Mohon tunggu...
Alisyah Maylani faizah
Alisyah Maylani faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori attachment yang dikemukakan oleh mary ainsworth&jhon bowlby

19 Januari 2025   07:42 Diperbarui: 19 Januari 2025   06:43 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

- Sejarah Teori Keterikatan

Teori keterikatan berawal dari John Bowlby (1907-1990). Bowlby, yang belajar psikoanalisis pada tahun 1930-an, tidak sepenuhnya puas dengan hasil studinya. Dari sudut pandangnya, psikoanalisis terlalu berfokus pada dunia internal kita, dan akibatnya mengabaikan lingkungan tempat kita berada [1].

Selama tahun-tahun awal kariernya, Bowlby bekerja di rumah sakit jiwa karena ia juga terlatih dalam psikologi perkembangan dan psikiatri anak. Bahkan, di rumah sakit inilah ia menemukan inspirasi untuk karya inovatifnya selanjutnya tentang keterikatan.

Ia mengamati bahwa dua anak yang berada di bawah asuhannya menunjukkan perbedaan perilaku yang mencolok. Salah satu anak tampak sangat jauh dan tidak memiliki emosi, sementara anak lainnya selalu berada di dekatnya – sehingga orang lain mulai menyebut anak tersebut sebagai “bayangan” Bowlby
kemudian dibimbing oleh Melanie Klein, seorang tokoh yang sangat berpengaruh di bidang tersebut, yang kemudian secara teoritis tidak disetujuinya di depan umum. Dasar ketidaksetujuan ini berpusat pada keyakinan Klein bahwa masalah emosional anak-anak muncul semata-mata dari proses internal. Berbeda dengan keyakinan ini, Bowlby berpendapat bahwa masalah emosional anak-anak sebenarnya muncul dari cara mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka saat tumbuh dewasa,Aspek utama karier Bowlby di kemudian hari adalah fokusnya pada isu pemisahan ibu-anak. Ia sangat dipengaruhi oleh karya Konrad Lorenz, yang menunjukkan bagaimana keterikatan bersifat naluriah. Dari teori Lorenz, Bowlby menyimpulkan bahwa bayi yang baru lahir tidak hanya membutuhkan ibunya untuk makanan, tetapi juga menginginkan hubungan pengasuh-anak yang terjalin di antara mereka.

- Teori Keterikatan Bowlby

Intinya, teori keterikatan Bowlby menyatakan bahwa ikatan keterikatan bersifat bawaan [1]. Ketika kebutuhan langsung seorang anak akan ikatan keterikatan yang aman tidak terpenuhi, anak tersebut merasa terancam dan akan bereaksi sesuai dengan itu, seperti menangis atau memanggil pengasuhnya. Selain itu, jika kebutuhan akan ikatan yang stabil tidak terpenuhi secara konsisten, bayi dapat mengalami masalah sosial, emosional, dan bahkan kognitif.

Kebutuhan akan keterikatan ini telah mempercepat pemahaman kita tentang sifat manusia, yang mengarah pada pernyataan Roy Baumeister dan Mark Leary bahwa rasa memiliki adalah kebutuhan dasar manusia, seperti halnya tempat berlindung dan air

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun