Pertumbuhan populasi sapi potong di Indonesia tahun 2022 berdasarkan Badan Pusat Statistik mencapai 18,61 juta ekor per tahun. Populasi ini naik 3,56% dibandingkan taun sebelumnya. Jawa timur menduduki posisi pertama dalam peningkatan populasi jumlah sapi potong di Indonesia pada tahun 2022 dengan total populasi 5,07 juta ekor atau setara dengan 27,24% dari total keseluruhan populasi sapi potong Indonesia tahun 2022. Di wilayah jawa timur mayoritas orang banyak berkerja sebagai peternak, salah satunya peternak sapi potong. Sebagai peternak sapi potong tentunya harus mempunyai strategi dalam mengembangkan ternaknya agar cepat di produksi.Â
Biasanya peternak sapi potong memilih jenis sapi yang cepat dan mudah dalam mengembangkannya. Salah satu sapi potong yang sering dipilih oleh peternak adalah sapi limousin dan sapi simental. Sapi ini menjadi sapi yang paling banyak di minati di Indonesia.
Sapi limousin merupakan salah satu sapi yang hidup di daerah yang dingin dan jarang di tumbuhi oleh hijauan. Sapi ini berkembang di daerah Perancis. Sapi ini memiliki ciri-ciri berkulit coklat tua, bertanduk kecil, kaki putih serta badan yang panjang dan besar. Bobot badan dari sapi ini umumnya sekitar 1,2 ton. Bobot badan sapi yang besar menjadikan sapi limousine sebagai andalan para peternak karena dagingnya yang banyak dan berkualitas.
Keunggulan pemeliharaan sapi limousin
1.Pertumbuhan sangat cepat dibandingkan sapi jenis lainnya
2.Ukuran dan berat badan lebih besar dibandingkan sapi jenis lain
3.Kualitas daging yang baik untuk dikonsumsi
4.Daya tahan tubuh kuat, lebih tahan terhadap penyakit terutama penyakit antraks
5.Harga jual mahal
Kekurangan pemeliharaan sapi limousin
1.Harga bibit mahal
2.Ketersediaan pakan harus cukup. Peternak harus mempersiapkan hijauan dan pakan alternatif lain untuk menjadi stock apabila terjadi kemarau.
Sapi simental juga merupakan salah satu jenis sapi potong yang menjadi andalan para peternak sapi di Indonesia. Sapi simental ini berasal dari negaras Witzerland dan merupakan salah satu bangsa sapi yang paling terkenal di Eropa. Sapi ini memiliki ciri-ciri warna coklat kemerahan dan variasi merah gelap seta totol-totol warna putih di badan maupun di area muka. Bentuk badan sapi ini umumnya panjang dan padat. Sapi ini juga sangat terkenal akan kemampuannya dalam menyusui anak dengan baik sehingga baik bagi pertumbuhan yang cepat dengan penimbunan lemak di bawah kulit rendah. Bobot sapi ini umumnya dapat mencapai 1,1 ton
Keunggulan dari pemeliharaan sapi simental :
*Salah satu penghasil daging sapi terbanyak, karkas simental juga lebih berat dan ramping dibandingkan jenis lainnya.
*Dapat digunakan sebagai tenaga kerja
*Ukuran tubuh yang besar
*Fertilitas yang tinggi
*Memiliki bobot lahir anak yang tinggi
*Pertambahan bobot yang cepat
*Limbahnya lebih sedikit
*Mudah dikawinkan atau disilangkan dengan sapi jenis lain
*Produksi susu dari sapi ini sangat banyak, terkadang sapi ini juga di jadikan sapi perah.
*Jinak, namun agresive dalam melindungi anaknya.
Kekurangan dari pemeliharaan sapi simental
*Harga bibit relative lebih mahal
*Ketersediaan pakan yang tidak ada habisnya. Peternak harus mempunyai stok makanan yang cukup jika sewaktu waktu terjadi kemarau, hijau hijauan dan pakan alternatif ini akan menjadi masalah bagi peternak yang mengandalkan pakan musiman . Mau musim panen atau tidak pakan sapi harus selalu dalam keadaan cukup.
Dari penjelasan nantinya peternak dapat menimbang-nimbang pemilihan jenis sapi potong untuk di ternak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H