Status hidrasi merupakan gambaran keseimbangan keluar masuknya cairan dalam tubuh serta mempengaruhi performa olahraga. Kenaikan suhu tubuh ketika berolahraga akan dinormalisasi melalui keringat. Keringat merupakan salah satu penyebab kehilangan cairan tubuh selain ketidakcukupan asupan cairan. Status hidrasi dapat diketahui melalui pengecekan pH urin, warna urine dan berat badan sebelum ataupun setelah latihan.
Kelompok Mahasiswa Gizi Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2021 yang beranggotakan 6 mahasiswa yaitu Annisa Khoirina, Ester Oktavia Margaretha, Yuliya Nurul Khoiriyah, Nanda Sevia Roosynda, Maya Siwi Tri Nugroho Heni, dan Ali Mahfudz Alfawaz melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan Gizi Olahraga di Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) UNNES 2024. SLOMPN UNNES 2024 membina 19 atlet potensial yang terbagi menjadi 4 cabang olahraga yakni atletik, panahan, panjat tebing, dan angkat besi.
“Kami bisa menghabiskan 2 liter air pada 1x sesi latihan, Kak.”, ujar Kinza, salah satu atlet panjat tebing SLOMPN UNNES. Atlet dengan durasi aktivitas olahraga yang tinggi membutuhkan cairan yang lebih banyak daripada orang biasa. Air yang dikeluarkan dari tubuh atlet saat berolahraga perlu segera diganti dengan mengonsumsi cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Kebutuhan cairan atlet yang memiliki 2x sesi latihan dalam sehari dengan total durasi latihan 4 jam dapat mencapai 4 liter. Namun, angka kebutuhan cairan pada setiap atlet dapat berbeda bergantung pada berat badan, jenis latihan, dan durasi latihan.
Oleh karena itu, mahasiswa PKL Gizi Olahraga UNNES memberikan rekomendasi porsi minum untuk atlet sesuai kebutuhan masing-masing atlet. Tidak hanya itu, mahasiswa tersebut juga memberikan rekomendasi porsi makan berdasarkan intensitas latihan atlet. Rekomendasi porsi makan dan minum yang diberikan tentunya berdasarkan assessment mendalam kepada para atlet SLOMPN UNNES 2024. Melalui kegiatan ini diharapkan para atlet akan terhindar dari dehidrasi sehingga performa akan semakin baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H