Pendahuluan
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama. Masyarakat terbentuk karena manusia menggunakan pikiran, perasaan dan keinginannya memberikan reaksi dalam lingkungannya. Masyarakat tradisional ditandai oleh struktur sosial yang kaku dan norma yang diwariskan, dimana identitas individu lebih terikat pada kelompok. Sebaliknya, masyarakat modern mengalami perubahan cepat dengan peningkatan individualisme dan nilai-nilai yang lebih fleksibel. Etnosentrisme menggambarkan pandangan bahwa budaya sendiri lebih superior, yang dapat menghambat interaksi antarbudaya. Primordialisme menyoroti ikatan kuat terhadap identitas kelompok, yang dapat memicu konflik ketika identitas tersebut terancam. Politik identitas muncul sebagai respons terhadap marginalisasi kelompok tertentu, memperjuangkan pengakuan dan hak dalam masyarakat yang lebih luas. Melalui pemahaman fenomena ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.
Pembahasan
Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional umumnya ditandai oleh struktur sosial yang kaku dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kehidupan masyarakat sering kali berpusat pada agrikultur, di mana aktivitas sehari-hari diwarnai oleh norma dan adat istiadat yang kuat. Hubungan antar individu seringkali terikat pada kelompok, seperti keluarga atau suku. Dalam masyarakat tradisional, perubahan sosial biasanya berlangsung lambat dan lebih bersifat evolutif. Karakteristik masyarakat tradisional memiliki dampak positif diantaranya adalah masyarakat lebih memahami peran adat istiadat dalam kehidupan mereka dan meningkatkan partisipasi dalam adat istiadat, masyarakat juga memiliki cara baru untuk melestarikan dan mengembangkan
 adat istiadat. Namun di sisi lainnya terdapat dampak negatifnya, yaitu semakin berkembangnya zaman masyarakat modern dan juga generasi muda mulai kehilangan jati diri dari kebudayaan negaranya sendiri, banyak generasi sekarang yang mulai menormalisasikan kebudayaan barat yang sangat berbeda dengan budaya kita.
Masyarakat Modern
Sebaliknya dari masyarakat tradisional, masyarakat modern ditandai oleh perubahan yang cepat, individualisme, dan nilai-nilai yang lebih fleksibel. Modernisasi telah meningkatkan standar hidup masyarakat secara signifikan. Dalam era modern, masyarakat memiliki akses ke layanan kesehatan, pendidikan dan transportasi yang lebih baik. Modernisasi juga membawa kemajuan ekonomi yang signifikan. Kemajuan ekonomi memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan daya beli. Modernisasi dapat menghasilkan ketidaksetaraan sosial yang meningkat. Meskipun modernisasi dapat meningkatkan ekonomi secara keseluruhan, namun terdapat kemungkinan bahwa sebagian kecil masyarakat dapat mengambil manfaat yang lebih besar daripada yang lain. Modernisasi juga dapat mengubah gaya hidup masyarakat dan menghasilkan gaya hidup yang tidak sehat seperti perilaku konsumtif dan hedonisme.
Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah pandangan yang menganggap budaya sendiri lebih superior dibandingkan dengan budaya lain. Fenomena ini sering muncul dalam konteks masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang kuat. Etnosentrisme dapat memicu konflik sosial, diskriminasi, dan stereotip negatif, tetapi juga dapat memperkuat identitas kelompok.Dalam masyarakat modern, etnosentrisme masih dapat ditemukan, meskipun sering berhadapan dengan nilai-nilai multikulturalisme dan toleransi. Karakteristik etnosentrisme adalah sentimen kebanggaan berlebihan, pengabaian atau meremehkan budaya lain, stereotip budaya, konflik antar agama dan etnis, dominasi kultural, sentimen nasionalisme yang berlebihan. Etnosentrisme memiliki dua jenis karakteristik, yaitu etnosentrisme fleksibel dan etnosentrisme infleksibel yang dapat dibedakan berdasarkan kemampuan seseorang dalam menghadapi dan memahami kebudayaan lainnya.
Primordialisme
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang erat hal-hal yang dibawa sejak kecil. Baik itu mengenai adat-istiadat, tradisi, kepercayaan, dan hal-hal lain yang sudah ada di dalam lingkungan pertamanya. Paham tersebut merupakan faktor penting yang digunakan untuk memperkuat ikatan golongan atau kelompok sosial dalam menghadapi sebuah ancaman yang berasal dari luar. Primordialisme dikelompokkan menjadi tiga jenis. Primordialisme suku adalah primordialisme yang individunya lebih terikat dengan sukunya sendiri. Primordialisme agama memiliki arti individu yang menganut suatu agama yang terlalu membanggakan agamanya sendiri tanpa menghormati dan acuh tak acuh pada agama lain. Primordialisme kedaerahan adalah individu yang lebih terikat dengan daerahnya sendiri daripada daerah lain. Primordialisme adalah salah satu faktor penting yang dapat memperkuat ikatan suatu kelompok saat ada ancaman dari luar kelompok mereka. Akan tetapi, primordialisme juga dinilai negatif karena berpotensi mengganggu kelangsungan hidup masyarakat.
Politik Identitas
Politik identitas adalah fenomena dimana kelompok-kelompok tertentu memperjuangkan hak dan pengakuan untuk identitas mereka. Hal ini sering kali terjadi dalam konteks minoritas yang merasa terpinggirkan dalam masyarakat modern. Politik identitas dapat menciptakan kesadaran kolektif dan memperkuat solidaritas diantara anggota kelompok. Namun disisi lain hal ini juga dapat memicu ketegangan antar kelompok jika tidak diimbangi dengan dialog dan pengertian yang baik. Ada beberapa solusi untuk mengatasi pertumbuhan politik identitas di Indonesia, yaitu pembenahan lingkungan politik, kepemimpinan politik, edukasi politik, pembenahan partai politik, kewaspadaan selama pemilu, penggunaan media yang positif, pengembangan kapasitas masyarakat.
Kesimpulan
Karakteristik masyarakat tradisional dan modern menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam hal nilai, struktur sosial, dan identitas. Etnosentrisme dan primordialisme seringkali muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial yang cepat. Sementara itu, politik identitas menjadi sarana bagi kelompok-kelompok untuk memperjuangkan hak dan pengakuan dalam masyarakat yang kompleks ini. Memahami dinamika ini penting dalam konteks sosiologi dan antropologi, untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H