Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu simtom atau perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus). Yang dapat menimbulkan gejala khas seperti heartburn (sensasi terbakar di daerah epigastrium), regurgitasi asam (rasa pahit di mulut), mual, dan disfagia. Kebanyakan mahasiswa sering kali mengalami penyakit ini karena diketahui stress merupakan salah satu faktor risiko GERD karena dapat mengakibatkan gangguan pencernaan. Seringnya dan banyaknya tugas kuliah, ujian dan jadwal perkuliahan yang sangat padat sehingga kurangnya waktu istirahat yang menyebabkan mahasiswa mendapatkan penyakit ini.
Peningkatan penyakit GERD dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko.Perubahan dalam gaya hidup, seperti sering nya mahasiswa yang mengonsumsi kopi untuk begadang mengerjakan tugas, begadang setiap hari, dan kebiasan makan yang tidak sehat maupun cepat saji, hal hal tersebut memicu peningkatan insiden GERD pada mahasiswa. Kualitas tidur yang kurang baik juga sangat umum dialami oleh kebanyakan mahasiswa. Hubungan antara GERD dan kualitas tidur terkait dengan lambatnya pengosongan lambung selama periode tidur. Timbulnya GERD pada mahasiswa karena pola makan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi belajar. Tingginya tingkat stres akibat jadwal kuliah yang padat dapat menyebabkan adopsi pola makan yang kurang baik, seperti melewatkan waktu makan, mengonsumsi makanan cepat saji, dan sering ngemil.
PENCEGAHAN PENYAKIT GERD
Sangat penting bagi pengidap penyakit GERD atau gejala asam lambung untuk mengetahui cara mencegah penyakit tersebut kambuh. Karena penyakit ini dapat kambuh kapan saja dan menyebabkan perut terasa tidak nyaman, nyeri dan panas. Yang tentunya dapat mengganggu aktivitas mahasiwa. Cara mencegahnya sebagai berikut.
- Memilih makanan yang tepat.
- Tidak langsung tidur setelah makan.
- Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol.
- Mengolal stress dengan baik.
- Mengurangi minuman berkafein.
- Mengurangi begadang.
- Mengurangi minum pereda anti nyeri tanpa resep dokter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H