Berkreasi dengan benang sebenarnya banyak yang bisa dilakukan dengan kreatifitas yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain berkreasi dengan rajutan. Merajut, mendengar istilah ini sudah terbayang seorang nenek atau ibu kita yang melakukan aktivitas tersebut. Namun anggapan itu ternyata salah. Banyak kawula muda sekarang ini melakukan aktivitas merajut sebagai salah satu hobi.Â
Bahkan menjadi hobi yang menghasilkan. Merajut, secara arti bahasa dalam bahasa Inggris memiliki banyak nama dalam bahasa Inggris yang berbeda secara makna termasuk "weaving", "knitting", dan "crocheting". Yang saya kuasai sejauh ini adalah teknik crochet. Awal menyukai kegiatan ini sudah sejak lama ketika SD ada pelajaran kerajinan menyulam taplak. Hasil sulaman saya termasuk kategori lumayan bagus saat itu. Sudah lama sekali tidak berkutat dengan benang, kecuali menjahit kancing yang lepas, saya tidak sengaja melihat postingan teman saya yang berprofesi sebagai dokter gigi membuat sepatu rajut bayi dan tas rajut.Â
Dalam hati, kok bisa ya. Tidak lama kemudian teman kampus sekaligus kaprodi saya saat itu juga menyodorkan gambar sepatu rajut bayi. Dia bertanya, "bisa buat ini?" Saya katakan tidak. Lalu saya bergerilya di youtube karena dilanda penasaran bagaimana cara membuat produk dari benang. Tidak lama kemudian saya beli hakpen (dalam bahasa Inggris namanya "hook"), dan benang siet di pasar. Belajar dari awal melalui youtube. Termasuk belajar pegang hakpen dan benang yang enak dan nyaman.Â
Setelah lumayan bisa barulah saya cari-cari di grup fb belajar merajut dan tempat menjual alat-alat dan benang rajut. Pada akhirnya saya mulai mengenal motif-motif rajut dan sedikit menguasai walau tidak keseluruhan. Dari sini saya bisa membuat tas rajut, dompet rajut, perlengkapan bayi, tempat botol, dan sebagainya. Berikut adalah contoh gambar produk yang pernah saya buat.
Selain itu tekad saya adalah tidak mengambil keuntungan banyak untuk diri saya sendiri, namun saya membaginya pula untuk membantu orang-orang tertentu. Sejauh ini masih saya fokuskan membantu mahasiswa semester akhir yang notabene dia bayar kuliah dengan hasil jerih payahnya sendiri selain hasil yang dia dapat untuk biaya adik-adiknya juga. Harapannya adalah semoga keuntungan yang saya dapat memberikan barokah bagi orang lain dan khususnya bagi saya sendiri dan keluarga. Dan tekad ini pula saya buat tulisan untuk mengikutio ajang seminar di tahun 2016 dalam acara ICONUCE 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H