangan Bersama: Ajak anak membuat kerajinan tangan bersama di rumah. Membuat kerajinan tangan bersama merupakan aktivitas yang menyenangkan dan membantu mengembangkan kreativitas anak.
  • Menanam Pohon Bersama: Tanam pohon bersama anak di halaman rumah atau taman. Menanam pohon bersama mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menciptakan kenangan yang indah bersama.


Penutup

Membangun bonding yang kuat dengan anak sejak dini merupakan investasi yang penting untuk masa depan anak. Dengan menerapkan panduan praktis dalam artikel ini, para orangtua dapat membangun hubungan yang dekat dan penuh kasih dengan anak mereka. Ingatlah bahwa bonding yang kuat akan membantu anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun