Mohon tunggu...
Dewa Putu Alit Parwita
Dewa Putu Alit Parwita Mohon Tunggu... Dokter - Pengalaman bekerja di bidang kesehatan mulai dari Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit selama hampir 30 tahun

lebih baik sehat dari pada sakit

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kacaunya Antara "Kita" Dan "Kami"

31 Agustus 2014   04:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam percakapan lisan sehar-hari, sering pengucap kalimat baik masyarakat umum, pejabat, professional dan lain-lain mengacaukan kata “kami” dan “kita”. Sepertinya kedua kata itu sering diartikan sama atau sengaja tidak dimengerti perbedaannya entah dalam kondisi sadar atau tidak. Coba perhatikan dalam tayangan di televisi kalau ada perbincangan antara pembawa acara dengan lawan bicaranya, atau dalam rapat-rapat di kantor (pemerintah dan swasta sama saja). Hampir tidak pernah pembicara satu dengan pembicara kedua memakai kata “kami” kalau konteks dalam kalimat yang diucapkan berada pada pihak salah satu pembicara. Contoh : “Kita selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien kita”. Pembicara adalah seorang pegawai di instansi pelayanan publik sedangkan lawan bicaranya adalah seorang tamu/ kliennya yang sedang menyampaikan pengaduan kepada instansi tersebut karena ketidakpuasannya atas pelayanan yang diberikan. Kalau dalam pembicaraan tersebut menggunakan kata “kita” , berarti pegawai dan kliennya ikut terlibat dalam memberikan pelayanan. Padahal klien tersebut jelas berada pada posisi yang berlawanan. Yang memberikan pelayanan adalah pegawai tersebut, dan yang diberikan pelayanan adalah kliennya. Kalau saja kata yang dipakai adalah “kami” atau “saya”, akan menjadi lebih jelas makna kalimatnya. “Kami selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien kami”. Apalagi kalimat tersebut diucapkan disertai dengan meletakkan telapak tangannya di dadanya sambil sedikit merunduk memberi hormat dan senyum.

Kekacauan penggunaan kedua kata tersebut semakin tidak terkendali karena kurangnya pemahaman makna. Kemungkinan penyebabnya adalah kata “kita” dianggap lebih “halus” atau lebih bisa menjaga perasaan lawan bicaranya karena pengaruh budaya ketimuran. “Kita” digunakan kalau lawan bicara adalah pihak yang ikut menjadi subyek pembicaraan. Sedangkan “kami” adalah sebaliknya. Jadi kalimat “kita akan selesaikan segera masalahnya” adalah kesalahan yang dianggap benar.

Marilah kita pergunakan kedua kata tersebut dengan baik dan benar!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun