Mohon tunggu...
Ali Usman
Ali Usman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang awam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya suka memperhatikan berita nasional dan intenasional dan memberikan solusinya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketergantungan Indonesia terhadap Asing dan Produk Asing

17 September 2019   06:02 Diperbarui: 17 September 2019   06:59 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa situs dari hasil googling dalam beberapa tulisannya membahas mengenai anti asing dan aseng juga nasionalisme... ini ada baiknya dan ada buruknya... indonesia adalah negara penghasil sumberdaya alam yg melimpah baik yg terbaharui maupun yang tidak terbaharui.... sebagian sumberdaya itu tak dinikmati oleh warga indonesia seperti tambang emas freeport...

Asing begitu mencengkram indonesia.semua itu salah siapa?salah mereka yang bergantung dengan asing. siapa saja mereka. bisa saya bisa anda atau yang lainnya. bagaimana tidak tergantung dengan asing? mobil dan motor buatan asing.. yang mengelola sumber minyak dan gas juga asing... android ,microsoft office dan windows buatan asing... hp ,komputer ,laptop

Buatan asing, pakaian yang kita pakai jilbab cadar yg kita pakai pabrik tekstil buatan asing, kereta api ,pesawat,kapal laut buatan asing..... jam dinding jam tangan tv buatan asing... cat rumah buatan asing.... pisau gunting kuku sendok garpu piring buatan asing.... 5 agama di indonesia prodak asing.... kabel lampu pembangkit listrik tenaga air angin surya buatan asing...prodak farmasi dan obat obatan... buatan asing... mesin cuci kipas angin buatan asing.... pabrik pabrik di indonesia rata rata pemiliknya asing....speaker 

Masjid radio tv internet pompa air buatan asing ....bagaimana asing tidak menguasai indonesia.....warga indonesia sangat bergantung dengan asing terutama produk asing..... tapi perlu anda ketahui... asing juga tergantung dengan indonesia.... karena bahan bahan pembuatan prodak asing dari sumberdaya alam indonesia.... asing bergantung kepada indonesia baik dari hasil alam seperti pertanian perkebunan ternak maupun hasil tambang logam dan minyak.... yang ada antara asing dan indonesia.... saling membutuhkan.....supaya indonesia lepas tergantung dari asing... yaitu belajar kepada asing... untuk membuat prodak yg manfaat bagi warga indonesia.. tapi pihak asing pasti minta imbalan kepada indonesia.....

Apa yang terjadi jika indonesia lepas ketergantungan dengan asing?tanpa penanak nasi buatan asing tanpa gas dan bbm yg dikelola asing tak ada mobil motor pabrik2 termasuk pabrik uang terhenti aktifitas perekonomian terhenti..manusia makan padi mentah....sisanya makan buah buahan..sisanya kelaparan....telanjang...kembali kejaman purba... karena tak ada yg kirim daging sayur beras kepasar baju untuk dijual...... jika indonesia lepas dari asing itu akibatnya... jika indonesia menaikkan harga hasil laut ,ternak,kebun....dengan harga setara emas dan perak.... asing tak berdaya.... negara asing kelaparan,... dan berusaha kembali menjajah dan merampas hasil indonesia ...... asing tanpa hasil indonesia... rugi... indonesia tanpa hasil asing ...rugi... harusnya terjadi simbiosis yang saling menguntungkan antara asing dan indonesia... indonesia dan asing....

Tapi jika sumberdaya alam tak terbaharui habis...seperti gas besi emas. pabrik tutup semua... semua akan memburu sumberdaya alam terbaharui..yaitu hewan tumbuhan.. modern akan menjadi jaman purba...sebelum itu terjadi. asing akan merebut indonesia... untuk memperoleh sumberdaya alam terbaharui..yaitu tumbuhan dan hewan...

Tapi kalo dipikir pikir

Warga indonesia dulu juga asing dinusantara yang dahulu belum dihuni manusia kemudian mereka menguasai bumi nusantara.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun