Pagi ini, Udin merasakan kegelisahan karena banyaknya tugas yang harus dia selesaikan, Udin tak pernah menyangka kalau menunda-nunda pekerjaan akan membuat dia kebingungan nantinya, disaat Udin mulai tertekan meminta bantuan teman adalah jalan satu-satunya, karena dia tak jauh dari kosan/tempat tinggal Ali yang berada dibelakang rumah Udin.
Udin;" assalamualaikum, Ali tolong bantu aku sih,!" Udin merengek dengan muka kebingungan
Ali; " waalaikumsalam, ada apa sobat? Kulihat dari wajah mu sepertinya ada yang aneh." Ali berusaha menenangkan Udin dengan mengelus pundak Udin
Udin; "iya nih sob, aku belum mengerjakan tugas yang deadline pagi ini, ayolah sob bantu aku!" Permintaan Udin sambil menyodorkan buku
Ali; " lah kok bisa sob, dari kemarin kemana aja sob, kamu nih kebiasaan menunda-nunda waktu sih, jadi akibatnya seperti ini kan!" Ali mengingat dengan keras kepada Udin
Udin; "iya sob, untuk tugas selanjutnya aku akan mengerjakan secepatnya deh, tapi untuk tugas yang ini tolong bantu aku ya!" Udin sambil senyum yang menggoda
Ali; "hahaha, kalimat itu sudah kamu sebut berapa kali sob, apa perlu aku hitung dari awal kita kenal, oke-oke tugas yang ini aku sudah selesai, itu ambil di atas meja belajar ku, dan kerjakan secepatnya karena 1 jam lagi kita masuk perkuliahan". Ali yang sedang mempersiapkan untuk berangkat kuliah
Udin; "iya ampun sob, aku ngaku salah deh, aku masih belum bisa mengatur waktu, terimakasih ya selama ini selalu membantuku" balasan Udin yang sedang menyalin tugas Ali
Ali; " sudah buruan kerjakan, setelah itu kita sarapan dan berangkat kuliah"
Udin; "oke siap sobat, kamu memang temanku yang terbaik dah" Udin yang sambil tersenyum malu
Setelah Udin menyelesaikan menyalin tugasnya mereka pun sarapan dan berangkat ke kampus, mereka diperjalanan sambil membicarakan tips supaya bisa mengerjakan tugas tepat waktu supaya tidak ada tugas yang menumpuk, sebenarnya Ali dari sejak awal kenal dengan Udin mengajak untuk kerja kelompok supaya tugas mereka selesai, namun Udin yang tak bisa membagi waktu, ajakan Ali hanya menjadi basi, tapi dibalik itu Ali tak merasa bosan untuk membantu Udin, mungkin sekarang Ali masih membiarkan Udin untuk berkreasi dan menemukan jati dirinya, karena Ali tidak mau kalau sahabatnya tak bisa mengasah bakatnya.
Cukup sekian cerita dari penulis, semoga bermanfaat, dan sampai jumpa.
Terimakasih
