Mohon tunggu...
Syafiq Ali Fadlul Rahman
Syafiq Ali Fadlul Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - alisyafiq_

Menyelam bersama kata, terbang bersama makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Muda Berbudaya Melalui Internetnya Indonesia

17 Juli 2022   14:20 Diperbarui: 17 Juli 2022   14:30 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan kebudayaan sebelum Pandemi Covid-19 melanda (2019)./dokpri

Lahir, tumbuh, dan besar di tataran Sunda menjadikan saya percaya bahwa sayalah pemangku tanggung jawab dari warisan-warisan keindahan Bumi Pasundan.

Bumi Pasundan yang diciptakan ketika tuhan tersenyum memang benar adanya, bentang alamnya yang jelita, budayanya yang menembus jiwa, hingga senyum mojang dan jajakanya yang membawa cahaya. Bumi Pasundan membawa makna yang merona, mengenai hidupnya manusia yang mesti mematuhi sang pencipta, menghargai singgahannya, dan merunduk pada norma lingkungannya.

Saya pecinta budaya, jajaka Sunda yang terus mencoba untuk merawat warisan leluhur kita. Semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga saat ini saya telah memasuki semester tiga di bangku perkuliahan, saya aktif dalam paguyuban yang bernama Imah Sunda, merupakan wadah bagi generasi muda dalam merawat dan melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang ada di tanah Parahyangan. 

Kami aktif dalam berbagai kegiatan kebudayaan, seperti seminar budaya, pameran seni dan budaya, sosialisasi budaya, hingga kegiatan sosial dan kemanusiaan. Paguyuban kami bermarkas di Kota Bandung, namun tak jarang beberapa kegiatan dilaksanakan di luar kota hingga di luar provinsi sekalipun.

Saya sangat menikmati keseharian saya sebagai penggiat budaya, selain tentunya bisa meluaskan wawasan, mengenal orang-orang hebat yang begitu cinta dengan identitasnya, dan mengenal berbagai kebudayaan yang kurang terekspos di masyarakat, saya juga mengenal tempat-tempat baru yang saya kunjungi ketika mendapat tugas dari Paguyuban Imah Sunda untuk melakukan misi kebudayaan. Melelahkan memang, namun disitulah kecintaan saya jatuh lebih dalam terhadap budaya-budaya yang ada di Indonesia, khususnya budaya Sunda.

April 2020 menjadi bagian paling sulit bagi Paguyuban Imah Sunda, diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat merebaknya kasus Covid-19 menjadikan rencana-rencana yang telah kami susun menjadi tidak beraturan, beberapa kegiatan batal dilakukan, hingga paguyuban sempat tidak aktif untuk beberapa bulan.

Namun setelah cukup terbiasa dengan kehidupan virtual, bersama internetnya Indonesia Paguyuban Imah Sunda kembali aktif dan tidak patah arah dalam berbudaya dan membudayakan generasi muda untuk sadar akan budaya. Kami mulai melakukan perombakan kegiatan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi, beralih kepada dunia digital menjadi pilihan untuk terus melestarikan budaya di tengah keterbatasan sosial yang ada.

Bebudaya dengan internetnya Indonesia, mengisi seminar kebudayaan Sunda dengan tema
Bebudaya dengan internetnya Indonesia, mengisi seminar kebudayaan Sunda dengan tema "Sasarengan ngamumule budaya Sunda" (2021)

Seluruh kegiatan dilaksanakan secara virtual ketika pandemi melanda, oleh karena itu koneksi internet menjadi sebuah kebutuhan dalam menjalankan misi budaya. IndiHome menjadikan saya terus terkoneksi dengan internet dan terus terkoneksi dengan dunia luar meski dalam pembatasan sosial, produk dari Telkom Indonesia ini menjadi penunjang utama bagi saya untuk terus melaksanakan kegiatan kebudayaan, koneksi internet yang stabil dan kecepatan internet yang tinggi membuat setiap kegiatan menjadi lebih mudah dengan tanpa adanya gangguan koneksi internet.

Saya merupakan satu-satunya anggota paguyuban yang menggunakan IndiHome sebagai provider internet di rumah saya, oleh karena itu saya seringkali dipercayakan menjadi operator dalam bagian-bagian yang berhubungan dengan internet, seperti operator Zoom Meeting, admin media sosial, narahubung paguyuban, dan lain sebagainya. 

