Mewujudkan Kota Pendidikan adalah sebuah proses kolektif dan berkelanjutan. Setidaknya dibutuhkan rencana aksi yang matang didukung oleh Political-will yang kuat serta komitmen yang tinggi dari pemerintah.
Membangun kota Pendidikan tidak cukup jika hanya dibunyikan pada masa kampanye atau sekedar dimasukkan dalam slide materi sosialisasi pada event tertentu.
Butuh rencana dan aksi nyata yang berkelanjutan, bukan sekedar simbolik pada pamflet atau yang bersifat insidentil dalam kegiatan temporer. Kota Pendidikan tumbuh dari jiwa dan semangat masyarakatnya yang diinisiasi dan dirawat oleh pemangku kebijakan.
Tidak ada yang salah jika Parepare memproklamirkan diri menuju kota pendidikan dengan segala potensi yang dimiliki misalnya kompetensi SDM, aspek sosial dan kondisi geografis.
Parepare dalam beberapa pemberitaan mengklaim sebagai mercusuar pendidikan di utara Sulawesi-selatan dalam waktu bersamaan juga optimis sebagai kota pendidikan masa depan. Harapan ini indah dan membangkitkan optimisme karena setidaknya “The City of tomorrow is built by today’s vision”.
Semua daerah pun berhak untuk mengklaim diri dalam upaya memajukan pendidikan di daerahnya masing-masing. Tapi mesti ada jawaban tentang seberapa siap kita? Seberapa paham kita? dan seberapa besar komitmen kita?
Seringkali dalam mewujudkan mimpi besar diawali dengan satu langkah kecil tapi pasti. Ibarat membangun istana megah mesti diawali dengan sebongkah batu karang yang dibenamkan di dalam tanah sebagai pondasi. Lalu untuk mewujudkan Parepare sebagai kota Pendidikan mesti mulai dari mana? Dari semua mimpi dan ambisi yang dimiliki, pertanyaan ini mungkin akan membungkam kita sambil sedikit menggaruk kepala.
Merujuk pada Guidelines for Building Learning Cities yang diterbitkan UNESCO, realisasi kota Pendidikan mesti diawali dengan kepemimpinan politik (political leadership) yang kuat dibarengi dengan komitmen yang tinggi (steadfast commitment) dan direfleksikan dalam renaca aksi yang terukur (measurable action plan).
Pertama, pemangku kebijakan mesti mengidentifikasi isu-isu utama yang mesti diatasi berdasarkan keunikan daerah dan tantangan yang dimiliki.
Kedua adalah mengumpulkan data tentang potensi yang dimiliki dan sudah sejauh mana upaya yang dilakukan dalam mencapai hal tersebut.
Ketiga, kembangkan seperti apa konsep learning city yang ingin dikembangkan dan lakukan penyamaan persepsi dengan pihak terkait (pemangku kebijakan) mengenai hal tersebut. Tiga poin ini merupakan langkah awal yang mesti dilakukan dalam upaya perwujudan Parepare sebagai kota Pendidikan.