Indonesia patut berbangga pada Bimo Bintang Aulia, Dheas Pinda Prayoga, Wiji Dharma Aditiya, dan Achmad Fadjar Maulana Firdaus. Mereka adalah mahasiswa dari Institut Teknologi Surabaya yang berhasil meraih gelar juara pada perlombaan Chem E-Car Global Race Competition di Amerika Serikat. Acara tersebut berlangsung pada minggu, 5 November 2023.
Mereka merupakan satu-satunya tim yang berasal dari Indonesia. Sebelumnya acara Chem E-Car Global Race competition diadakan di India, dan mereka berhasil lolos ke final. Mereka merupakan tim Spectronics yang merupakan utusan kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
"Spectronics juga menjadi satu-satunya tim kebanggan asal Indonesia yang berlaga di ajang Chem E-Car Global Race Competition." Kata Bimo(7/11/23), dilansir dari laman ITS.
Pada babak final ini sebanyak 46 tim dari berbagai universitas dunia lolos, kemudian tim Spectronics berhasil mendapatkan juara 2. Dengan gelar tersebut, berarti tim dari Indonesia ini berhasil menyaingi tim dari negara-negara lain. Bahkan Toronto University yang menjadi tim asal tuan rumah pun berhasil dikalahkan oleh mereka.
Apa itu Chem E-car Global Race Competition?
Chem E-Car merupakan perlombaaan merancang mobil prototipe yang dapat dijalankan saat membawa beban menggunakan reaksi kimia dengan jarak tertentu yang telah ditentukan. Perlombaan ini diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Enginers. Pelaksanaan perlombaan ini melalui beberapa tahap, pertama melalui regional di masing-masing tepat hingga babak final di Florida.
Berita kemenangan Tim spectronics ITS di ajang Internasional ini mampu mengharumkan nama Indonesia. Tidak hanya kali ini, banyak prestasi internasional lain yang telah di raih para pemuda-pemudi turut membuktikan bahwa Indonesia pun mampu bersaing dengan secara global dengan negara-negara lain. Berbagai ajang mulai dari keilmuan, keolahragaan, kesenian dsb. turut berpartisipasi dalam hal ini.
Pemerintah diharapkan berperan lebih dalam menyikapi berbagai prestasi Masyarakat. Umumnya yang terjadi adalah apabila ada prestasi yang di raih oleh seseorang / suatu kelompok, masyrakat justru mengkritik bukan mendukung. Hal ini membuktikan bahwa kita mampu bersaing secara internasional namun SDM negara kita belum mampu melakukannya.
Ambillah contoh mobil karya esemka yang kini telah mangkrak karena banyaknya kritikan dan Masyarakat lebih mendewakan mobil buatan Perusahaan jepang, mobil listrik karya bapak Dahlan Iskan yang pada awal testride nya banyak menuai kritikan, kemudian penemuan APAR menggunakan bahan singkong yang akhirnya di jual ke jepang karena Indonesia tidak menerima, dan masih banyak lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H