Mohon tunggu...
aliya diana
aliya diana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Makanan Cepat Saji dengan Peningkatan Risiko Kanker

8 Juni 2024   21:06 Diperbarui: 8 Juni 2024   21:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Makanan cepat saji adalah jenis makanan yang diproduksi dan dihidangkan dengan waktu yang cepat sehingga dapat segera dikonsumsi. Makanan cepat saji dikenal sebagai jenis makanan yang mengandung tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, serta rendah serat nutrisi penting. Dalam beberapa tahun terakhir, makanan cepat saji merupakan salah satu jenis makanan yang banyak peminatnya. Berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa kerap mengonsumsi makanan cepat saji. 

Beberapa faktor yang menyebabkan orang-orang lebih memilih makanan cepat saji adalah tingkat praktis dan rasa yang menjanjikan. Namun, tanpa disadari, kebiasaan ini dapat memberikan dampak negatif pada tubuh yang mungkin saat ini belum terlihat, tetapi dalam jangka panjang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Salah satu dampak tersebut adalah peningkatan risiko kanker.

Menurut sejumlah penelitian, salah satu penyebab terjadinya kanker adalah pola makan yang tidak sehat. Kandungan dari makanan cepat saji yang cenderung tinggi garam, gula, lemak, bahan pengawet, dan zat kimia lainnya dapat menyebabkan ketidakseimbangan asupan gizi, sehingga lambat laun akan memicu ketidaknormalan perkembangan sel jaringan tubuh menjadi sel kanker. Sel-sel normal terkadang bisa berubah dan tumbuh tidak terkendali sehingga merusak sel-sel dan jaringan tubuh, serta mengganggu fungsi kerja organ-organ tubuh. Sel-sel yang tumbuh tidak terkendali inilah yang disebut sebagai sel kanker.

Sebagai contoh, daging olahan yang sering ditemukan pada makanan cepat saji, seperti sosis, bacon, dan nugget ayam. Jenis makanan lainnya yang mengandung bahan pengawet, gula, dan karbohidrat yang berlebih, seperti mie instan dan kue. Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), bahan-bahan ini dapat membentuk senyawa karsinogenik yang disebut nitrosamin di dalam tubuh, yang telah terbukti meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Selain itu, makanan cepat saji juga cenderung mengandung lemak trans dan lemak tinggi. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention", konsumsi tinggi lemak trans dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat. Lemak trans yang diproses dengan cara digoreng atau dibakar dapat meningkatan risiko kanker. Makan makanan yang dibakar juga memiliki risiko tinggi untuk memicu perubahan sel dalam tubuh. Hal ini disebabkan apabila tubuh terus menerus terpapar, ada proses metabolisme oleh enzim yang disebut bioaktivasi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan DNA dan memicu terjadinya kanker. Kandungan gula yang tinggi juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kanker. Menurut Cancer Council, gula bukanlah zat karsinogenik (penyebab kanker). Namun, konsumsi gula yang berlebihan, terutama gula tambahan pada minuman dan makanan olahan, dapat berkontribusi terhadap obesitas yang merupakan faktor risiko penting terjadinya kanker.

Menurut American Cancer Society, pola makan sehat memiliki pengaruh positif terhadap penurunan risiko kanker. Dengan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dapat melindungi tubuh dari perkembangan sel kanker. Pada dasarnya, kanker dipicu oleh banyak faktor. Selain pola makan yang tidak sehat, gaya hidup juga mempengaruhi perkembangan sel kanker. Gaya hidup yang kerap memicu perkembanga sel kanker adalah kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Dalam jangka panjang, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dapat memicu teraktifnya sel kanker pada tubuh manusia. Meskipun makanan cepat saji menawarkan kemudahan dan rasa yang menjanjikan, konsumsi makanan ini secara berlebihan dapat memberikan efek yang serius bagi tubuh. Kandungan bahan kimia, gula, lemak, dan lain sebagainya dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahaya potensial dari mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan dan beralih ke pola makan sehat yang dapat melindungi dan menjaga tubuh agar tetap sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun