Perkembangan di era digital sangatlah pesat dan kompleks. Salah satunya adalah game online yang sangat digemari oleh anak muda saat ini. Banyak remaja yang menyalahgunakan game online tersebut, seharusnya game online digunakan untuk tujuan hiburan, namun sebagian besar remaja mengalami kecanduan game online tersebut, banyak remaja yang masih berstatus pelajar atau bekerja menjadi kecanduan game online. Oleh karena itu, game online yang saat ini sedang populer dan berkembang sangat pesat di era digital saat ini harus didekati dengan bijak agar kedepannya semakin sedikit remaja yang kecanduan game online.
Begitu pula dengan santri Pondok Pesantren Roudhotul Quran 2 Ciwarak Banyumas Banyumas yang juga kecanduan game online. Para pelajar ini tidak ingat kapan mereka bermain game online, dan banyak pelajar yang mengabaikan kewajibannya sebagai pelajar, seperti tidak shalat berjamaah, membaca Al-Quran, dan lain-lain.Â
Sebagian besar santri Pondok Pesantren Roudhotul Quran 2 Ciwarak Banyumas tidak mengatur waktunya dengan baik mana waktu bermain-main dengan aktivitas dan kewajibannya sebagai santri sehingga sebagian besar santri lalai dan melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengamatan penulis sendiri, nampaknya perkembangan teknologi informasi dikaitkan dengan semakin banyaknya game online, sehingga menyebabkan banyak remaja santri yang kurang memperhatikan kewajibannya sebagai santri akibat menggunakan game online.
Para santri sering menunda waktu ibadahnya. Salah satu penyebab negatif yang sering terjadi adalah tidak bangun untuk shalat subuh, karena bermain game online hingga dini hari dan begadang, bahkan hingga subuh, waktu istirahat yang seharusnya dilakukan oleh santri malah digunakan untuk bermain game online hingga lupa waktu. Tidak memenuhi kewajibannya sebagai santri, khususnya shalat berjamaah. Saat subuh, para santri tertidur dan melalaikan kewajibannya, hal ini merupakan hal paling meresahkan yang pernah ada di Pondok Pesantren Roudhotul Quran 2 Ciwarak.
Bahaya game online bagi santri remaja di Pondok Pesantren Roudhotul Quran 2 Ciwarak Banyumas adalah seringnya melupakan kewajiban sebagai seorang santri, sering melontarkan kata-kata kasar yang bermakna mereka ambisi dan nafsu dalam memainkan game online tersebut sehingga membuat santri merasa harus menang dalam permainan tersebut.Â
Mereka tidak ingin dikalahkan oleh lawannya, sehingga jika santri tersebut kalah dalam permainan game online, mereka akan merasa emosional dan tidak nyaman hingga menjadi tidak stabil dan menekan emosinya hingga mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak dapat ditahan.Â
Misalnya dampak negatif game online terhadap moralitas santri terlihat jelas ketika santri remaja dengan senang hati memainkan game online, santri hanya akan fokus pada permainan tanpa memperhatikan sekitar, bahkan santri akan marah jika merasa diganggu dan dilarang saat memainkan game online tersebut.
Solusi bagi remaja yang kecanduan game online adalah dengan membatasi waktu yang digunakan untuk bermain game online dengan menyita telepon genggam pelajar pada malam hari. Ponsel dikembalikan kepada santri pada pagi hari ketika hendak memulai aktivitas di luar pesantren seperti belajar atau bekerja. Memiliki jadwal penyitaan ponsel secara teratur dapat membantu siswa muda membagi waktu mereka antara bermain game dan kewajiban lain seperti kegiatan sekolah berasrama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H