Mohon tunggu...
Aliyah Salsabila Assanti
Aliyah Salsabila Assanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K-Pop dan Krisis Identitas Budaya: Mengapa Generasi Muda Lebih Memilih Budaya Asing?

30 Mei 2024   19:10 Diperbarui: 30 Mei 2024   19:27 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena K-Pop atau Korean Pop telah menciptakan gelombang budaya yang menggetarkan generasi muda di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Musik, tarian, fashion, dan gaya hidup yang diusung oleh industri K-Pop tidak hanya menarik minat, tetapi juga telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari sejumlah generasi muda.

Namun, di balik popularitasnya yang gemilang, muncul pertanyaan yang mendalam mengenai dampaknya terhadap identitas budaya lokal. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi alasan mengapa generasi muda lebih memilih budaya asing, terutama dalam konteks K-Pop, serta implikasi dari preferensi ini terhadap identitas budaya lokal.

Konteks Popularitas K-Pop di Indonesia

K-Pop telah meraih popularitas luar biasa di Indonesia. Grup-grup seperti BTS, BLACKPINK, EXO, dan TWICE memiliki basis penggemar yang besar dan loyal di sini. Konser-konser mereka selalu penuh sesak, dan merchandise mereka laris manis. Media sosial memainkan peran besar dalam penyebaran budaya K-Pop, dengan platform seperti YouTube, Instagram, dan Twitter menjadi saluran utama bagi penggemar untuk mengikuti idol mereka.

Alasan Generasi Muda Memilih Budaya Asing, Khususnya K-Pop

Generasi muda Indonesia lebih cenderung memilih budaya asing, terutama K-Pop, karena sejumlah alasan yang relevan:

1. Daya Tarik Estetika dan Hiburan yang Unik

K-Pop menawarkan pengalaman hiburan yang unik dengan kombinasi musik, tarian, dan visual yang menarik. Estetika yang diusung dalam industri K-Pop seringkali dianggap segar dan berbeda dari apa yang biasanya ditemui dalam budaya lokal.

2. Keterbukaan dan Toleransi

Pesan-pesan keterbukaan, penerimaan, dan kemanusiaan yang sering diusung oleh K-Pop dapat menarik bagi generasi muda yang mencari wadah untuk berekspresi tanpa terkekang oleh norma-norma sosial yang ada dalam budaya lokal mereka.

3. Aksesibilitas dan Kemudahan Berbagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun