Mohon tunggu...
Alivia Eka
Alivia Eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - aliviaekaar

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cerita di Balik Kegiatan Kampus Mengajar di SDN Banggle

29 Juni 2021   16:10 Diperbarui: 29 Juni 2021   17:20 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus mengajar merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kegiatan kampus mengajar bertujuan untuk membantu proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19, khususnya di SD daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal). Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan, terhitung dari tanggal 22 Maret hingga 26 Juni 2021. Dan diikuti oleh sekitar 15.000 mahasiswa yang tersebar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Saya sebagai salah satu mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang lolos seleksi kampus mengajar ditempatkan di SD Negeri Banggle yang berada di Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan bersama 7 mahasiswa dari perguruan tinggi lain. Selama pandemi Covid-19, proses pembelajaran di SD Negeri Banggle dilaksanakan secara tatap muka di sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena sebagian besar siswa tidak memiliki fasilitas seperti gawai maupun laptop yang dibutuhkan ketika pembelajaran dilakukan secara daring.

Menjadi bagian dari kampus mengajar merupakan pengalaman yang paling berkesan. Melalui kampus mengajar saya sebagai mahasiswa dapat mengembangkan diri dan mengasah jiwa kepemimpinan dari berbagai kegiatan yang menjadi fokus dari program ini, meliputi proses bantuan mengajar literasi dan numerasi, adaptasi teknologi dan bantuan administrasi manajerial sekolah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pada kegiatan bantuan mengajar, para mahasiswa tersebar di kelas masing-masing. Saya mendapat bagian membantu mendampingi belajar siswa di kelas 2. Proses bantuan mengajar yang saya lakukan menggunakan metode yang menyenangkan namun tetap berfokus dalam memberikan pengetahuan kepada siswa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membangkitkan semangat dan konsentrasi anak-anak terlebih dahulu. Seperti menggunakan tepuk semangat, nyanyian, dan gerakan. Setelah itu barulah mengajarkan literasi dan numerasi kepada siswa. Para siswa bergantian satu-persatu membaca dengan nyaring materi pelajaran yang sesuai jadwal di hari tersebut. Setelah semua selesai membaca, siswa diajak untuk berdiskusi mengenai inti dari isi bacaan tersebut. Kemudian siswa juga diajarkan numerasi seperti materi penjumlahan, pengurangan, perkalian hingga pecahan sederhana.

Proses bantuan mengajar juga dilaksanakan dengan membuka kelas baca bagi siswa yang belum bisa dan belum lancar membaca. Kelas baca ini dilaksanakan ketika libur sekolah. Sehingga siswa yang belum lancar membaca dapat mengikuti kegiatan ini dengan datang ke sekolah untuk mendapatkan bimbingan secara intensif.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Lalu inovasi lain yang diberikan dalam proses bantuan mengajar yaitu dengan mengadaptasi teknologi. Untuk pertama kalinya, siswa belajar menggunakan media video pembelajaran yang ditayangkan melalui proyektor. Para siswa menjadi lebih  senang dan antusias dalam belajar di kelas. Setelah menayangkan video pembelajaran, siswa diajak untuk mengerjakan kuis bersama-sama. Hasil dari kuis tersebut menunjukkan bahwa siswa akan lebih mudah memahami materi yang lebih visual dan nyata.

Selain kepada siswa, adaptasi teknologi juga diberikan kepada para guru. Saya dan teman mahasiswa lain memberikan pelatihan video conference seperti aplikasi zoom kepada bapak dan ibu guru. Karena hampir sebagian besar guru belum bisa mengoperasikan aplikasi zoom, padahal di masa pandemi seperti ini aplikasi zoom ini menjadi salah satu aplikasi yang bermanfaat dan penting untuk dikuasi. Pelatihan aplikasi zoom ini dimulai dari hal-hal yang mendasar seperti mengenalkan alat dan fitur yang ada di aplikasi, kemudian cara sign in dan log in akun, hingga mempresentasikan layar.

Di kegiatan bantuan administrasi berfokus pada administrasi perpustakaan sekolah. Karena tidak ada petugas perpustakaan yang mengatur buku-buku dari pemerintah yang diterima oleh pihak sekolah. Pada administrasi perpustakaan, mahasiswa memberikan bantuan dalam mendata dan menginventarisasi buku-buku perpustakaan. Dengan memberikan penomoran kode klasifikasi buku dan juga kantong buku di bagian belakang buku agar memudahkan ketika proses peminjaman buku. Selain itu juga melakukan penataan ulang buku-buku yang sudah ada, lalu membersihkan ruangan perpustakaan agar para siswa menjadi lebih nyaman dan rajin mengunjungi perpustakaan.

Kegiatan tambahan yang saya lakukan yaitu mengajak siswa kelas 2 praktik langsung dalam pembelajaran materi berhemat dan menabung. Siswa diajak untuk membuat prakarya menggunakan bahan bekas yaitu membuat celengan dari botol plastik air mineral yang diberikan cat warna sesuai kreativitas masing-masing siswa. Kemudian siswa diberikan pemahaman agar mereka senantiasa rajin menabung di celengan yang sudah mereka buat sendiri, karena menabung memiliki banyak manfaat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dengan adanya program Kampus Mengajar ini, pihak sekolah sangat berterima kasih dan merasa terbantu sekali. "Program Kampus Mengajar ini merupakan program yang positif bagi sekolah, khususnya di SDN Banggle. Tidak hanya untuk siswa, namun mahasiswa juga memberikan bantuan kepada guru agar lebih adaptif terhadap teknologi. Kemudian untuk kegiatan administrasi buku-buku perpustakaan, alhamdulillah 80% sudah hampir selesai. Saya sangat berterima kasih kepada rekan mahasiswa" ujar Sholikan, S.Pd., selaku kepala sekolah SDN Banggle. Pihak sekolah berharap program Kampus Mengajar ini dapat terus berjalan dan mahasiswa turut berkontribusi membantu memberikan inovasi-inovasi pembelajaran serta solusi-solusi dalam permasalahan pendidikan khususnya di daerah 3T.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun