Indonesia merupakan negara Archipelago dengan dua per tiga wilayahnya berupa lautan. Kondisi ini memberikan Indonesia potensi perikanan yang sangat besar, baik dari segi jumlah maupun keragamannya. Garis pantai Indonesia yang mencapai 99.083 km, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada dan terpanjang di Asia, merupakan modal strategis yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Namun, potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Padahal, perikanan memiliki peran strategis dalam memastikan ketersediaan sumber protein, mendorong perekonomian masyarakat pesisir, dan menjadi bagian penting dari pembangunan nasional. Dengan pendekatan ekonomi biru (blue economy) yang mengedepankan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem, sektor perikanan Indonesia dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh.
Sumber Protein Berkualitas dan Terjangkau
Ikan adalah salah satu sumber protein hewani yang sangat penting. Dengan laut yang kaya akan ikan, Indonesia memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat secara merata. Tidak hanya ikan, hasil perikanan lainnya seperti udang, kepiting, cumi-cumi, gurita, hingga rumput laut juga menjadi andalan Indonesia.
Produk-produk ini telah menjadi komoditas ekspor unggulan yang diminati pasar internasional. Udang, misalnya, menempati urutan teratas sebagai produk perikanan yang paling banyak diekspor, terutama ke Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa. Selain itu, produk olahan seperti ikan asin, ikan kaleng, kerupuk udang, hingga tepung ikan juga memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Rumput laut juga menjadi komoditas strategis, baik sebagai bahan baku untuk industri pangan seperti agar-agar dan karagenan, maupun sebagai bahan dalam industri farmasi dan kosmetik. Dengan pemanfaatan yang lebih inovatif dan berkelanjutan, hasil laut Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga terus menjadi komoditas ekspor andalan yang mendukung perekonomian nasional.
Pemberdayaan Ekonomi Pesisir
Sektor perikanan sangat berkontribusi besar pada kehidupan masyarakat pesisir. Dengan 12.879 desa yang berbatasan langsung dengan laut, perikanan menjadi mata pencaharian utama bagi jutaan nelayan. Jika diberdayakan dengan baik melalui pelatihan, akses pembiayaan, dan teknologi, nelayan lokal tidak hanya mampu meningkatkan hasil tangkapan tetapi juga menciptakan rantai ekonomi yang lebih kuat dan stabil. Sehingga ketersediaan pangan berkualitas di pasar domestic meningkat sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional dengan meningkatkan distribusi hasil laut ke seluruh wilayah Indonesia.
Keberlanjutan sebagai Kunci
Keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya laut adalah faktor yang sangat penting agar perikanan Indonesia dapat terus menjadi pilar utama ketahanan pangan. Ekonomi biru menekankan pentingnya teknologi modern seperti alat tangkap ramah lingkungan dan sistem budidaya berbasis inovasi untuk menjaga kelestarian ekosistem laut. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan perlindungan wilayah perairan Indonesia dari ancaman seperti illegal fishing yang merugikan negara. Tanpa ada pengelolaan yang berkelanjutan, hasil perikanan akan berkurang, yang dapat menyebabkan penurunan pasokan protein hewani. Pengelolaan yang bijaksana akan menjaga kelestarian ekosistem laut, memastikan stok ikan dan sumber daya laut lainnya tetap melimpah, serta memberikan jaminan ketahanan pangan jangka panjang.
Ekonomi Biru sebagai Strategi Nasional
Konsep ekonomi biru menekankan pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi. Dengan pendekatan ini, sektor perikanan tidak hanya berfokus pada eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga pada pengelolaan yang menjaga kelestarian ekosistem dan keberagaman hayati. Ekonomi biru memastikan bahwa perikanan Indonesia bisa terus berkembang sebagai pilar ketahanan pangan dengan memanfaatkan teknologi baru dan inovasi yang mendukung keberlanjutan sektor perikanan. Hal ini akan memperkuat kapasitas Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan domestik dan juga menambah potensi ekspor.