Mohon tunggu...
Alisya Zalfa Aida
Alisya Zalfa Aida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Halo, perkenalkan Saya adalah seorang mahasiswi program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Masyarakat Sebagai Tameng Masalah Demam Berdarah

16 September 2024   15:16 Diperbarui: 16 September 2024   15:28 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ALISYA ZALFA AIDA/191241089

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

            Penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah salah satu penyakit endemis di Indonesia dan tentunya beberapa negara. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk dari Genus Aedes, yaitu Aedes Aegypti. Penyakit ini merupakan kasus yang marak terjadi, terutama di daerah dengan intensitas hujan dan kelembaban yang tinggi. DBD cenderung terjadi di daerah dengan sanitasi serta lingkungan yang kotor. Maka dari itu, perlunya menganalisis tantangan dari penyakit DBD dan juga faktor apa saja yang dapat mendukung pencegahan penyakit ini.

            Perlu diketahui dari data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia hingga minggu ke-17 Tahun 2024, tercatat 88.593 kasus DBD dengan 621 kasus kematian di Indonesia. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa penyakit DBD ini perlu adanya langkah cepat untuk mengatasinya. Salah satu penyebab penyakit ini menjadi tantangan yang berat adalah karena siklus penyebaran nyamuk yang cepat. Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di lingkungan yang memiliki genangan air kotor maupun air bersih, seperti di dalam pot bunga, ember, botol, atau di bak mandi sekalipun. Selain itu, faktor iklim yang tidak menentu juga memengaruhi banyaknya jumlah genangan air yang menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk.

            Selain dari segi lingkungan, faktor penyebab tingginya kasus penyakit DBD ini adalah masyarakat yang kurang memiliki pemahaman dan kesadaran tentang gejala dan upaya pencegahan penyakit. Hal ini terjadi dan mengakibatkan keterlambatan penanganan sehingga dapat memperburuk kondisi pasien dan berakibat tingginya risiko komplikasi serius, seperti dengue shock syndrome atau dengue hemorrhagic fever. Faktor yang selanjutnya adalah keterbatasan akses dan fasilitas layanan kesehatan, terutama yang berada di daerah yang terbatar sumber daya yang terbatas. Peralatan serta tenaga medis yang kurang juga dapat menyebabkan rendahnya angka penanggulangan kasus DBD.

            Ditinjau dari faktor penyebabnya, peranan kesehatan masyarakat sangat penting. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat menjadi langkah utama dalam menghadapi dan menanggulangi penyakit DBD. Kampanye tentang menjaga lingkungan dan tidak menjadi tempat jentik nyamuk berkembang juga harus digalakkan. Peran pemerintah, tenaga kesehatan masyarakat, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk bekerja sama mengelola dan mengurangi tempat perindukan nyamuk. Selalu rutin membersihkan drainase dan tempat-tempat yang memungkinkan jentik nyamuk berkembang juga dapat menjadi kunci minimnya jentik nyamuk.

Upaya pencegahan penyakit DBD selanjutnya adalah dengan melakukan pemantauan yang efektif. Pemantauan dilakukan oleh tenaga kesehatan masyarakat untuk mendeteksi sedari dini dan mencegah adanya risiko serius. Adanya kesadaran masyarakat untuk selalu periksa ketika terdapat gejala-gejala penyakit Demam Berdarah Dengue dapat sangat membantu para tenaga kesehatan untuk segera memberikan tindakan cepat dan mencegah terjadinya keterlambatan penanganan. Meskipun belum ada vaksin yang sangat ampuh untuk virus dengue, beberapa vaksin telah dikembangkan dan digunakan oleh beberapa negara. Hal tersebut tentunya dapat meminimalisir risiko seseorang terkena penyakit DBD. Peranan tenaga kesehatan yang terakhir dalam menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue adalah melakukan kerja sama beberapa sektor seperti membuatkan program-program pengendalian penyakit DBD guna mendapatkan hasil yang efektif.

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang harus kita perhatikan dan cegah. Tantangan yang dihadapi sangat kompleks dilihat dari faktor perkembangan jentik hingga layanan kesehatan, maka perlu pendekatan yang terkoordinasi dan partisipasif dari seluruh sektor. Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam melakukan sosialisasi, pemantauan, dan pelaksanaan kebijakan terkait pencegahan penyakit. Upaya yang dilaksanakan dengan terstruktur ini tentunya dapat menurunkan angka kasus DBD dengan efektif.

 

KATA KUNCI : Dengue, Kesehatan, Nyamuk, Penyakit, Virus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun