Mohon tunggu...
Aliyah Ita
Aliyah Ita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Halo semuaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melebur di Dapur Pendidikan : Pengalaman Asistensi Mengajar di Dunia Vokasi

20 Desember 2024   12:25 Diperbarui: 20 Desember 2024   12:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tahun 2024 ini, saya diberi kesempatan untuk mengikuti Program Asistensi Mengajar, sebuah program yang menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis, serta memperluas pemahaman mereka mengenai dunia pendidikan dengan terlibat langsung dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam program ini, saya ditempatkan di SMK Muhammadiyah 3 Singosari, sebuah sekolah vokasi terkemuka di Kabupaten Malang, yang memiliki berbagai program keahlian, termasuk jurusan kuliner. Di sini, saya mendapatkan pengalaman mengajar di mata pelajaran Pengolahan Penyajian Makanan Kontinental di kelas XI, yang menjadi bagian penting dari kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri kuliner.

Hari pertama di SMK Muhammadiyah 3 Singosari dimulai dengan kegiatan orientasi. Saya bersama beberapa teman yang juga terpilih dalam program ini, berkumpul di sekolah untuk diperkenalkan dengan struktur sekolah, sistem pengajaran, serta berbagai aturan yang ada di sekolah. Wakil Kepala sekolah dan beberapa guru menyampaikan tujuan dari program asistensi ini, yang tidak hanya untuk membantu proses pembelajaran, tetapi juga untuk memberikan pengalaman praktis bagi kami sebagai mahasiswa. Selain itu, kami juga diperkenalkan dengan fasilitas yang ada di sekolah, seperti lab kitchen dan lab pastry untuk jurusan kuliner dan laboratorium komputer untuk jurusan lain.

Proses orientasi ini memberi saya gambaran yang jelas tentang apa yang akan saya hadapi selama program berlangsung. Saya mulai mengenal lebih dekat para siswa, yang sebagian besar berasal dari latar belakang yang beragam, dengan minat khusus dalam bidang kuliner. Siswa-siswa ini memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan keterampilan mereka, yang membuat saya merasa antusias untuk bergabung dan berperan dalam mendampingi mereka dalam proses pembelajaran. Saya juga diperkenalkan dengan fasilitas pengolahan makanan yang sangat baik di sekolah ini, serta berbagai alat dan bahan yang digunakan dalam proses belajar-mengajar di jurusan kuliner.

Selama hari-hari pertama, saya mulai merasakan betapa pentingnya peran pengajaran yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Singosari. Sekolah ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pengalaman praktik yang mendalam bagi siswa. Di jurusan kuliner, para siswa tidak hanya belajar memasak, tetapi juga memahami proses pengolahan makanan secara menyeluruh, mulai dari bahan baku hingga penyajian. Saya merasa terinspirasi dengan semangat belajar siswa-siswa di sekolah ini, yang sangat berdedikasi untuk menguasai keterampilan teknis yang relevan dengan kebutuhan industri kuliner.

Setelah beberapa hari beradaptasi, saya mulai aktif terlibat dalam kegiatan mengajar. Di kelas Pengolahan Penyajian Makanan Kontinental, saya diberi tanggung jawab untuk membantu guru dalam menyampaikan beberapa materi mulai dari Appetizer, Soup, Sandwich & Canape, serta olahan kentang yang meliputi berbagai metode penyajian dan pengolahan bahan makanan. Saya diminta untuk membantu menjelaskan konsep-konsep dasar, seperti pemilihan bahan makanan yang tepat, teknik memasak yang sesuai dengan standar internasional, serta cara penyajian yang estetis.