Katanya tidak ada anggota yang memiliki koneksi internet yang stabil seperti koneksi internet yang saya punya, oleh karena itu seluruh bagian digital yang terkoneksi dengan internet selalu diserahkan sepenuhnya kepada saya.

Manfaat internet dapat dirasakan dengan semakin berkembangnya Paguyuban Imah Sunda semenjak digitalisasi kegiatan selama masa pandemi. Alih-alih kehilangan akses untuk menyebarkan kebaikan budaya, kami semakin memiliki cakupan yang lebih luas dan tak terbatas dalam melaksanakan kegiatan kebudayaan, misalnya saja dalam melaksanakan seminar virtual yang dapat mengundang lebih banyak peserta dari berbagai kalangan dibanding dengan mengadakan seminar secara tatap muka yang dibatasi jarak dalam menarik peserta seminar, paguyuban juga semakin aktif memanfaatkan sosial media sebagai platform dalam membuat konten kebudayaan, seperti membuat konten video di Youtube, Tik tok, dan reels Instagram, membuat poster edukasi untuk di posting di laman utama Instagram dan Facebook, dan juga membuat konten siniar untuk di unggah di Spotify. 

Menjadi inovasi dan bukti bahwasannya budaya lokal dapat dipadukan dengan modernitas kehidupan sosial oleh adanya internet, sehingga kebudayaan dapat lebih tersampaikan kepada khalayak ramai, terlebih pada generasi muda Indonesia sebagai penghuni terbesar dalam dunia maya.   

Internet telah mengubah kami menjadi lebih inovatif dalam menyampaikan edukasi budaya, kegiatan Paguyuban Imah Sunda semakin beragam dan lebih bisa mengikuti trend yang sedang berkembang di kalangan masyarakat, kami semakin sering mengadakan seminar online, pentas kebudayaan virtual, edukasi budaya melalui sosial media, virtual tour, dan membuat challenge kebudayaan melalui aplikasi yang sedang hits di kalangan generasi muda. 

Hasilnya, kami seringkali mengadakan evaluasi mengenai capaian dari seluruh kegiatan yang telah kami adakan, dan ternyata capaian kami lebih memuaskan ketika kami menggunakan jejaring internet sebagai sarana penyampaiannya, makin banyak generasi muda yang tertarik untuk berkunjung ke Kampung Naga yang sebelumnya awam di telinga mereka berkat video Tik Tok yang memperlihatkan keindahan Kampung Naga, makin banyak yang bangga menggunakan Iket Sunda dalam keseharian mereka berkat poster filosofi Iket Sunda yang di upload melalui laman Instagram, makin banyak yang candu dengan alunan suara Angklung berkat video cover lagu kekinian menggunakan alat musik Angklung sebagai pengiringnya yang di upload melalui Youtube, dan capaian lainnya yang menunjukkan bahwa generasi muda semakin melek dengan keunikan dan kekayaan budaya yang mereka konsumsi melalui media sosial, sehingga mereka bangga mengakui budaya Sunda sebagai identitas dalam kehidupannya.

Budaya adalah identitas hidup kita, dan kita adalah penentu identitas hidupnya budaya. Paguyuban Imah Sunda bukan lagi paguyuban yang aktif menyusuri pintu ke pintu, namun lebih kepada menghiasi media ke media dalam menyalurkan misi budaya. Meskipun sekarang beberapa kegiatan telah kembali menginjak format tatap muka berkat melonggarkan pembatasan sosial, namun media digital menjadi fokus utama kami dalam berbudaya dan membudayakan generasi muda untuk sadar akan budaya, hal tersebut karena jejaring internet semakin melekat dalam kehidupan masyarakat dan semakin menjadi sumber informasi utama bagi mereka.        

Saya adalah generasi muda, jajaka Sunda berbudaya yang akan terus membaluti modernitas kehidupan dengan nilai-nilai kebudayaan. Tidak ada lagi sanggahan untuk tidak mengenal budaya, karena akan selalu ada jalan bagi budaya untuk terus bercahaya. 

Internet telah menjadi nadi dalam edukasi budaya masa kini, sebagai wujud manfaat tak terbatas internetnya Indonesia dalam memajukan pengetahuan generasi muda akan kebudayaan bangsanya. Bersama internetnya Indonesia kita berbudaya, dan bersama internetnya Indonesia kita sama-sama membudayakan generasi muda untuk terus berbudaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun