Mohon tunggu...
Alivia Rahma Syabilla
Alivia Rahma Syabilla Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Hallo guyss

Selanjutnya

Tutup

Film

Hati-hati Kebablasan Seperti Kisah Ini

10 April 2020   12:34 Diperbarui: 10 April 2020   12:37 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER: thehealthy.com

Dua Garis Biru adalah sebuah film sex education yang diperani oleh Zara JKT48 sebagai Dara dan Angga Yunanda sebagai Bima. Di dalam film ini Dara dan Bima adalah seorang murid SMA yang menjalin sebuah hubungan, mereka berdua satu kelas dan selalu duduk berdampingan. 

Setiap bel pulang sekolah berbunyi Bima selalu mengantarkan Dara pulang kerumahnya, rumah Dara selalu sepi karena kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan hingga membuat orang tua Dara jarang ada di rumah. 

Dara tidak pernah segan untuk mengajak Bima masuk ke dalam kamarnya, di dalam kamar mereka bercanda selayaknya pasangan muda sampai akhirnya mereka melakukan hal yang di luar batas kewajaran.

diolah dari sumber: rojakdaily.com
diolah dari sumber: rojakdaily.com
Saat Bima dan Dara sedang makan kerang di sebuah Rumah Makan pinggir jalan bersama temannya, tiba-tiba Dara merasa mual. Awalnya mereka semua mengira bahwa Dara keracunan kerang yang dimakannya, lalu Bima langsung mengantar Dara pulang kerumahnya. Keesokan harinya Dara baru sadar bahwa ia telat menstruasi. 

Dara mulai panik dan mengingat apa yang pernah ia perbuat dengan Bima. Setelah Dara memberitahu Bima, Bima langsung membeli Test Pack untuk Dara. Setelah dicek ternyata hasilnya positif. T

Tentunya hal ini membuat mereka syok karena umur mereka yang masih belia, dan Dara harus mengurungkan cita-citanya untuk bisa kuliah di Korea. Mereka berdua sempat berniat untuk menggugurkan kandungan Dara, namun tiba-tiba Dara berubah pikiran dan ia memilih untuk mempertahankan kandungannya. 

Orang tua Dara yang awalnya mempercayai Bima sebagai anak yang memiliki etika yang baik dan sangat menyukainya seketika berubah menjadi orang yang sangat benci dengan Bima setelah mengetahui bahwa Bima telah menghamili anaknya. Dengan umurnya yang masih belia Bima dituntut untuk bertanggung jawab, mau tidak mau mereka harus melakukan pernikahan dini. Saat Dara dan Bima sudah menikah mereka berdua harus dihadapkan pada kehidupan yang tak terbayangkan bagi anak seusia mereka.

Dengan umur Dara dan Bima yang masih dini, Ibunya Dara sempat tidak yakin mereka berdua bisa mengurus anak dengan baik. Ibunya Dara memiliki rencana setelah anak Dara dan Bima lahir, anak itu mau diberikan kepada tantenya Dara yang belum dikaruniai buah hati selama beberapa tahun menikah dengan begitu Dara bisa meraih cita-citanya untuk bisa melanjutkan pendidikannya di Korea. Namun Dara sangat tidak setuju akan hal itu, sampai Dara dan Ibunya harus bertengkar. Seiring berjalannya waktu akhirnya Ibunya Dara memberikan izin kepada Dara dan Bima untuk mengurus buah hatinya setelah lahir nanti.

Akhirnya waktu yang ditunggu tiba, Dara melahirkan anaknya. Namun karena Dara melahirkan di usianya yang masih dini, banyak resiko yang harus ditanggung. Dara tidak bisa melahirkan dengan cara normal, harus dengan cara operasi caesar. Setelah buah hatinya lahir Dara menyerahkan buah hatinya kepada Bima, karena setelah melahikan Dara harus terbang ke Korea untuk melanjutkan pendidikannya.

Film ini tidak hanya memberikan edukasi seks namun juga memberikan pelajaran untuk orang tua bahwa komunikasi adalah sebuah hal yang sangat penting dalam mendidik anak yang masih dibawah umur. Karena semua ini terjadi diakibatkan orang tua Dara yang sangat sibuk dengan pekerjaannya hingga membuat Dara menjadi bebas untuk mengajak teman prianya masuk ke kamar. Sama halnya dengan orang tua Bima yang sangat sibuk bekerja hingga jarang ada waktu untuk berkomunikasi dengan anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun