Mohon tunggu...
Alisiya Putri
Alisiya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pamulang

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Model Pembelajaran CTL dalam Meningkatkan Pemahaman dan Kreativitas Siswa

29 November 2023   16:18 Diperbarui: 29 November 2023   16:29 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran di kelas (sumber: https://www.pexels.com/id-id/)

Pendidikan terdiri dari aktivitas belajar mengajar yang dikenal dengan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi siswa dengan sumber belajar di lingkungan belajarnya. Menurut Permendikbud RI No. 3 Tahun 2022 menyebutkan bahwa karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada siswa. Mengacu pada peraturan tersebut, sudah seharusnya proses pembelajaran mengutamakan konsep kolaborasi yang menghubungkan materi pembelajaran dengan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) serta lebih berfokus pada siswa.


Guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar tentu memerlukan pola dalam merencanakan aktivitas pembelajaran. Pola perencanaan tersebut biasa dikenal dengan istilah model pembelajaran. Menurut Winataputra (2001) dalam (Sugiyanto, 2008: 7) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dalam menerapkan pembelajaran yang disebutkan pada Permendikbud tersebut, pemilihan model pembelajaran menjadi hal sangat penting dilakukan guru sebagai pedoman dalam aktivitas belajar mengajar guna fokus pada tercapainya pemahaman siswa.

Apakah guru di Indonesia sudah optimal dalam menerapkan pembelajaran yang berfokus pada tercapainya pemahaman siswa?

Pada realita yang terjadi di dunia pendidikan kita, pembelajaran yang menjadikan pemahaman siswa sebagai fokus utama masih belum optimal dalam penerapannya. Tak jarang terdapat guru yang masih nyaman dalam menerapkan pembelajaran dengan cara lama. Cara lama yang dimaksud adalah cara tradisional dimana pembelajaran bersifat satu arah yang hanya berpusat pada guru dan mengandalkan sistem pemberian tugas sehingga membuat siswa cepat merasa bosan dalam belajarnya. Jika terus berlanjut, maka akan berdampak pada kurangnya pemahaman dan kreativitas siswa karena yang seharusnya pembelajaran lebih interaktif, kolaboratif, dan berpusat pada siswa, namun yang terjadi sebaliknya.

Perlu adanya suatu perubahan agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dan terealisasikan. Pemilihan model pembelajaran yang tepat menjadi salah satu kunci penyelesaian permasalahan ini. Model pembelajaran yang memfokuskan pada pemahaman siswa adalah model pembelajaran CTL. CTL (Contextual Teaching and Learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang menekankan terlibatnya siswa secara penuh untuk menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi kehidupan nyata, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami pembelajaran. Karena kegiatan belajar bukan hanya kegiatan menghafal saja, tetapi juga diaplikasikan sesuai dengan kehidupan nyata siswa itu sendiri.

Model pembelajaran CTL ini membuat siswa tidak hanya mendengarkan guru di kelas, tetapi mendorong mereka lebih berperan aktif dengan mengalami sendiri konsep yang diberikan sehingga pemahaman mereka akan lebih dalam lagi. Model pembelajaran CTL juga membantu guru agar aktivitas belajar mengajar tidak hanya sebatas pada transfer ilmu, namun juga membuat siswa dapat menghubungkan ilmu yang diberikan untuk diterapkan dalam kesehariannya. Dengan begitu, siswa dapat lebih bebas dalam mengeksplorasi dan mengembangkan kreativitas mereka dengan versi nya masing-masing. Sebagai contoh diberikan materi dengan tugas proyek berbasis masalah melalui kegiatan kolaborasi dan pemecahan masalah, nantinya siswa akan lebih terdorong untuk meningkatkan interaksi dan kreativitas mereka melalui kegiatan tersebut.

Lantas, bagaimana tahapan dalam menerapkan model pembelajaran CTL?

Model pembelajaran CTL dapat diterapkan dengan beberapa langkah-langkah, antara lain pendahuluan, penyampaian materi, pemancingan penampilan siswa, pemberian umpan balik, dan tindak lanjut. Pada tahap pendahuluan, guru dapat membangkitkan minat dan antusias siswa untuk mempersiapkan mereka terhadap materi yang akan dibahas dalam pembelajaran. Guru bisa mengajukan pertanyaan, melakukan peragaan, atau aktivitas lain yang merangsang pemikiran siswa. Pada tahap penyampaian materi, guru menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang menarik dan relevan yang menekankan hubungan antara konsep pembelajaran dengan kondisi nyata kehidupan yang dialami siswa. Materi pembelajaran dapat disajikan melalui pendekatan, metode dan media pembelajaran yang variatif dan inovatif dengan berlandaskan pada pembelajaran kontekstual.

Tahapan ketiga yaitu pemancingan penampilan siswa, guru dapat melibatkan siswa dalam aktivitas yang mendorong untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan. Siswa dapat melakukan diskusi kelompok, mengerjakan proyek, atau tugas lain yang dapat diaplikasikan. Tujuannya agar siswa mengalami sendiri konsep yang diberikan agar semakin memperkuat dan memperdalam pemahaman mereka. Tahapan selanjutnya yaitu pemberian umpan balik, guru dapat memberikan tanggapan terhadap kinerja siswa mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan juga memberikan dorongan positif agar siswa tetap merasa percaya diri dan lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan terakhir yaitu tindak lanjut, guru dapat melakukan aktivitas tambahan yang mendukung dan memperdalam pemahaman siswa berupa pemberian tugas, kegiatan eksperimen, atau diskusi lanjutan untuk memperkuat konsep pembelajaran.

Model pembelajaran CTL ini perlu diterapkan khususnya dalam pendidikan kita di Indonesia. Karena dengan mengutamakan pembelajaran kontekstual yang menghubungkan materi pembelajaran dengan kondisi nyata kehidupan sehari-hari siswa, dapat membuat mereka lebih memahami mengenai konsep yang diajarkan serta meningkatkan daya kreativitas siswa melalui kegiatan kolaborasi dan pemecahan masalah. Dengan menerapkan model pembelajaran CTL juga membuat siswa tidak hanya mendengarkan guru di kelas, tetapi mereka juga secara aktif terlibat dalam mengaitkan materi yang disajikan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Alhasil, pembelajaran kontekstual yang berfokus pada pemahaman siswa ini dapat membantu pendidikan kita dalam mencapai tujuan pembelajaran karena selain memberikan pengetahuan, CTL juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka dan membangun karakter seperti kreativitas, kritis berpikir, kerja sama, dan  bertanggung jawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun