Mohon tunggu...
Aliva Rosdiana
Aliva Rosdiana Mohon Tunggu... Penulis - edupreneur

Sebagai seorang edupreneur, saya harus mengasah diri dengan meningkatkan kualitas diri agar menjadi seorang yang memberikan manfaat dalam dunia pendidikan dan kewirausahaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cermati Realita Hidup dengan Sastra

1 Juni 2023   13:09 Diperbarui: 1 Juni 2023   13:11 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cermati realita hidup dengan sastra (sumber: www.dictio.id)

Seringkali penulis mengalami kesulitan dalam menemukan topik pembahasan. Solusinya, sebagai awal, kita mulai dari dua sisi sastra yaitu bentuk (cara pengungkapan) dan isi (yang diungkapkan). 

Keseimbangan keduanya biasanya dipakai untuk menentukan apakah suatu karya itu baik secara isi dan bentuk dengan unsur estetikanya yang memberikan rasa emosi. Maka, seringkali kritikus melakukan pendekatan yang berpusat pada pendekatan lain, seperti Strukturalisme (Structuralism), Stilistika (Stylistics), Formalisme (Formalism), dan Kritik Dekonstruksi (Deconstruction) dengan makna dan hakikatnya masing-masing.

Selain itu, pemaparan hidup manusia dalam isi karya sastra berupa pengalaman hidup manusia bisa diwujudkan dengan mengaitkannya dengan disiplin ilmu lainnya di luar sastra seperti pemikiran (Filsafat) dengan Psikologi, Sosiologi, Ideologi (Marxisme, Feminisme), Sejarah (New Hostorisisme dan Pascakolonialisme), Posmo, dan Cultural Studies. 

Disiplin ilmu lain tersebut merupakan pendekatan ekstrinsik untuk menjelaskan secara logisme apa-apa dengan sistem penggabungan seperti Feminisme yang digabungkan dengan Strukturalisme dan Dekonstruksi, bahkan Psikologi. Penggabungan ini disebut dengan Pendekatan eklektik.

Biasanya penulis artikel sastra menuliskan judul dengan pendekatan intrinsik maupun logisme pada pendekatan ekstrinsik sebagai kajiannya dalam menganalisis. 

Misalnya judul "Kajian Psikoanalisa atas xxxx karangan yyyy." Kajian konsep seperti judul ini menyiratkan hakikat permasalahan yang akan dikaji dengan proses untuk menjawab dan menjelaskan permasalahan. 

Sebaiknya memang temuan analisislah yang digunakan sebagai judul makalah agar pembaca cepat memperoleh gambaran mengenai apa yang dibahas dan dikaji.

Dengan demikian, maka dipastikan banyak para akademisi dapat menulis dengan baik bila ia memahami dan menguasai betul masalah yang ditulisnya khususnya tentang sastra bila ia memahami sastra, teori sastra, teori yang berhubungan dengan sastra, dan kritik sastra. 

Tak hanya itu, kemampuan membaca dengan baik juga mendukung keutamaan dalam hal mengikat makna (baca: Cara Mengikat Makna dengan Gairah dan Kerendahan Hati) ditambah dengan pemahaman terhadap kaidah-kaidah penulisan yang baik dan benar. 

Semakin banyak kita membaca, semakin mahir kita mengikat makna dalam penulisan. Mengikat makna karya sastra dengan teori pendekatan dalam penganalisaannya sama dengan kita mencermati realita hidup atas pengalaman manusia. Semakin kita mampu mencermatinya, semakin kita akan lebih mudah memahami sastra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun