Hipertensi tidak hanya menjadi masalah bagi orang dewasa, tetapi juga semakin umum di kalangan remaja. Menurut data terbaru, prevalensi hipertensi pada remaja meningkat, yang dapat menyebabkan risiko kesehatan jangka panjang. Mengidentifikasi faktor penyebab dan menerapkan strategi pencegahan sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
     Studi menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada remaja telah meningkat secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. Menurut penelitian oleh Liu et al. (2022), prevalensi hipertensi di kalangan remaja mencapai 15%, dengan faktor obesitas dan gaya hidup sedentari sebagai penyebab utama.
   Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap hipertensi pada remaja meliputi:
1. Â Â Obesitas: Kenaikan berat badan yang berlebihan terus menjadi salah satu penyebab utama hipertensi. Penelitian oleh Nguyen et al. (2021) menunjukkan bahwa remaja dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi memiliki risiko hipertensi yang lebih besar.
2. Â Â Diet Tidak Sehat: Pola makan yang kaya garam dan makanan olahan telah meningkat, berkontribusi pada masalah tekanan darah.
3. Â Â Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari, terutama di era digital saat ini, memperburuk kondisi hipertensi.
4. Â Â Stres dan Kesehatan Mental: Penelitian oleh Smith et al. (2023) menunjukkan hubungan antara tingkat stres yang tinggi dan peningkatan tekanan darah pada remaja.
   Hipertensi pada remaja dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
1. Â Â Penyakit Jantung Koroner: Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jantung.
2. Â Â Gangguan Ginjal: Tekanan darah tinggi dapat merusak fungsi ginjal.
3. Â Â Masalah Kesehatan Mental: Hipertensi juga dapat berhubungan dengan gangguan kecemasan dan depresi.