Kampus mengajar merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kegiatan kampus mengajar bertujuan untuk membantu proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19, khususnya di SD daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal). Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan, terhitung dari tanggal 22 Maret hingga 26 Juni 2021. Dan diikuti oleh sekitar 15.000 mahasiswa yang tersebar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Saya sebagai salah satu mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang lolos seleksi kampus mengajar ditempatkan di SD Negeri Banggle yang berada di Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan bersama 7 mahasiswa dari perguruan tinggi lain. Selama pandemi Covid-19, proses pembelajaran di SD Negeri Banggle dilaksanakan secara tatap muka di sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena sebagian besar siswa tidak memiliki fasilitas seperti gawai maupun laptop yang dibutuhkan ketika pembelajaran dilakukan secara daring.
Menjadi bagian dari kampus mengajar merupakan pengalaman yang paling berkesan. Melalui kampus mengajar saya sebagai mahasiswa dapat mengembangkan diri dan mengasah jiwa kepemimpinan dari berbagai kegiatan yang menjadi fokus dari program ini, meliputi proses bantuan mengajar literasi dan numerasi, adaptasi teknologi dan bantuan administrasi manajerial sekolah.
Proses bantuan mengajar juga dilaksanakan dengan membuka kelas baca bagi siswa yang belum bisa dan belum lancar membaca. Kelas baca ini dilaksanakan ketika libur sekolah. Sehingga siswa yang belum lancar membaca dapat mengikuti kegiatan ini dengan datang ke sekolah untuk mendapatkan bimbingan secara intensif.
Selain kepada siswa, adaptasi teknologi juga diberikan kepada para guru. Saya dan teman mahasiswa lain memberikan pelatihan video conference seperti aplikasi zoom kepada bapak dan ibu guru. Karena hampir sebagian besar guru belum bisa mengoperasikan aplikasi zoom, padahal di masa pandemi seperti ini aplikasi zoom ini menjadi salah satu aplikasi yang bermanfaat dan penting untuk dikuasi. Pelatihan aplikasi zoom ini dimulai dari hal-hal yang mendasar seperti mengenalkan alat dan fitur yang ada di aplikasi, kemudian cara sign in dan log in akun, hingga mempresentasikan layar.
Di kegiatan bantuan administrasi berfokus pada administrasi perpustakaan sekolah. Karena tidak ada petugas perpustakaan yang mengatur buku-buku dari pemerintah yang diterima oleh pihak sekolah. Pada administrasi perpustakaan, mahasiswa memberikan bantuan dalam mendata dan menginventarisasi buku-buku perpustakaan. Dengan memberikan penomoran kode klasifikasi buku dan juga kantong buku di bagian belakang buku agar memudahkan ketika proses peminjaman buku. Selain itu juga melakukan penataan ulang buku-buku yang sudah ada, lalu membersihkan ruangan perpustakaan agar para siswa menjadi lebih nyaman dan rajin mengunjungi perpustakaan.
Kegiatan tambahan yang saya lakukan yaitu mengajak siswa kelas 2 praktik langsung dalam pembelajaran materi berhemat dan menabung. Siswa diajak untuk membuat prakarya menggunakan bahan bekas yaitu membuat celengan dari botol plastik air mineral yang diberikan cat warna sesuai kreativitas masing-masing siswa. Kemudian siswa diberikan pemahaman agar mereka senantiasa rajin menabung di celengan yang sudah mereka buat sendiri, karena menabung memiliki banyak manfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H