Transportasi merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat untuk memudahkan berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Kebutuhan layanan transportasi seiring meningkat selaras dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Berdasarkan segi pelayanan yang diberikan, transportasi darat telah memberikan banyak kemudahan sehingga transportasi ini banyak diminati oleh masyarakat. Tetapi, jika kita lihat dari sudut pandang lain, transportasi darat menimbulkan kemacetan dan meningkatnya polusi udara. Hal ini sering terjadi di kota-kota besar salah satunya yaitu Kota Surabaya.
Suroboyo Bus merupakan sebuah inovasi fasilitas umum yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai solusi untuk menekan angka kemacetan yang meningkat setiap tahunnya. Suroboyo Bus ini resmi dioperasikan sejak 7 April 2018 dengan 8 rute perjalanan dan 28 armada bus. Setiap armada bus tentunya telah dilengkapi fasilitas modern yang memadai seperti sensor pintu otomatis, CCTV, AC, pengisi daya, alat pemecah kaca, alat APAR dan juga GPS. Suroboyo bus memiliki kapasitas 67 penumpang dan akan disediakan tiga jenis kursi diantaranya yaitu kursi warna merah muda untuk penumpang perempuan, kursi warna merah untuk lansia dan disabilitas dan kursi warna jingga untuk penumpang umum. Selain itu, bus juga menyediakan area yang dilengkapi dengan pegangan bus untuk orang yang berdiri dan area khusus untuk pengguna difabel.
Selain untuk mengurangi kemacetan, Suroboyo Bus juga mengusung prinsip ramah lingkungan melalui sistem pembayarannya yaitu menggunakan sampah botol plastik bekas guna mengurangi tumpukan sampah. Penumpang hanya perlu menukarkan 5 botol bekas air mineral 600 ml atau 10 gelas bekas air mineral 250 ml dan atau 3 botol bekas air mineral 1,5 liter. Namun, pemerintah memberikan larangan penukaran botol plastik di dalam bus per 1 Mei 2022. Sehingga, penukaran botol plastik tetap dapat dilakukan di berbagai tempat penukaran sampah botol bekas yang tersebar di beberapa titik tempat di Kota Surabaya lalu akan ditukarkan menjadi tiket perjalanan Suroboyo Bus. Masyarakat juga diberikan alternatif pembayaran melalui scan QRIS dan juga top up yang akan memudahkan bagi mereka yang belum sempat menukarkan botol plastik bekas. Tarif pembayarannya yaitu Rp5.000 bagi penumpang umum dan Rp2.500 bagi penumpang pelajar.
Tidak sampai disitu, pemerintah juga memberikan kemudahan lain dalam mengakses Suroboyo Bus melalui aplikasi Gobis. Melalui aplikasi ini, calon penumpang dapat melacak keberadaan bus dan melihat jam keberangkatan maupun jam sampai bus. Sehingga, calon penumpang dapat menunggu di halte terdekat tanpa membutuhkan waktu lama. Apliksi Gobis juga menyediakan fitur scan kode QR dimana penumpang dapat scan kode QR yang ada di halte sehingga crew Suroboyo Bus akan mengetahui jika ada penumpang yang akan naik dari halte tersebut.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan Suroboyo Bus diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya. Sehingga, Kota Surabaya akan terhindar dari kemacetan, polusi udara, dan pencemaran lingkungan oleh sampah plastik di masa depan nantinya. Inovasi Suroboyo Bus ini juga diharapkan dapat menjadi contoh di kota-kota lain agar mengurangi tingginya tingkat kemacetan dan pencemaran di Indonesia.
Sumber referensi:
Sulistyowati, A., & Muazansyah, I. (2019, October). Optimalisasi Pengelolaan Dan Pelayanan Transportasi Umum (Studi Pada “Suroboyo Bus” Di Surabaya). In Iapa Proceedings Conference (pp. 152-165). http://journal.iapa.or.id/proceedings/article/view/189 (Diakses 11 Juni 2022)
Putri, F. A., & Prabawati, I. (2020). Evaluasi pelaksanaan suroboyo bus di dinas perhubungan kota Surabaya. Publika, 8(4). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/publika/article/download/36424/32360 (Diakses 11 Juni 2022)