Mohon tunggu...
Aliyah
Aliyah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis apapun :)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Bersama Isrullah-Isman, Semai Harapan Gairahkan Investasi Lutim

20 September 2024   12:10 Diperbarui: 20 September 2024   12:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kabarlutim.com

Dalam politik daerah, apalagi di wilayah dengan kekayaan alam yang melimpah seperti Luwu Timur, pilihan yang bijak bukanlah pada siapa yang punya suara paling lantang, melainkan siapa yang punya gagasan konkret untuk menjadikan potensi lokal sebagai motor penggerak kesejahteraan rakyat. 

Di sinilah kita patut memberikan apresiasi kepada Isrullah Achmad dan Usman Sadik, duet kandidat yang menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar slogan kampanye. Mereka datang dengan rencana nyata---menggairahkan investasi dan membuka lapangan kerja, dua hal yang selalu menjadi impian publik, tetapi sering kali dikerdilkan oleh para pemain politik status quo.

Relasi luas Isrullah dalam dunia bisnis adalah salah satu kunci penting untuk membuka pintu investasi yang besar. Bukan sekadar janji kosong, tetapi rencana nyata untuk menghadirkan peluang ekonomi baru di Luwu Timur. Dalam konteks politik lokal, relasi adalah mata uang yang sangat berharga. Dengan jaringan bisnis yang kuat, Isrullah bisa memfasilitasi aliran modal yang dibutuhkan untuk mengubah kekayaan alam Luwu Timur menjadi kekuatan ekonomi yang menggerakkan roda kehidupan masyarakat.

Isrullah tidak sendirian. Bersama Usman Sadik, yang selama 15 tahun duduk sebagai anggota DPRD Luwu Timur, kolaborasi ini menjadi perpaduan sempurna antara seorang pengusaha visioner dan politisi yang paham betul seluk-beluk birokrasi. Usman tahu bagaimana mengubah mekanisme pemerintahan yang kerap lamban menjadi lebih efisien, agar siap menyambut kedatangan investasi. Pemerintahan yang efektif bukan hanya bicara soal kebijakan yang elegan, tetapi juga tentang bagaimana kebijakan itu diterjemahkan menjadi kesejahteraan nyata bagi masyarakat.

Apa yang ditawarkan Isrullah-Usman bukan sekadar solusi instan, tetapi strategi jangka panjang. Mereka tidak hanya terpaku pada sektor tambang yang memang sudah lama menjadi primadona di Luwu Timur. Mereka paham bahwa ketergantungan berlebihan pada satu sektor adalah jerat kemiskinan yang elegan. Maka, mereka membuka horizon baru: pertanian, peternakan, dan pariwisata. Bayangkan, Luwu Timur yang selama ini dikenal sebagai lumbung mineral akan segera dikenal pula sebagai pusat agroindustri dan destinasi wisata.

Pikirkan tentang bagaimana industri pengolahan pertanian akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani lokal, dan mengurangi ketergantungan pada impor produk pertanian. Ini bukan wacana kosong, tetapi sebuah rencana konkret yang ditopang oleh pengalaman Isrullah dalam dunia bisnis dan kemampuan Usman dalam merapikan tata kelola pemerintahan. Ini yang kita sebut sebagai "efek domino" pembangunan ekonomi. Di tangan pemimpin yang tepat, kekayaan alam Luwu Timur bisa menjadi berkah berkelanjutan, bukan kutukan.

Dan kita belum berbicara soal Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan tata kelola yang efisien dan investasi yang tepat sasaran, PAD Luwu Timur bisa meningkat signifikan. Sumber daya alam yang melimpah, jika dikelola dengan cara yang benar, akan menghasilkan peningkatan PAD yang berlipat ganda. Bukan hanya itu, industri pengolahan di sektor pertanian dan pariwisata akan menghasilkan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat. Inilah fondasi kesejahteraan yang kokoh dan berkelanjutan.

Tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa dari tiga kandidat yang bertarung di Pilkada Luwu Timur 2024, Isrullah-Usman adalah pasangan yang paling konkret menawarkan solusi. Mereka tidak terjebak dalam retorika populis, tetapi hadir dengan gagasan yang didukung oleh kemampuan eksekusi. Duet pengusaha dan politisi ini adalah apa yang dibutuhkan Luwu Timur: pemimpin yang tidak hanya tahu ke mana harus pergi, tetapi juga bagaimana cara mencapainya.

Jika kemenangan berpihak pada mereka, Luwu Timur tidak hanya akan melihat perubahan dalam statistik ekonomi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari warganya. Kolaborasi antara Isrullah dan Usman bukan sekadar perebutan kekuasaan, tetapi sebuah perjuangan untuk membawa kemandirian dan kesejahteraan yang sesungguhnya bagi masyarakat. Dalam demokrasi yang semakin tergerus oleh kekuatan oligarki, Isrullah-Usman hadir sebagai perlawanan yang menyemai harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun