Saya dulu merasa malu untuk berbicara tentang apa yang saya rasakan. Ketika saya mencoba menjelaskan kepada orang lain, sering kali responsnya adalah, "Kamu terlalu banyak berpikir," atau "Santai saja, jangan dipikirkan." Padahal, kalau bisa tidak memikirkannya, saya pasti sudah melakukannya. Dukungan yang tepat dari orang-orang di sekitar sangat membantu saya untuk mulai membuka diri.
Bagaimana Saya Berdamai dengan Anxiety
Menghadapi anxiety bukanlah perjalanan yang mudah, tapi saya belajar bahwa itu bukan akhir dari segalanya. Berikut beberapa hal yang membantu saya:
1. Berlatih Mindfulness: Saya mencoba untuk fokus pada momen saat ini. Teknik pernapasan sederhana membantu saya menenangkan diri saat serangan cemas datang.
2. Berbicara dengan Orang Terpercaya: Saya belajar untuk tidak menyimpan semuanya sendiri. Berbagi dengan teman, keluarga, atau terapis memberikan rasa lega.
3. Menerima Kekurangan Diri: Saya berusaha menerima bahwa tidak semua hal harus sempurna. Kadang, cukup melakukan yang terbaik sudah lebih dari cukup.
4. Mengurangi Beban Pikiran: Membuat jurnal membantu saya menuangkan apa yang ada di kepala. Dengan menuliskannya, pikiran-pikiran itu terasa lebih terorganisir dan tidak terlalu menakutkan.
Anxiety bukanlah sesuatu yang bisa hilang dalam semalam. Itu adalah perjalanan panjang untuk memahami diri sendiri dan belajar cara menghadapinya. Jika kamu juga merasakannya, ketahuilah bahwa kamu tidak sendiri. Penting untuk memberi diri sendiri ruang dan waktu untuk tumbuh, serta tidak ragu meminta bantuan jika diperlukan. Kita semua berjuang, dan tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H