Isrullah-Usman Negarawan Sejati di Pilkada Luwu Timur

Pilkada Luwu Timur 2024 telah menjadi momen bersejarah, tidak hanya karena hasilnya, tetapi juga karena semangat saling menghormati yang ditunjukkan oleh para kandidat. Pasangan calon nomor urut 3, Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler (IBAS-Puspa), unggul berdasarkan hitung cepat (quick count) LSI Denny JA dengan perolehan suara 52,14%. Sementara pasangan petahana Budiman-Akbar meraih 36,42%, dan Isrullah-Usman mendapatkan 11,44%. 

Namun, yang menjadi sorotan bukan hanya angka-angka tersebut, melainkan sikap mulia yang ditunjukkan oleh semua kandidat. Dalam pidatonya pasca hasil quick count, IBAS memberikan penghormatan tinggi kepada pasangan nomor urut 1, Isrullah-Usman, dan nomor urut 2, Budiman-Akbar. "Hormat kami kepada sahabat kami, Isrullah-Usman dan Budiman-Akbar. Mereka adalah partner kami dalam memperkuat demokrasi di Luwu Timur," ujar IBAS dengan penuh respek. 

Sikap ini memperlihatkan karakter kepemimpinan yang matang dari pasangan IBAS-Puspa. Di tengah euforia kemenangan, mereka tidak melupakan kontribusi lawan politik yang telah ikut mewarnai perjalanan demokrasi di Luwu Timur. Tak hanya itu, IBAS juga menyerukan agar rasa syukur atas kemenangan ini dirayakan secara tertib dan penuh rasa hormat kepada semua pihak, sebagaimana pesan dari aparat keamanan setempat. 

Bagi Isrullah-Usman, meski hasil suara tidak berpihak kepada mereka, pasangan ini tetap menunjukkan kebesaran jiwa. Isrullah langsung menghubungi IBAS melalui telepon untuk memberikan ucapan selamat. Tindakan ini mencerminkan sikap negarawan sejati, di mana kompetisi politik tidak menjadi alasan untuk perpecahan, melainkan peluang untuk mendukung pembangunan daerah bersama-sama. 

Rumah IBAS di Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, menjadi saksi euforia kemenangan. Warga dari berbagai kalangan---anak-anak, dewasa, hingga lansia---datang untuk mengucapkan selamat. Suasana serupa juga terlihat di rumah Puspawati Husler. Namun, di balik kebahagiaan itu, ada pesan mendalam tentang bagaimana demokrasi seharusnya berjalan. 

Pilkada bukan sekadar tentang siapa yang menang atau kalah. Lebih dari itu, ia adalah ujian bagi para pemimpin untuk menunjukkan kebijaksanaan dan rasa hormat terhadap proses yang telah dilalui. Dalam hal ini, baik IBAS-Puspa maupun Isrullah-Usman telah memberikan pelajaran berharga. Kompetisi yang sehat diikuti dengan penghormatan kepada hasil akhirnya adalah cerminan kedewasaan politik yang patut diteladani. 

Ke depan, kerja sama antara pemimpin yang terpilih dan kandidat lainnya menjadi kunci untuk membawa Luwu Timur menuju kemajuan. Sebagai sosok yang menjunjung tinggi demokrasi, Isrullah-Usman tetap memiliki peran penting dalam memberikan gagasan serta kontribusi bagi daerah. Sebaliknya, IBAS-Puspa sebagai pemimpin terpilih, telah menunjukkan sikap terbuka dan inklusif, yang menjadi fondasi kuat bagi pemerintahannya. 

Pilkada Lutim 2024 mengajarkan kita bahwa demokrasi yang sehat bukan tentang perpecahan, tetapi tentang merangkul perbedaan untuk tujuan bersama. Melalui tindakan mereka, Isrullah-Usman dan IBAS-Puspa telah menunjukkan bahwa politik dapat menjadi jalan menuju persatuan, bukan perselisihan. Inilah wujud sejati dari negarawan, dan Luwu Timur layak berbangga atas teladan yang mereka berikan.