Walaupun pandemi Covid-19 belum usai namun tak menyurutkan mahasiswa yang tergabung dalam tiga prodi (program studi) yaitu Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD), dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) untuk segera menyelesaikan tugas skripsi kuliahnya.Â
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Unisnu Jepara melaksanakan seremonial bertajuk "Berkarya dan Berprestasi di Masa Pandemi" dalam rangka pelepasan dan pementasan kepada 82 orang wisudawan meliputi 62 orang dari prodi PAI, 16 orang dari prodi PBI, dan 4 orang dari prodi PGPAUD.Â
Pelepasan Wisuda ini diselenggarakan dalam rangka silaturahim dan memberi penghargaan kepada para wisudawan dan wisudawati atas kesuksesannya telah menuntaskan masa studi.
Acara ini yang belum lama ini dilangsungkan sebagai bentuk apresiasi kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah lulus. Kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat sesuai anjuran pemerintah yaitu mengenakan masker dan jaga jarak. Kondisi inilah sehingga kegiatan pelepasan dilaksanakan di gedung perpustakaan lt.3 Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara.
Tatanan kehidupan ekonomi mengubah segalanya. Hal ini juga berdampak bagi sebagian mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, seperti yang disampaikan oleh Umi Fitria wisudawati dari prodi PBI dalam sambutannya mewakili rekan-rekannya.Â
"Pandemi covid-19 sempat meyurutkan kami untuk menyelesaikan masa studi dikareakan keterbenturan ekonomi. Namun dukungan dari keluarga dan bapak ibu dosen terus memotivasi kami untuk terus berjuang menamatkan kuliah sambil bekerja," ujarnya.
Sesuai dengan tema acara, dekan FTIK, Drs. Abdul Rozaq, M.Ag. menyampaikan wejangan kepada para wisudawan dan wisudawati. "Makna kehidupan mengatakan Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermalas-malasan dan jangan pula lengah karena penyesalan itu menimpa bagi orang-orang malas," ujarnya.Â
Pandemi Covid-19 bukan menjadi halangan bagi seseorang untuk terus berkarya. Perlunya untuk berkolaborasi dengan banyak orang yang memiliki kelebihan lain. "Tiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.Â
Kita semua punya keterbatasan. Itulah pentingnya kerjasama," tambahnya. "Orang bijak berkata, segemuk-gemuk ikan pasti ada tulangnya. Sekurus-kurus ikan pasti ada dagingnya. Begitu pula orang pasti ada aibnya (khilafnya) dan sehina-hina orang pasti ada kebaikannya," tutupnya di akhir sambutannya.