Begitu cepat peristiwa itu sehingga tak satupun diantara kalian sempat menghindar,lari atau sekedar meratap. Darah menyembur dari lubang yang tercipta oleh terjangan masing-masing peluru. Begitu deras sehingga suaranya terdengar seperti aliran air kran. Bergemericik. Untuk beberapa detik kalian tetap berdiri,baru kemudian tersungkur ketanah, mengejang sebentar kemudian diam. Untuk selama-lamanya.
Diatas sana bulan termangu melihat kelakuan pistol dalam genggaman tanganku. Sementara bintang terlihat sedih,entah karena menyaksikan peristiwa yang baru saja terjadi atau karena rasa rindu pada kekasih hatinya yang sudah tak tertahankan.
Blitar, 16 Desember 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H