Meskipun saya sudah memiliki pengetahuan dasar dalam bidang kuliner, tantangan terbesar adalah bagaimana cara menyampaikan informasi ini dengan jelas dan menarik bagi siswa yang memiliki beragam tingkat kemampuan dan pengalaman. Salah satu pendekatan yang saya coba adalah dengan membuat sesi diskusi kelompok yang memungkinkan siswa berbagi pengetahuan dan bertanya tentang materi yang saya ajarkan. Melalui diskusi ini, saya dapat memberikan penjelasan lebih mendalam tentang cara-cara pengolahan makanan kontinental dan memperkenalkan mereka pada budaya kuliner internasional yang lebih luas.

Penting bagi saya untuk menyadari bahwa tidak semua siswa memiliki latar belakang yang sama dalam dunia kuliner. Beberapa siswa datang dengan pengalaman di dapur, sementara yang lain baru memulai perjalanan mereka dalam mempelajari seni memasak. Oleh karena itu, saya berusaha membuat pembelajaran lebih inklusif dengan memberikan contoh yang mudah dipahami dan memberikan ruang bagi siswa untuk belajar secara aktif. Saya juga sering mengundang mereka untuk berdiskusi tentang hidangan yang mereka sukai, yang memungkinkan saya untuk menghubungkan materi kuliner internasional dengan minat dan pengetahuan mereka.

Selain kegiatan mengajar teori di kelas, saya juga terlibat dalam kegiatan praktikum yang dilakukan di lab kitchen. Dalam sesi praktikum ini, saya membimbing mereka dalam mempersiapkan berbagai hidangan kontinental. Saya merasa sangat senang bisa melihat mereka bekerja sama dalam tim untuk menciptakan sajian yang tidak hanya lezat, tetapi juga menarik secara visual. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya kerjasama dalam dunia kuliner, di mana setiap elemen dalam proses memasak, mulai dari pemilihan bahan hingga penyajian, sangat penting untuk menciptakan hidangan yang sempurna. Di sini, saya membantu siswa dalam mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari di kelas, seperti teknik dasar memasak, pengolahan bahan makanan, serta penyajian hidangan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Sebagai asisten pengajar, saya mencoba untuk memberikan petunjuk yang jelas dan membantu mereka menemukan solusi atas masalah yang mereka hadapi. Tentu saja, dalam situasi seperti ini, saya harus bersabar dan memastikan bahwa siswa tidak merasa terbebani dengan kesalahan yang mereka buat. Saya mengajarkan mereka bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa mereka harus berani mencoba lagi. Dengan memberikan arahan yang tepat, akhirnya siswa-siswa tersebut berhasil menyelesaikan tugas praktikum mereka. Melalui pengalaman ini, saya juga belajar bagaimana membimbing siswa untuk tetap percaya diri dan bersemangat meskipun mereka menghadapi kesulitan.

Salah satu hal yang saya perhatikan adalah pentingnya memahami kebutuhan siswa secara individual. Beberapa siswa membutuhkan pendekatan yang lebih sabar dan mendetail, sementara yang lain bisa lebih cepat dalam menangkap konsep-konsep yang diajarkan. Saya belajar untuk menyesuaikan gaya mengajar saya agar sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa, dengan tujuan memastikan bahwa setiap siswa dapat memperoleh pemahaman yang baik tentang materi yang diajarkan. Selain itu, saya juga mengajarkan mereka untuk memperhatikan setiap detil dalam proses memasak, karena dalam dunia kuliner, detil sangatlah penting, baik itu dalam hal rasa, teknik, maupun penyajian.

Selain keterampilan teknis yang saya pelajari, salah satu hal yang paling berharga dari program asistensi mengajar ini adalah kesempatan untuk mengembangkan keterampilan pedagogik dan komunikasi. Saya mulai memahami bahwa menjadi seorang pengajar bukan hanya soal menguasai materi, tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya dengan efektif agar siswa dapat memahami dengan baik. Dalam hal ini, saya banyak belajar dari pengalaman berdiskusi dengan siswa dan guru yang sudah berpengalaman. Saya menyadari bahwa seorang pengajar harus mampu mendengar, menjawab pertanyaan, dan memotivasi siswa agar mereka dapat mencapai potensi terbaik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun